Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gaji Dibawa Kabur, Pria Tua dan Temannya 9 Hari Jalan Kaki dari Muaro Bungo Sampai Kuansing Riau

Seorang pria tua dan puluhan temannya terpaksa jalan kaki dari Muaro Jambi dengan tujuan Kampar.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo
Seorang pria tua, Kaman, dan puluhan temannya terpaksa jalan kaki dari Muaro Jambi dengan tujuan Kampar. Selama perjalanan Kaman dan 33 temannya makan ubi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang pria tua dan puluhan temannya terpaksa jalan kaki dari Muaro Jambi dengan tujuan Kampar.

Mereka adalah warga Desa Srandil, Kecamatan Adipala , Cilacap, Jawa Tengah, yang harus berjalan kaki selama ratusan kilometer.

Satu di antara rombongan terlantar di Kabupaten Kuansing, Riau.

Saat ditemukan Tribunpekanbaru.com pada Jumat (14/6/2024) sekira pukul 14.00 WIB, warga Desa Srandil itu sedang mencari tumpangan.

Namun tak satu pun pengendara yang mau berhenti.

Pria tua pun hanya bisa melanjutkan perjalanannya dengan tertatih-tatih di bawah teriknya matahari di Kecamatan Muara Lembu, Kabupaten Kuansing.

Belakangan diketahui pria tua itu bernama Kaman (76).

Baca juga: BREAKING NEWS: Suami Tega Tikam Istri Hingga Tewas di Kampar Riau, Perut Korban Ditusuk Berkali-Kali

Baca juga: Ini Sebaran Luka di Jasad Istri yang Dibunuh Suami dengan Beberapa Tusukan di Kampar Riau

Kaman mengaku telah berjalan selama 9 hari dari Muaro Bungo, Provinsi Jambi.

Kaman mengaku tak memiliki uang untuk ongkos travel.

Kaman mengaku sengaja berpencar dengan temannya agar mudah untuk mendapat tumpangan.

Ia mengaku ingin pergi ke Lipat Kain, Kabupaten Kampar.

"Saya mengontrak di sana. Tapi selama 7 bulan saya kerja penggalian untuk kabel telekomunikasi," ujar Kaman.

Namun pemborong mereka membawa gajinya dan 33 temannya yang lain.

Ia mengatakan semua temannya adalah satu kampung dan tetangga desanya.

"Bahkan pemborong kami itu tetangga saya, tapi saya tak sangka dia tega," ujar Kaman lirih.

Kaman menjelaskan selama dalam perjalanan selama 9 hari dari Muaro Bungo hingg ke Kuansing, mereka makan ubi parut rebus.

Ubi itu mereka dapatkan dari warga desa yang mereka lewati.

Mereka memasaknya dari peralatan masak yang mereka bawa.

"Ada pernah warga memberi kami mie rebus satu dus dan telur 10 biji, kami bagi 34 orang," kata Kaman

Selama perjalanan Kaman dan 33 temannya terpaksa tidur di SPBU atau di masjid. Terkadang mereka tidur di emperan toko.

Kaman mengaku telah mengabari keluarganya di kampung.

Keluarganya saat ini sedang mencari pinjaman untuk ongkos pulang ke Jawa.

"Tapi sulit untuk mencari pinjaman karena saat ini sedang tidak musim panen padi," ujarnya.

Kaman pun bingung selepas nantinya ia tiba di Lipat Kain karena ia tak memiliki uang sama sekali untuk makan.

"Jelang dapat kiriman dari kampung, kan saya butuh makan," ujarnya.

 

(Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved