Pembunuhan di Payakumbuh
Ternyata Warga Dengar Jeritan Feni Sebelum Dibakar, Detik-Detik Pegawai Koperasi Payakumbuh Dibunuh
Sesampai di situ ada warga yang mengatakan bahwa ada suara erangan minta tolong terdengar pada Rabu waktu kejadian.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pasangan suami istri RK (suami) dan E (istri) ditangkap Polres Lima Puluh Kota.
Mereka adalah pelaku pembunuhan karyawan koperasi di Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
Korban bernama Feni Ria Andriani (42), Ketua Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Jasad Feni Ria ditemukan sudah menjadi tulang belulang.
Sebelumnya, Feni Ria Andriani dilaporkan sudah hilang sejak 26 Juni 2024.
Kasus terbongkar berawal dari kecurigaan warga atas berita hilangnya Feni Ria Andriani .
Keluarga korban melaporkan kehilangan, dan polisi pun memulai pencarian.
Pihak keluarga Ria heran kenapa Ria tidak pulang ke rumah sejak Rabu (26/6/2024) pagi.
Ria pergi dari rumah juga tidak membawa Ponsel.
Biasanya, jika ia pergi sebentar saja memang tidak membawa Ponsel.
Ketika Ria sudah tidak pulang, pihak keluarga kebingungan untuk menghubunginya.
Baca juga: Tewaskan Gofi Hidayana, Ini yang Meringankan Tuntutan Terhadap Fenias Pelaku Jambret di Pekanbaru
Baca juga: TKP Afif Maulana di Jembatan Kuranji Padang Rusak, LBH Padang Tuding Upaya Pengaburan Fakta
Akhirnya semua pihak kelurga mencarinya ke mana-mana, di tanya ke semua teman-temannya.
Setelah hampir 24 jam barulah suaminya melapor ke Polsek Guguk.
Hari hari berlalu, jejak Ria belum terlacak, hingga seminggu lamanya.
Sedangkan TKP tidaklah jauh dari kantor Polsek Guguk itu sendiri.
Adik kandung korban mempunyai firasat bahwa tidak mungkin kakaknya hilang begitu saja.
Setiap hari dan malam adik korban kesana kemari mencari si kakak.
Adiknya ini juga dikenal sebagai anak komunitas vespa di kampungnya.
Setelah seminggu kehilangan Ria, adiknya datang ke arah kandang ayam Ed Nawi.
Sesampai di situ ada warga yang mengatakan bahwa ada suara erangan minta tolong terdengar pada Rabu waktu kejadian.
Namun warga ini hanya mendengar sekali dan tidak menyangka itu korban pembunuhan.
Baca juga: Istri Pelaku Pembunuhan Karyawan Koperasi di Palembang Diperiksa, Status HP Masih Aman
Baca juga: Pegi Setiawan Harus Dapat Rp 100 Miliar Jika Terbukti Salah Tangkap, Ini Kata Mantan Wakapolri
Warga inilah memberi petunjuk dan menyarankan agar membuka rekaman CCTV kandang ayam milik Ed Nawi.
Sang Adik langsung feeling, lalu menghubungi kakak iparnya atau suami korban.
Pihak keluarga korban meminta kepada sekuriti kandang ayam agar membuka rekaman CCTV.
Suami korban dan keluarga korban dihadapkan pada urusan yang rumit, izin membuka rekaman CCTV belum dapat dari sang pemilik.
Akhirnya banyak pihak yang mendesak, maka dibukalah remakan CCTV itu.
Setelah dilihat, betapa terkejutnya suami korban dan pihak keluarga, bahwa Ria memang terekam masuk ke TKP, dan tidak kembali lagi.
Di rekaman yang lain, pelaku (RK) tampak mengendarai sepeda motor Aerox milik Riau.
Rekaman CCTV inilah yang kemudian menjadi bukti petunjuk bagi kepolisian untuk mengungkap kasus ini.
Pelaku Sadis
Dari informasi yang didapatkan tribunpekanbaru.com. pelaku menghantam kayu kebagian kepala Ria dari belakang.
Hal itu membuat Ria langsung tersungkur tak berdaya.
“Perbuatan Riki ini tidak dapat ditolerir, beraninya memukul perempuan dari belakang. Dasar jantan pengecut,” ujar Julia, warga setempat.
Kejadian itu bertempat di depan rumah Riki sendiri.
Tidak sampai di situ, setelah Ria tergeletak, Riki memasukkan korban yang belum tentu masih hidup atau sudah meninggal itu ke dalam karung.
Sadisnya, Riki menggunakan sepeda motor korbannya sendiri untuk mengangkut korbannya yang sudah dimasukkan ke dalam karung itu ke api unggunan yang ada di Belakang rumahnya.
Polisi Amankan Pelaku
Berdasarkan rekaman tersebut, Polisi langsung mengamankan dan menginterogasi istri pelaku.
Sementara itu sang suami kabur ke Provinsi Riau.
Radi mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, saat itu korban datang kerumah pelaku untuk menagih hutang.
"Mungkin ada perkataan dari korban yang membuat pelaku tersinggung, sehingga pelaku cekcok dengan korban," katanya.
"Saat cekcok tersebut, anak pelaku menangis, lalu ditenangkan oleh sang istri keluar rumah. Saat itulah terjadi pemukulan oleh si suami terhadap korban," sambungnya.
Kapolres Lima Puluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf mengatakan pihaknya masih melakukan interogasi kepada pelaku dan identifikasi terhadap korban.
"Kedua terduga pelaku sudah kita amankan ke Mapolres dan masih pendalaman. Kemudian tadi kita juga sudah menurunkan tim untuk mengidentifikasi korban dan ke lokasi kejadian," katanya.
"Jadi kita masih menunggu hasil interogasi dan identifikasi tersebut. Nanti akan kami informasikan kembali," pungkasnya.
Pelaku Tinggal di Rumah Tak Layak Huni
Pasangan suami istri yang diduga pelaku pembunuhan Ketua program Mekaar, Feni Ria Andriani (42), memiliki kehidupan yang kurang beruntung.
Mereka tinggal dalam sebuah rumah tak layak huni di Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
Rumah berukuran 2x3 meter dari kayu dan papan, dengan atap terpal biru, terletak di area pertanian milik warga. Di sampingnya, sedang dibangun rumah semi permanen dari program bantuan pemerintah.
Dari hasil penelusuran tim TribunPadang.com, pasangan suami istri yang berinisial RK (suami) dan E (istri) tinggal disebuah rumah yang tak layak huni atau sebuah gubuk ukuran kecil yang tak jauh dari lokasi penemuan mayat korban.

Salah seorang warga sekitar, Radi, mengatakan pelaku sehari-harinya bekerja sebagai karyawan di peternakan ayam yang berada disamping rumahnya.
"Suaminya bekerja sebagai supir untuk pengantaran ayam," katanya, Jumat (5/7/2024).
Sementara itu, istrinya bekerja sebagai pedagang sayur keliling.
Menurut Radi, masyarakat sekitar tidak menyangka jika RK dan E berani melakukan tindakan pembunuhan tersebut.
"Tentunya kami sebagai warga tidak menyangka, karena selama ini kami mengenal mereka baik-baik saja. Bahkan suaminya juga terlihat lugu saja. Kalau istrinya orang yang mudah bergaul, sama warga di sekitar sini saja akrab," ujar Radi.
"Mungkin karena tersinggung dan tersulut emosi, jadi mereka tega untuk membunuh korban," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Feni Ria Andriani (42), Ketua Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), diduga menjadi korban pembunuhan dan pembakaran setelah hilang selama sepekan di Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Lima Puluh Kota.
Polisi saat ini masih melakukan identifikasi terhadap jenazah perempuan yang ditemukan tersebut.
Jenazah Feni ditemukan dalam kondisi mengenaskan berupa tulang belulang di belakang rumah pasangan suami istri yang merupakan nasabahnya.
Masyarakat setempat melaporkan penemuan tersebut ke pihak berwenang, yang segera mengirimkan tim ke lokasi untuk mengumpulkan bukti dan informasi.
Keterangan tersebut berawal dari masyarakat yang menemukan adanya jenazah hanya tinggal tulang berada di belakang salah satu rumah pasutri yang merupakan nasabah dari korban.
Karena penemuan tersebut, Polres Lima Puluh Kota bergerak ke lokasi untuk mencari informasi dan bukti-bukti. Sementara itu, Polisi juga mengamankan salah satu dari pasutri yang diduga menjadi dalang pembunuhan.
Sementara itu, KaPolres Lima Puluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf mengatakan pihaknya masih melakukan proses penyelidikan terhadap pelaku dan proses identifikasi terhadap jenazah yang ditemukan.
"Masih dalam proses penyelidikan. Kami akan lakukan metode sainstifik crime investigation. Satu orang sudah diamankan, satu lagi masih dalam pengejaran,” katanya kepada wartawan, Kamis (4/7/2024).
Ricardo juga menyebutkan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap terduga pelaku yang sudah diamankan.
"Kita juga ingin pastikan terlebih dulu kebenaran apakah jenazah yang ditemukan merupakan wanita yang hilang beberapa hari yang lalu atau bukan korbannya," katanya.
"Anggota juga sudah kita sebar ke sejumlah lokasi untuk mengejar satu orang lagi terduga pelaku," pungkasnya.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)
Keluarga Korban Pembunuhan Feni Ria Andriani Minta Polisi Dapatkan Sepeda Motornya, Masih Kredit |
![]() |
---|
Nasib Feni Ria, Anak Perempuan Satu-satunya yang Jasadnya Dibakar Hingga Tersisa Tulang Tangan |
![]() |
---|
Cekcok Terjadi Sebelum Feni Dihabisi Nyawanya Oleh Pasutri di Payakumbuh: Perkara Tagihan Hutang |
![]() |
---|
Pembunuhan di Payakumbuh: Suara Andi Bergetar ungkap Kepergian Feni, ' Berat, Tapi Inilah Jalannya ' |
![]() |
---|
Suami Korban Pembunuhan di Payakumbuh Minta Maaf, Doakan Feni Ria Andriani Tenang di Alam Kubur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.