Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Sumbar

BEGINI KONDISI Ruas Jalan Kelok 9 setelah Terdampak Longsor , Pengendara Terjebak !

Pengakuan salah satu pengendara , jalan tak bisa dilalui karena tertimbun material longsor . Longsor terjadi disertai hujan deras yang terus menerus

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar
Begini kondisi ruas jalan Kelok 9 setelah terdampak longsor 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Begini kondisi ruas jalan Kelok 9 setelah terjadi longsor pada hari Minggu (12/5/2024) malam .

Longsor terjadi setelah hujan yang turun terus menerus . Akibatnya satu ruas tertimbun material batu dan tanah .

Ruas jalan Kelok 9 merupakan jalur menghubungkan Riau dengan Sumatera Barat ( Sumbar ) . Namun , akibat longsor yang terjadi , ruas jalan tak bisa lagi diakses .

Baca juga: Duka Karmila saat Banjir Lahar Dingin , Rumah Tersapu Air , Kehilangan Ibu dan Ponakan

Jalan yang terletak di Kabuoaten 50 Koto tersebut kini masih dalam proses pembukaan oleh pihak terkait

Lokasi persis terjadinya longsor sebelum jembatan layang kelok 9, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Saat dikonfirmasi TribunPadang.com, seorang pengguna jalan, Dilla membenarkan bahwa dirinya terjebak di Kelok 9 karena terjadi longsor.

"Benar terjadi longsor, bahkan sampai saat ini sudah 3 jam kami terjebak," katanya, saat dihubungi TribunPadang.com Minggu malam.

Ia menyampaikan, bahwa saat dirinya terjebak kondisi jalan dalam keadaan putus total.

"Kebetulan tadi longsor tepat di depan kendaraan kami," ujar Dilla.

Dilla mengungkapkan dirinya memilih untuk memutar arah karena khawatir terjadi longsor susulan.

"Kami berharap segera bisa dilakukan pembersihan karena longsornya lumayan besar," pungkasnya.

Baca juga: Banjir di Sumbar Detik-detik 2 Unit Truk Hanyut Terbawa Arus Banjir Bandang Gunung Marapi

Kehilangan Ibu dan Ponakan

Banjir Lahar Dingin yang melanda Kabupaten Agam meninggalkan duka bagi Karmila .

Peristiwa yang terjadi Sabtu (11/5/2024 ) malam itu membuatnya kehilangan dua orang yang dicintai . Ibu dan ponakannya hilang terseret arus banjir yang cukup deras .

Nagari Bukik Batabuah adalah lokasi yang cukup parah terdampak banjir lahar dingin . Karmila menceritakan saat banjir lahar dingin Gunung Marapi itu terjadi, ia sedang berada dirumahnya yang berada beberapa meter dari rumah ibunya.

Sementara itu, rumah ibunya terletak di dekat aliran sungai yang menjadi lokasi banjir lahar dingin.

"Saat banjir terjadi, ibu saya sedang berada dirumahnya yang berada di depan mushalla bersama adik saya. Sementara itu anak dan keponakan saya sedang rapat bersama pengurus di dalam mushalla," katanya, Minggu (12/5/2024).

Baca juga: Banjir Bandang Sumbar akan Pengaruhi Harga Pangan di Riau, Pemkab Pelalawan Minta Jangan Ada Mafia

Kemudian, kata Karmila, sekira pukul 20.00 WIB, aliran air semakin membesar hingga meluap ke jalan.

"Saat mulai besar itu, anak dan keponakan saya langsung pulang, tapi ke rumah ibu saya. Tak lama setelah itu air semakin membesar dan membawa material yang cukup banyak berupa kayu dan batu yang ukurannya melebihi orang dewasa menghantam rumah ibu saya," katanya.

"Karena takut, anak saya menelfon sambil menangis dan mengatakan bagaimana situasi rumah ibu saya yang berdentum terus menerus karena dihantam air dan material kayu dan batu," lanjutnya.

Karena banjir yang besar dan deras, Karmila ataupun keluarga lainnya tidak bisa keluar rumah untuk menjemput anaknya.

Setelah beberapa lama, banjir mulai surut, Karmila pun mencoba mencari informasi terkait keadaan keluarganya. Namun nahas, ternyata rumah dan keluarganya tersapu oleh banjir.

"Adik sama anak saya berhasil dibantu diselamatkan oleh warga, tapi ibu dan keponakan saya tidak berhasil terselamatkan dan terbawa banjir," ujarnya.

Baca juga: Banjir Bandang Sumbar akan Pengaruhi Harga Pangan di Riau, Pemkab Pelalawan Minta Jangan Ada Mafia

"Sekira pukul 01.00 WIB jasad ibu saya ditemukan oleh tim gabungan, sementara itu keponakan saya ditemukan sekira pukul 08.00 WIB paginya," sambungnya.

Sementara itu, adik dan anaknya tengah menjalani perawatan di puskesmas karena mengalami luka-luka.

"Anak saya sangat trauma, tadi dari rumah sakit sudah dibawa pulang. Tapi di posko ia selalu mengigau saat istirahat dengan memanggil nama keponakan saya, jadi ia dibawa lagi ke puskesmas untuk perawatan," ujarnya.

"Jenazah ibu dan keponakan saya juga sudah langsung disemayamkan pagi tadi," sambungnya.

Ia berharap agar bencana banjir tidak kembali terjadi. Ia juga berharap agar pemerintah segera cepat tanggap terkait antisipasi dan tindak lanjut penanganan dan pencegahan banjir. (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Baca juga: 17 Titik Banjir Lahar Dingin di Sumbar, 15 Orang Meninggal Digulung Galodo di 3 Kabupaten dan Kota

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved