Gangguan Layanan Paspor
Pemeriksaan Paspor Manual di Bandara, Imigrasi Pekanbaru Minta Calon Penumpang Datang Lebih Awal
Petugas Imigrasi Pekanbaru, melakukan pemeriksaan secara manual terkait dengan penerbangan luar negeri di Bandara SSK II.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Petugas Imigrasi Pekanbaru, melakukan pemeriksaan secara manual terkait dengan penerbangan luar negeri di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Hal ini lantaran adanya gangguan sistem layanan keimigrasian, yang disebabkan oleh terganggunya kesisteman pada server pusat data nasional (PDN) Kominfo.
"Untuk di bandara petugas kita lakukan pemeriksaan manual. Kita terpaksa ketik nama, ketik nomor paspor. Kalau biasanya kan kita tinggal scan saja," jelas Kepala Kantor Imigrasi Pekanbaru Syahrioma Delavino, Senin (24/6/2024) pagi.
Lanjut dia, pihaknya sudah menginformasikan kepada seluruh masyarakat calon penumpang atau pemohon penerbangan, untuk datang lebih awal ke bandara.
"Karena kita kan menginput data manual ini. Jadi biar tidak terjadi penumpukan dan antrean panjang. Tapi di Pekanbaru sejauh ini aman dan lancar. Karena hanya 2 pesawat saja, itu juga tidak setiap hari," ucap dia.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gangguan Server Kominfo, Penerbitan Paspor di Pekanbaru Belum Bisa Dilakukan
Diungkapkan Delavino, kondisi berbeda terjadi di bandara besar dengan penerbangan internasional terpadat. Seperti di Soekarno Hatta, Jakarta dan Ngurah Rai, Bali.
"Saya dapat info kemarin di Soetta itu BKO (bawah kendali operasi, red; penambahan personel) ada sekitar 200-an anggota. Dan di Ngurah Rai juga berapa ratusan. Untuk antisipasi kondisi di bandara-bandara besar internasional itu," ujarnya.
Delavino mengatakan, kondisi gangguan ini sudah terjadi sejak Kamis pekan kemarin.
"Sistem error ini bukan hanya di Pekanbaru saja, tapi di seluruh Indonesia," katanya.
Delavino berujar, untuk penerbitan paspor sementara ini belum bisa dilakukan.
"Belum bisa, apalagi yang (percepatan) satu hari (selesai). Itu kita tolak aja, karena memang tidak bisa," paparnya.
Kendati begitu diungkapkan Delavino, untuk pengambilan foto dan data biometrik pemohon paspor, masih bisa dilakukan.
"Yang kita ambil data biometrik bagi yang sudah mendaftar di M Paspor (secara online). Termasuk untuk foto dan wawancara saja, karena sudah terjadwal. Sudah daftar M Paspor, sudah daftar dan langsung bayar. Tapi kalau (layanan) yang lain tidak bisa," ungkapnya.
Ia menyebut, saat ini pihak Imigrasi sedang berusaha untuk memperbaiki sistem tersebut.
Menurut informasi kata Delavino, sudah ada 14 Kantor Imigrasi di Indonesia yang sistemnya sudah baik dan bisa beroperasi.
"Lagi diproses semualah, saya dapat informasi sudah ada 14 Kantor Imigrasi yang sudah bagus sistemnya," beber dia. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.