Serangan Buaya di Inhil
8 Kasus Konflik Buaya dan Manusia Terjadi di Inhil hingga Awal Juli 2024, Pemkab Surati BBKSDA Riau
Hingga pertengahan tahun 2024 ini, tercatat sebanyak 8 kasus konflik antara manusia dan buaya yang terjadi di kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Hingga pertengahan tahun 2024 ini, tercatat sebanyak 8 kasus konflik antara manusia dan buaya yang terjadi di kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Kejadian terakhir yang masih segar diingatan dan menegangkan tentu saja apa yang menimpa Zulkarnain di RT 003 / RW 002 Parit Kalimantan Desa Penjuru, Kecamatan Kateman, Minggu (7/7) sekitar pukul 02.30 Wib.
Selanjutnya beberapa diantara kejadian yang di rangkum Tribun Pekanbaru yaitu menimpa Feri Sidianto (42) diterkam buaya hingga mengalami tulang kaki patah saat mandi di tepi sungai di Dusun Cahaya, Desa Pintasan, Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil Riau, Minggu (26/5/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.
Selanjutnya naas nasib Warga Dusun Tajau Abadi Hulu bernama Putra Asma Aulia (19) di terkam buaya saat mandi di sungai yang ada di depan rumah di Desa Kelumpang, Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) Inhil, Riau, Rabu (10/4) subuh.
Selain 3 kasus diatas, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Inhil mencatat sejumlah kasus lainnya antara lain yaitu, di Desa Tanjung Pasir dan Desa sungai nyiur (Tanah Merah), Desa Sungai empat dan Kelurahan Teluk Pinang (Gaung Anak Serka) serta Desa Pusaran 9 (Enok).
Banyaknya kasus yang terjadi ini, DPKP Inhil mengimbau kepada warga agar selalu berhati – hati dan menghindari untuk beraktifitas di seputaran sungai.
Baca juga: Momen Dramatis Zulkarnain Lepas dari Gigitan Buaya , Bergumul dalam Air dan Nekat Peluk Predator
Baca juga: DETIK-DETIK Pria di Inhil Riau Diseret Buaya Saat Mandi, Selamat Setelah Tusuk Mata Buaya Pakai Jari
"Waspada beraktifitas di sungai yang diperkirakan adanya habitat buaya karena dapat mengancam jiwa kita,” ujar Kepala DPKP Inhil H. Nursal, Selasa (9/7/2024).
Selain itu demi kenyaman warga serta karena keterbatasan dalam penanganan konflik antara manusia dan buaya, dikatakan Nursal, Pemerintah Kabupaten Inhil juga sudah melakukan usaha dengan menyurati BKSDA Propinsi Riau.
Surat ini berdasarkan aduan masyarakat bahwa di sepanjang Sungai di beberapa daerah di Inhil sering muncul satwa liar yaitu buaya, bahkan sudah sering terjadi konflik antara buaya dan manusia sehingga menelan korban jiwa serta cacat karena di terkam.
Sehubungan dengan hal tersebut Pemkab Inhil meminta kepada pihak Balai Besar KSDA untuk melakukan tindakan atau langkah – langkah mengatasi konflik antara buaya dan masyarakat di Inhil untuk menciptakan ketenangan masyarakat.
"Kehadiran buaya menimbulkan keresahan warga di bantaran sungai yang merupakan pusat kegiatan warga di Inhil. Semoga segera mendapat tanggapan surat permohonan Penanganan Buaya tersebut,” pungkas Nursal.
( Tribunpekanbaru.com /T. Muhammad Fadhli).
6 Kejadian Mengerikan Manusia Diserang Buaya di Inhil Riau, Terbaru Kepala Bocah 7 Tahun Diterkam |
![]() |
---|
Momen Dramatis Zulkarnain Lepas dari Gigitan Buaya , Bergumul dalam Air dan Nekat Peluk Predator |
![]() |
---|
DETIK-DETIK Pria di Inhil Riau Diseret Buaya Saat Mandi, Selamat Setelah Tusuk Mata Buaya Pakai Jari |
![]() |
---|
Pria di Inhil Riau Diterkam Buaya saat Lagi Mandi, Ini Imbauan BBKSDA Riau |
![]() |
---|
Tusuk Mata Buaya Pakai Jari, Pria di Inhil Riau Lepas dari Gigitan Setelah Diseret 15 Meter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.