Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kampung Tangguh Polres Inhu

Bertahan Lewati Pandemi, Kampung Tangguh Polres Inhu Bangkitkan Ekonomi Masyarakat

Kampung Tangguh di Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat, merupakan inovasi Polres Inhu untuk membangun sektor pertanian

Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru
Bhabinkamtibmas Polres Inhu, Bripka Ardison Pakpahan membantu petani mempersiapkan areal pertanian di Kampung Tangguh Polres Inhu, Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Desa Talang Jerinjing di Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), terlihat cerah, Minggu (14/7/2024).

Sejumlah orang, laki-laki dan perempuan, tua dan muda tampak sibuk mempersiapkan areal tanam di lokasi pertanian kampung tangguh Polres Inhu di Desa Talang Jerinjing.

Kampung tangguh yang sudah dibangun semenjak tahun 2020 lalu itu, merupakan inovasi Polres Inhu untuk membangun sektor pertanian sekaligus perekonomian masyarakat. 

Empat tahun berlalu, tentu masih jelas dalam ingatan begitu hebatnya pandemi Covid-19 yang dimulai tahun 2020 lalu mengguncang segala sektor, termasuk perekonomian masyarakat.

Sejumlah sektor usaha terpaksa tutup. Ditambah lagi duka yang mendalam akibat kehilangan orang-orang yang dicintai. 

Pada masa pandemi Covid-19, Polres Inhu hadir memberikan secercah harapan.

Tidak hanya bertugas membantu masyarakat sipil yang terdampak virus Covid-19 yang mematikan, namun Polres Inhu juga hadir dengan program kampung tangguh untuk membantu masyarakat. 

Dibawah binaan Kapolres Inhu masa itu, AKBP Efrizal memberikan instruksi kepada Bripka Ardison Pakpahan untuk membantu masyarakat membangun kampung tangguh.

Ardison Pakpahan adalah salah satu personil Bhabinkamtibmas Polres Inhu yang memiliki ilmu bertani. Hal itu tidak lepas dari latar belakangnya yang dibesarkan oleh keluarga petani. 

Ardison membangun kampung tangguh di atas areal perkebunan karet tua yang sudah tidak termanfaatkan.

Pada awalnya ia menggalang 10 orang petani dan membentuk kelompok tani Maju Bersama untuk membangun areal pertanian seluas dua hektare. 

Diakui Ardison awal pembangunan areal pertanian itu, kelompok tani yang dibinanya masih belum memiliki modal. Namun atas dukungan sejumlah pihak, akhirnya kampung tangguh tersebut berhasil dibangun.

"Ketika itu pemerintah desa memberikan pinjaman modal sebesar Rp 135 juta, selain itu juga ada dukungan peminjaman alat berat dari beberapa pengusaha," ungkap Ardison ketika diwawancarai Tribunpekanbaru.com, Minggu (14/7/2024). 

Semangat Ardison dan kelompok tani Maju Bersama menjadikan kampung tangguh sukses sesuai dengan tujuan awalnya.

Lahan yang semula berisi kebun karet tua itu disulap menjadi areal pertanian yang berisi berbagai jenis sayuran seperti, ketimun, pare, gambas dan kacang panjang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved