Ayah Bunuh Anak

Ayah Bunuh Anak di Serang Banten, Polisi: AG Melakukannya dalam Kondisi Sadar Tak Ada Bisikan Apapun

Polisi mengatakan , AG mengaku melakukannya dalam kondisi sadar . Tak ada bisikan apapun yang memotivasinya membunuh anaknya sendiri

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar
AG melakukannya dengan sadar dan tidak ada bisikan apapun 

TRIBUNPEKANBARU.COM - AG ayah yang membunuh anaknya yang berusia 3 tahun di Serang Banten , melakukannya adalam kondisi sadar dan tidak ada bisikan apapun.

Inilah yang menjadikan polisi makin mendalami motif dugaan tumbal untuk mencari kekayaan yang dijalni AG .

Pasalnya , AG sebelumnya memang diketahui Ngilmu dengan melakukan ziaraha ke beberapa makam . Itu dilakukannya dnegan beberapa amalan yang kemungkinan ia kerjakan.

Baca juga: Kisah Ayah di Serang Banten yang Tega Bunuh Anak Kandung demi Jalankan Amalan Cepat Kaya

Polisi sendiri hingga kini masih terus mendalami pemeriksaan pada AG . Sedangkan beberapa pengakuannya akan dijadikan masukan guna mencari tahu apa yang memotivasinya melakukan tindakan yang tega san keji pada anaknya sendiri .

"Kita masih melakukan pendalaman (Dugaan tumbal)," kata Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Sofwan Hermanto kepada wartawan, Rabu (19/6/2024).

Menurut Sofwan, AG menggorok leher korban dalam kondisi sadar. Tidak ada bisikan ataupun, kendati demikian polisi masih melakukan pendalaman terkait hal itu.

"Ini yg masih kami lakukan pendalaman, tapi fakta dalam penyidikan itu pelaku secara sadar ngambil golok yang ditempatkan ditumpukan baju anaknya dan mendekati korban untuk kemudian menggorok lehernya," ujarnya.

Sudah Niat 6 Bulan Lalu

AG ternyata sudah punya niat yang tega untuk membunuh korban atau anaknya sendiri NL (3) . Niat tersebut disampaikan sekitar 6 bulan sebelum ia benar-benar melakukannya .

Namun , niat AG tersebut tak jadi ia laksankan karena kerabatnya sempat menyadarkannya . Sejak itu , tidak ada lagi informasi atau gelagat apapun terkait dengan sikap AG .

Baca juga: Sikap Ayah Habisi Anak di Banten Berubah Sejak 6 Bulan Lalu, Ngaku Mimpi Menerima Golok

Berdasarkan keterangan keluarga korban, Soni Bakti, AG memiliki niat untuk membunuh korban sejak 6 bulan lalu. Namun niat itu diurungkan karena Soni Bakti membuat pelaku sadar.

"Dia emang sempat bilang mau bunuh si korban, kata saya "Apa untungnya?" saya tanya emang ada untungnya buat dia, terus dia diem, enggak jawab apa-apa," kata Soni.

Menurut Soni, saat itu AG tak memberikan alasan ingin membunuh anaknya. Namun Soni menyadari bahwa AG memiliki perubahan sikap sejak 6 bulan lalu.

"Enggak ngasih alasan apa-apa. Itu ngomong gitu udah lama, beberapa bulan lalu, ada sekitar 6 bulanan," ujar dia.

DalamiĀ  Motif Pelaku

Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota masih melakukan pendalaman terkait motif AG (30) membunuh anak kandungnya berinisial NL (3).

Motif yang didalami pihak Kepolisian terkait dugaan 'tumbal' anak. Sebab AG tengah mendalami ilmu kebatinan untuk memperlancar ekonomi secara otodidak dengan cara ziarah ke makam atau situs di Banten.

Kisah AG yang Meninggalkan Pilu

Inilah kisah AG . Seorang ayah yang tinggal di Kampung Cibarugbug, Desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten yang tega menggorok anaknya sendiri yang berusia 3 tahun .

AG ternyata melakukan perbuatan tega itu hanya untuk memuaskan nafsu batinnya yakni menjadi kaya . Keinginan kuat itu setelah ia menjalani ngilmu ke tempat-tempat ziarah .

Baca juga: Keponakan AG Sebut Ayah yang Habisi Anak di Serang Banten Pernah Minta Perut Dibedah

AG juga mengaku telah bermimpi menerima golok yang selanjutnya ia gunakan untuk menghabisi anaknya yang masih balita itu .

Dan , AG benar-benar mengeksekusi anaknya itu pada Selasa (18/6/2024) dinihari sekira pukul 03.00 WIB .

Tanpa berfikir panjang , ia kemudian mengambil golok yang sebelumnya diletakkan di tumpukan baju anaknya. Selanjutnya ia mendekati anaknya yang tengah tertidur pulas .

Kisah AG ini benar-benar telah membuat gempar warga di Kampung Cibarugbug. Meskipun warga telah mengetahui gelagat AG yang mencurigakan karena perangainya yang ganjil .

Namun , warga tidak pernah menyangka jika AG tega menghabisi anak kandungnya itu

Ritual ke Makam-makam

Hidup bergemilang harta menjadi motif utama AG (30), warga Kampung Cibarugbug, Desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten menyembelih anak kandungnya inisial NL (3) hingga tewas.

AG termotivasi ingin hidup kaya dengan mengambil jalan pintas. Pelaku menekuni ilmu sesat secara mandiri dengan mendatangi makam-makam.

Baca juga: TERNYATA Begini Keseharian Ayah yang Bunuh Anak Sendiri di Serang, Banten

Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota.

Diktehaui, AG diringkus Satreskrim Polresta Serang Kota. di Kecamatan Gunungsari.

Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Sofwan Hermanto mengatakan, motif pelaku diduga karena 'ngilmu' ke tempat-tempat ziarah.

"Motif yang dilakukan pelaku hasil pemeriksaan sementara karena mendalami ilmu kebatinan," kata Sofwan kepada wartawan, Rabu (19/6/2024).

Waktu Ekseskusi

Menurut Sofwan, cara pelaku mendalami ilmu dengan cara mendatangi tempat peziarahan dan mendapatkan amalan untuk merubah ekonomi menjadi lebih baik.

"Dilakukan dengan cara otodidak dan pernah mengalami mimpi bahwa menerima golok, yang mana golok tersebut tidak boleh dilakukan atau dikeluarkan sembarangan, intinya seperti itu," ujar Sofwan.

Sofwan mengungkapkan, sebelum membunuh korban pelaku menyimpan golok di tumpukan pakaian anaknya. Kemudian sekira pukul 03.00 WIB, pelaku terbangun dan menggorok korban.

"Sekitar jam 3 subuh, pelaku terbangun kemudian mengambil golok. Kemudian pelaku menerangkan ke kita mengalir begitu saja (menggorok leher anaknya)," jelasnya.

Hanya Fokus Pada Anak Saja

Sementara berdasarkan keterangan pelaku, lanjut Sofwan, bahwa pelaku tidak memiliki niat untuk membantai seluruh keluarganya meski di dalam kamar tersebut ada istri dan dua anaknya.

"Sementara ini tidak ada mengarah untuk membunuh semuanya keluarganya," ungkapnya.

Kini AG harus mempertanggungjawabkan perbuatanya. Ia telah menghabisi anak kesayangannya yang selama ini jadi sosok yang dibanggakan .

AG tentu saja hanya bisa pasrah setelah mengetahui anaknya meninggal dunia dan badannya kini terkurung di jeruji besi . (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved