Lipsus Begal di Pekanbaru

Anak Klewang Buka Kedok RN yang Disebut sebagai Otak Pelaku Begal di Pekanbaru

NP anak Klewang membeberkan kedon RN yang ia sebut sebaai otak pelaku begal di Pekanbaru . ia juga mengaku baru kenal dnegan RN di FB

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Budi Rahmat
Tribunpekanbaru.com
Sebanyak 12 pemuda anggota geng Duta Mas ditangkap polisi karena aksi begal di Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - NP (22) salah satu tersangka begal di Pekanbaru yang tergabung dalam geng Duta Mas membuka kedok RN yang disebutnya sebagai otak pelaku begal.

Begal yang dilakukan RN yang saat itu bersama NP terjadi pada Minggu 15 Juni 2024 menyasar pengendara yang bernama Jorgi Yohandres.

Korban diberhantikan di jalan Arifin Ahmad . Korban diintimidasi kemudian sepeda motornya dilarikan .

Baca juga: Cerita NP Anak Klewang Geng Duta Mas Pekanbaru, Sempat Dikejar Geng Motor, Niat Ingin Balas Dendam

NP membuka kedok RN yang disebutnya sebagai otak pelaku begal tersebut . Karena menurutnya , sepeda motor korban dibawa oleh RN .

NP juga mengakui bahwa mengenai RN lewat Facebook . RN juga disebutnya bukan anak yang tinggal di perumahan Duta Mas .

Ia menyebut, otak pelaku begal adalah RN dan HB. RN juga yang diketahui membawa kabur sepeda motor milik korban kemudian melarikan diri.

"RN otak pelaku bang, dia juga udah 4 kali masuk penjara. Tak tahu kami dia kabur ke mana. Saya kenal dia dari Facebook. Dia malah bukan orang (perumahan) Duta Mas, dia orang Kualu (Panam)," ucap NP.

Baca juga: Keseharian Pelaku Begal Geng Duta Mas Pekanbaru Anak Klewang di Penjara, Perbanyak Salat dan Berdoa

Mengaku jadi Korban Geng Motor

NP memberi pengakuan kalau sebenarnya, ia juga menjadi korban geng motor.

NP bersama 13 orang rekannya, beraksi melakukan dugaan begal pada Minggu (16/6/2024) dini hari, sekira pukul 01.00 WIB.

Ia dan teman-temannya ditangkap usai diduga terlibat aksi begal sepeda motor, terhadap korbannya pria bernama Jorgi Yohandres (21).

NP berkisah, saat itu sebenarnya ia bersama rekan-rekannya sedang mencari orang yang mengejar mereka, tengah malam, sepekan sebelumnya.

Dimana, kejadian yang menimpa NP, terjadi saat ia dan teman-temannya baru selesai nonton balap liar.

"Waktu itu kami dikejar 30 motor di Jalan Arifin Ahmad. Malam minggu sebelumnya. Orang itu pakai sweater, masker, kayak ninja. Ada yang bawa samurai sama tongkat baseball. Itu awal mulanya," kata NP saat diwawancarai tribunpekanbaru.com Jumat (21/6/2024).

Dipaparkan NP, ia bersama 7 orang rekannya yang lain, berboncengan dengan 4 sepeda motor melintas di Jalan Arifin Ahmad.

Tiba-tiba, datang 30-an sepeda motor mendekat. Seorang rekan NP, dikejar.

"Saya mau nolong, saya bilang ke orang-orang itu, kalau berani kejar saya aja. Jadi saya yang dikejar. Kawan saya, saya suruh belok ke Jalan Rambutan. Saya sempat dipukul bagian kaki dengan tongkat baseball. Saya terus lari ke arah Jalan Soekarno Hatta, baru mereka berhenti," ujarnya.

Baca juga: Keseharian Pelaku Begal Geng Duta Mas Pekanbaru Anak Klewang di Penjara, Perbanyak Salat dan Berdoa

Lanjut NP, kejadian yang menimpanya ini, ia ceritakan kepada temannya RN. Dari sinilah, muncul niat untuk balas dendam mencari orang yang mengejar dan memukulnya itu.

"Pas malam Minggu (15 Juni 2024), kami 14 orang pergi ke Jalan Arifin Ahmad mencari. Istilahnya, kalau dapat orangnya mau kami pukul. Waktu itu, RN menyetop korban (Jorgi Yohandres). RN nanya, ini orangnya. Saya jawab bukan. Tapi tetap digasnya (korban diancam). Diambilnya sepeda motor korban lalu dia kabur sama satu lagi kawannya HB," beber NP.

Atas kejadian tersebut, NP bersama 11 orang yang lain, akhirnya ditangkap polisi dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru atas dugaan pembegalan, pada Minggu paginya.

Berurusan dengan hukum hingga masuk penjara menjadi pengalaman pertama bagi NP.

Kini, masih ada 2 orang pelaku lagi yang sedang diburu aparat. Mereka yakni RN dan HB, otak pelaku begal.

NP dan rekan-rekannya, membentuk geng atau kelompok yang dinamakan 'Duta Mas'. 

Nama ini diambil dari lingkungan perumahan tempat mereka tinggal, yang berada di daerah Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

Daerah ini berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru.

Baca juga: PENGAKUAN NP Anak Klewang Geng Duta Mas Terkait Begal di Pekanbaru, Polisi Beberkan Fakta Ini

Bekerja sebagai Satpam

NP, sehari-hari bekerja sebagai satpam di salah satu kantor di Kota Pekanbaru.

Dalam geng 'Duta Mas', ia termasuk yang tertua. Bahkan disebut-sebut, sebagai orang yang mengumpulkan para pelaku lainnya.

Kepada tribunpekanbaru.com, NP mengaku kini hanya bisa pasrah menjalani proses hukum.

"Ya sekarang kami cuma bisa berdoa dan sholat bang, serahkan ke Allah lagi, syukur-syukur ada jalan terbaik bagi kami semua," ungkap NP rilih.

Anak Kleweng

NP merupakan anak dari pentolan geng motor bernama Klewang.

Mendengar nama Klewang, kebanyakan masyarakat khususnya Kota Bertuah mungkin sudah tidak asing.

Klewang yang bernama asli Mardijo ini, adalah pentolan geng motor sadis yang tenar pada tahun 2013. Ia bersama anak buahnya telah banyak melakukan aksi kejahatan. 

Mulai dari jambret, rampok, begal motor, dan pencurian lainnya. Bahkan kawanan yang ia pimpin ini, tak segan melukai korbannya yang melakukan upaya perlawanan.

Termasuk juga mereka pernah melakukan penyerangan ke Markas Polresta Pekanbaru.

Klewang juga diketahui kerap memperkosa anggota geng motor wanita. Ia mengajarkan seks bebas kepada anggotanya.

Klewang dijuluki sebagai jenderal. Ia memiliki beberapa panglima yang juga merupakan preman brutal. Satu panglima, memimpin puluhan orang anggota geng motor.

Klewang akhirnya ditangkap oleh Satreskrim Polresta Pekanbaru. Ia telah menjalani masa hukuman.

Berselang belasan tahun kemudian, giliran seorang anak Klewang yakni NP ditangkap oleh polisi. Ia diduga terlibat aksi begal bersama 13 orang lainnya. NP telah dijebloskan ke dalam penjara.

Baca juga: Sosok NP Anak Klewang Raja Geng Motor Pekanbaru yang Diamankan Bersama Geng Duta Mas, Seorang Satpam

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra, saat dikonfirmasi membenarkan jika NP merupakan anak dari pentolan geng motor fenomenal, Klewang.

"Iya benar, yang bersangkutan ini anak dari Klewang yang dulu juga pernah ditangkap terkait aksi kriminal geng motor," kata Kompol Bery.

Kini, proses hukum terhadap belasan pelaku berlanjut. Saat ini, polisi tengah melengkapi berkas penyidikan kasus ini.

"Sedang kita lengkapi berkas penyidikannya. Jika nanti sudah lengkap, akan kita limpahkan ke JPU (Jaksa Penuntut Umum, red) untuk diteliti," ujar Kompol Bery.

NP (kiri) angggota geng Duta Mas diduga pelaku begal yang merupakan anak Klewang
NP (kiri) angggota geng Duta Mas diduga pelaku begal yang merupakan anak Klewang (Kolase/Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Pemeriksaan Versi Polisi

Henky menjelaskan, para pelaku begal kelompok 'Duta Mas' ini beraksi pada Minggu (16/6/2024) dini hari, sekira pukul 01.00 WIB.

"Saat itu korban bersama temannya baru selesai mengisi BBM sepeda motor di SPBU Jalan Soekarno Hatta. Saat hendak pulang tepatnya di Simpang Arifin Ahmad, datang 14 orang menggunakan sepeda motor mengadang korban, sambil ada pelaku yang menodong pisau ke korban," kata Henky, didampingi Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra.

Lanjut Henky, sepeda motor korban senilai Rp17 juta kemudian dirampas. Korban yang ketakutan, melarikan diri dari lokasi.

Kebetulan pada saat itu, situasi masih cukup ramai.

"Dan anggota kami yang melakukan patroli pada malam Minggu, baik itu Samapta maupun Reserse, mengetahui ada kejadian itu. Didatangi, pelaku langsung melarikan diri," ucap Henky.

Pengejaran pun dilakukan oleh aparat terhadap para pelaku.

Hasilnya, 2 pelaku berhasil diamankan saat berada di simpang Jalan Arifin Ahmad - Jalan Paus.

"Dari 2 pelaku dikembangkan siapa saja kawan-kawannya. Tim berangkat ke daerah Siak Hulu, berhasil diamankan 9 pelaku. 1 orang menyerahkan diri. Sementara 2 lagi masih dalam pengejaran, sudah masuk daftar pencarian orang (DPO)," beber Henky.

Terhadap geng 'Duta Mas' polisi menerapkan Undang-undang Darurat serta pasal pidana pencurian dengan kekerasan. Ancamannya pun tak main-main, lebih dari 10 tahun penjara.

"Terhadap para pelaku kita jerat Pasal 365 KUHP dengan hukuman penjara selama-lamanya 12 tahun," tutur Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra, Rabu (19/6/2024).

Saat melakukan penangkapan terhadap para pelaku ini, polisi menyita double stick, hingga airsoftgun.

Saat ini pihak kepolisian masih mendalami soal adanya aksi kejahatan lain yang dilakukan para pelaku ini.

Selain itu, ada pula barang bukti lainnya, seperti tongkat besi, tongkat berbentuk T yang diduga digunakan para pelaku dalam beraksi, yang turut diamankan petugas.

Termasuk 5 unit sepeda motor yang diduga menjadi sarana kejahatan para pelaku tersebut.

"Lagi kita kembangkan. Ada kejadian (serupa) di Marpoyan menggunakan double stick," jelas Kompol Bery.

Sementara itu, aksi begal yang dilakukan para pelaku, dilatarbelakangi oleh motif dendam.

Total pelaku berjumlah 14 orang. Sejauh ini, sudah 12 yang berhasil diamankan. Sementara 2 lagi masuk daftar pencarian orang (DPO) dan sedang dalam pencarian.

Sepeda motor korban dirampas. Korban juga diancam dengan pisau.

"Motifnya masalah dendam dengan korban. Pendalaman kami soal pencarian jati diri. Ada saling hujat saat kumpul," ujar Kompol Bery.

Diterangkan Bery, saat ini 2 pelaku lagi masih dalam perburuan.

Antara lain RN yang merupakan residivis kasus kejahatan. RN juga yang membawa kabur sepeda motor korban. Lalu satu pelaku lainnya, inisial HB.

Dari 12 pelaku yang ditangkap, 4 orang di antaranya masih di bawah umur.

12 orang pelaku tersebut antara lain TD (21), RZ (18), PD (19), ZK (17), RB (19), EK (17), YG (19), JN (18), NP (22), MR (16), AG (17) dan FJ (18).

(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved