Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Sumbar

UPDATE Galodo di Sumbar: Cari Korban Banjir, Basarnas Turunkan Anjing Pelacak

Kendati demikian, Kusworo menilai SAR dan tim SAR gabungan mengalami sedikit mendalam dalam pencarian karena kondisi cuaca hujan.

Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Kawasan Nagari Limo Kaum, Kecamatan Limo Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat masih diselimuti material yang dibawa banjir bandang atau galodo Sumbar, Jumat (17/5/2024). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Update pencarian korban galodo di Sumbar.

Hingga Senin (20/5/2024) pagi, berikut korban banjir di Sumbar yang terdata.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra mengatakan masih ada 10 orang korban banjir bandang yang belum ditemukan.

Sementara itu ada 32 orang yang meninggal.

Ia juga menjelaskan berbagi total kerugian lainnya seperti rumah hanyut ada 30 unit, rumah rusak berat 88 unit.

Lahan persawahan juga terdampak parah seluas 411 hektare dan hewan ternak sebanyak 4.232 ekor.

“Ada juga laporan tambahan dari masyarakat 12.000 ekor ternak ayam juga habis dilanda banjir,” katanya.

Sementara itu, Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo mengaku sudah kerahkan anjing pelacak untuk memaksimalkan pencarian 10 korban hilang di Tanah Datar.

Kusworo menyebut, saat ini pihaknya sudah berusaha seoptimal mungkin untuk menemukan korban yang masih hilang.

Baca juga: Agung Nugroho dan Ginda Sama-sama Tajir, Ini Daftar Harta Kekayaan Bakal Paslon di Pilwako Pekanbaru

Baca juga: KRONOLOGI Pernikahan Sejenis di Halmahera Selatan: Pengantin Perempuan Ternyata Dela La Udin

"Dalam pencarian kita sudah ada anjing pelacak serta melakukan penyisiran di sepanjang bantaran sungai," ujarnya, saat mengunjungi posko utama Tanah Datar, Senin (20/5/2024).

Ia menilai pencarian korban di Tanah Datar memang harus dilakukan secara spesifik mengingat adanya korban yang ditemui di jarak 90 kilometer.

Jarak yang cukup jauh itu, menurut Kusworo jadi petunjuk untuk terus melakukan penyisiran dari petunjuk penemuan korban sebelumnya.

Kendati demikian, Kusworo menilai SAR dan tim SAR gabungan mengalami sedikit mendalam dalam pencarian karena kondisi cuaca hujan.

"Curah hujan yang cukup tinggi menjadi kendala dan ancaman tim di lapangan. Jadi memang sangat perlu berhati-hati dan mengutarakan keselamatan diri," terangnya.

Kusworo mengaku seluruh kemampuan terbaik dari SAR sudah dikerahkan selama pencarian berlangsung.

Setiap hari pihaknya juga terus melakukan perencanaan dan evaluasi setiap akan dan setelah melakukan pencarian.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved