Setengah Daya Tampung SD dan SMP Negeri Tak Terpenuhi, Segini Jumlah Pendaftar PPDB di Kampar Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Jadwal pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri telah berakhir pada Rabu (26/6/2024).

Sampai ditutup, jumlah pendaftar tidak memenuhi daya tampung atau kuota yang tersedia.

Kondisi ini seperti dilihat Tribunpekanbaru.com di situs web PPDB Online Kampar, Kamis (27/6/2024) pukul 12.00 WIB.

Laman itu menampilkan jumlah pendaftar sebanyak 17.527 peserta didik. Jumlah ini hanya hampir setengah dari kuota tersedia.

Sementara pendaftar yang sudah terverifikasi dan dinyatakan lulus PPDB masih sebanyak 10.651 peserta didik.

Jumlah tersebut masih bergerak seiring proses verifikasi di tiap sekolah penerima Calon Peserta Didik (CPD) masih berjalan.

Adapun jumlah kuota tersedia di SD dan SMP negeri sebanyak 34.051 yang terbagi ke dalam 1.288 rombongan belajar (rombel).

Daya tampung SD sebanyak 832 rombel yang tersebar di 463 unit sekolah sekolah.

Sementara daya tampung SMP sebanyak 456 rombel yang tersebar di 111 unit sekolah.

Baca juga: PPDB SMP di Pekanbaru, Daftarkan Anak Pakai KK Kurang dari Setahun, Petugas Tidak Akan Verifikasi

Baca juga: Sosok Kamilatun Nisa, Siswi Berprestasi SMAN 2 Gunung Sahilan Kampar riau Jadi Paskibraka Nasional

Seperti diketahui, Disdikpora menjadwalkan pengumuman hasil PPDB pada Kamis (27/6). Lalu daftar ulang pada Jumat dan Sabtu (28-29/6).

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kampar, Aidil akan mengecek jumlah pasti pendaftar masing-masing di SD dan SMP.

"Nanti saya cek," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis siang.

Kondisi ini seperti diperkirakan sebelumnya. Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kampar, Adianto mengatakan, pendaftar PPDB belum pernah memenuhi kuota tersedia.

"Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, memang PPDB di Kampar tidak pernah memenuhi kuota yang tersedia," katanya, Selasa (25/6/2024) lalu.

Menurut dia, ini dikarenakan semakin banyaknya jumlah SD dan SMP swasta. Ditambah lagi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).