Tusuk Mata Buaya Pakai Jari, Pria di Inhil Riau Lepas dari Gigitan Setelah Diseret 15 Meter

TRIBUNPEKANBARU.COM, KATEMAN – Seorang pria di Inhil, Riau, menjadi korban serangan buaya. Beruntung dia berhasil lepas dari gigitan hewan buas tersebut setelah terseret 15 meter.

Sedang asik mandi di pelabuhan belakang rumahnya tepatnya di bawah tangga, Zulkarnain ternyata menjadi sasaran empuk buaya.

Pria 38 tahun ini tidak menyadari saat kondisi air pasang tersebut tiba-tiba dihampiri seekor buaya berukuran kurang lebih lebar 2 keping papan dan panjang sekitar 3 meteran.

Alhasil tangan sebelah kiri Zulkarnain diterkam buaya dan diseret ke tengah sungai hingga jarak sekitar 15 meter dari pelabuhan atau dermaga.

Aksi dramatis momen Zulkarnain bertahan dari serangan buaya pun terjadi, dirinya pun bercengkrama dengan hewan predator tersebut berusaha menyelamatkan diri.

Dalam kondisi terpojok dan tergigit, Zulkarnain memeluk dan memukul buaya serta menyucuk mata buaya menggunakan ujung jari.

Baca juga: Tangan yang Robek jadi Bukti Benediktus Bergumul dengan Buaya, Diterkam saat Menjaring Ikan

Beruntung usahanya berhasil sehingga buaya tersebut melepaskan gigitannya dan Zulkarnain bergegas berenang ke arah pelabuhan lalu duduk di pelantar pelabuhan.

Selanjutnya selepas kejadian tersebut datanglah istri Zulkarnain dan membawanya ke dalam rumah untuk mendapat perawatan.

Kejadian menegangkan ini terjadi di RT 003 / RW 002 Parit Kalimantan Desa Penjuru, Kecamatan Kateman, Minggu (7/7) sekitar pukul 02.30 Wib

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DKPP) Inhil H. Nursal Sulaiman mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan terkait serangan buaya tersebut dan mengimbau warga agar lebih berhati – hati beraktifitas di Sungai.

“Korban selamat dan sudah mendapatkan perawatan medis dari dokter setempat,” ujar Nursal saat dikonfirmasi Tribun Pekanbaru, Senin (8/7).

Nursal menjelaskan, hasil pemeriksaan medis terdapat luka lecet dekat pergelangan tangan dan kulit memutih berukuran 7 cm L 6 cm ditangan sebelah kiri.

“Korban mengalami perasan cemas dan gelisah akibat trauma kejadian. Korban kita sarankan istirahat dan bertenang serta menginformasikan apabila ada infeksi lebih lanjut secepatnya untuk dilakukan rujukan,” pungkas Nursal. (Tribunpekanbaru.com/T. Muhammad Fadhli).