Menjembatani Petani & Konsumen: Kisah Inspiratif Taufik, Distributor Lemon Muda di Pekanbaru
Tak berpuas diri, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi itu mengembangkan pasar yang lebih luas lagi. Beberapa jalinan kerjasama berhasil dieksekusinya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sejak 2019, Taufik bagaikan roda penggerak bagi para petani lemon di Desa Kuapan, Kabupaten Kampar. Di tangannya yang cekatan, hasil panen para petani didistribusikan dengan sigap, membuka gerbang kelimpahan bagi para petani.
Hingga kini setiap bulannya Taufik mampu mendistribusikan buah kuning segar itu mencapai 1 ton ke Kota Pekanbaru. Konsumennya rata-rata adalah pelaku usaha rumahan yang mengolah buah lemon menjadi berbagai produk.
Bak ungkapan sudah menjadi takdirnya, Taufik mengkisahkan awal mula bagaimana Ia kemudian dipercaya oleh petani.
“Pada tahun itu (2019), saya mau kuliah ke Pekanbaru. Saat yang bersamaan, banyak petani di desa Kuapan mengeluh lantaran buah lemonnya susah terjual. Padahal, kebun mereka sebelumnya itu jeruk manis namun karena terbuai janji manis seseorang bahwa buah lemon lebih bagus harganya, mereka pun beralih. Namun, saat masa panen tiba, seseorang itu tak kunjung mendatangi mereka lagi,” kenangnya kepada tribunpekanbaru.com, Sabtu (22/6/2024).
Lalu kemudian, kata Taufik melanjutkan, petani meminta dirinya agar mencarikan pasar buah lemon di Pekanbaru mengingat Ia akan memulai studinya di Kota Bertuah.
Di tengah kesibukan masa awal perkualiahannya, Taufik tak melupakan amanat para petani di desa yang sudah Ia kenal sejak tahun 2014 itu. Teknologi menjadi kompas bagi Taufik dalam memandu misinya.
Dengan cerdik, Ia memanfaatkan internet untuk menjelajahi pasar lemon di Pekanbaru. Tak kenal lelah, Ia mencari celah peluang untuk memasarkan hasil panen para petani, demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
“Bertemulah saya dengan website Rumah Lemon Pku lalu menghubungi kontaknya. Nah, pada hari itu juga, niat saya disambut baik dan diminta datang membawa buah lemon ke sana untuk diuji,” terangnya.
Kondisi tersebut tak lantas membuat Taufik bahagia. Sebab, Ia sudah pindah domisili ke Pekanbaru. Sementara untuk menjemput lemon ke Desa Kuapan membutuhkan waktu kurang lebih 60 menit.
Seakan tersihir oleh keajaiban alam, pohon lemon yang Ia tanam di belakang rumahnya saat itu sedang berbuah lebat. Dengan gembira, Dia memetik lemon-lemon tersebut hingga terkumpul 4 kilogram.
Di Rumah Lemon Pku, rasa gugup dan antusias bercampur aduk dalam diri Taufik. Dia menyaksikan dengan saksama saat pemilik usaha mengiris lemonnya, bagaikan menunggu hasil ujian yang menentukan masa depannya.
“Alhamdulilah, pemilik usah itu puas dan kami pun bersepakat untuk kerjasama dengan harga yang ditentukan cukup tinggi. Untuk awal, saya memasok sebanyak 50 kilogram. Namun seiringnya berjalannya waktu, kini orderan dari usaha itu tak kurang dari 500 kilogram setiap bulannya,” kata Taufik.
Tak berpuas diri, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi itu mengembangkan pasar yang lebih luas lagi. Beberapa jalinan kerjasama berhasil dieksekusinya.
Namun, permintaan yang begitu besar tak berbanding lurus dengan peningkatan luas kebun lemon. Bahkan, ada permintaan yang Ia tolak.
“Tahun lalu, ada pelaku usaha juga yang meminta orderan buah lemon sebanyak 1 ton setiap minggunya. Namun, kapasitas kita belum sanggup dan terpaksa kita tolak,” tuturnya.
| IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka: Kunci Jawaban Soal Pada Halaman 167 Ayo Amati Aktivitas 6.2 |
|
|---|
| Kunci Jawaban Halaman 163 164 IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 6 Semester 2 Ayo Amati Aktivitas 6.1 |
|
|---|
| IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka: Kunci Jawaban Halaman 158-159: Mari Uji Kemampuan Kalian |
|
|---|
| Kunci Jawaban Halaman 188 IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka: Peta Konsep Sumber Daya Alam |
|
|---|
| 48 Tim PMR Adu Keterampilan di Lomba Lintas Kota Pekanbaru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Taufik-distributor-lemon-Pekanbaru.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.