Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Sumbar

Kisah Erni yang Nekat Melompat dari Lantai 2 Rumah Ketika Galodo Datang , Rumah Habis Disapu Banjir

Tak ada pilihan . Ketika air belum benar-benar tinggi , Erni harus melompat . Karena itu keputusan cepat agar ia bisa selamat dari Galodo

Editor: Budi Rahmat
Tribunpadang.com
Erni yang setiap hari menantikan uluran tangan bantuan untuk dirinya yang merupakan korban banjir bandang di Sumbar 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Erni berjalan tertatih menggunakan alat bantu untuk menguatkan tumpuan kakinya .

Berjalan pelan kemudian ia mencari posisi duduk yang sama di lokasi yang sama . Hari itu , seperti biasa perempuan paruh baya ini akan menunggu dan menunggu .

Ya , Erni Ranti menunggu orang-orang baik hari yang akan mengulurkan bantuan termasuk dari pemerintah daerah .

Baca juga: Kafe Xakapa di Lembah Anai Rata Diterjang Banjir Bandang Sumbar, Begini Cerita Pekerjanya

Wajar , Erni adalah salah satu dari ratusan korban banjir bandang yang menghantam Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024 .

Erni tak menyisakan apapun . Rumahnya di Parambahan, Limo Kaum, habis dihanyutkan air . Beruntung keluarganya semuanya selamat pada malam yang penuh duka itu .

Sore belum lagi turun . Cahaya matahari masih menembus celah bolong dari bekas paku atap rumah . Erni terlihat duduk sembari melihat orang-orang yang lewat .

Sesekali pandangan matanya nanar . Seakan ia mengingat lagi peristiwa malam itu . kejadian yang sama sekali tidak pernah ia sangka-sangka .

Dan kembali lagi pada malam banjir lahar dingin yang menyapu sejumlah rumah di Parambahan, Limo Kaum, Tanah Datar, Sumatera Barat, Erni Renti teringat bagaimana upayanya meneyalamatkan diri.

Baca juga: Peduli Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor Sumatera Barat, EMP Grup Salurkan Bantuan Sembako

Kini Erni sudah tidak punya apa-apa lagi, banjir bandang Sabtu lalu, menghanyutkan rumah dan seluruh hartanya.

Satu hal yang masih melekat di dirinya selain baju adalah kondisi kaki yang dislokasi akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi itu.

Sampai sekarang Erni harus menggunakan alat bantu untuk beraktifitas.

Pada saat banjir datang Erni bersama suami dan dua anaknya masih dalam kondisi bersantai.

Kondisi cuaca cukup cerah malam itu, tidak ada pertanda apapun yang akan membuatnya harus kehilangan semua harta bendanya.

"Saya sedang main hp sambil bersantai jelang tidur, tetiba bunyi seperti gemuruh terdengar, air di luar sudah menggenang," jelasnya.

Air tersebut sudah hampir setinggi paha, Erni bersama keluarganya langsung menyelamatkan diri.

Baca juga: Saudagar Sepatu Pasar Aur Kuning Bukittinggi Ini Bawakan Sepatu Bagi Pengungsi Banjir Bandang Sumbar

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved