Wartawan Terbakar Sekeluarga di Sumut

Koptu HB Disebut Dalang Kasus Wartawan Tewas Terbakar, Kodam I BB: Sudah Diperiksa, Tidak benar

Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico Siagian menyebut, personelnya tidak membuka perjudian seperti yang diunggah akun Facebook Rico Sempurna

Editor: Muhammad Ridho
kolase/facebook Riko
Koptu HB Disebut Dalang Kasus Wartawan Tewas Terbakar, Kodam I BB: Sudah Diperiksa, Tidak benar 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Publik masih dibuat penasaran dengan sosok oknum anggota TNI yang jadi pembicaraan terkait kasus wartawan terbakar sekeluarga di Sumut .

Pasalnya sebelum tewas, jurnalis Tribrata TV bernama Rico Sempurna Pasaribu itu memberitakan kasus perjudian di Kabupaten Karo milik onum TNI.

Memang, beberapa waktu terakhir, Rico Sempurna Pasaribu gencar menyoroti praktik judi online milik oknum TNI di daerahnya.

Kini Oknum TNI yang dimaksud tertuju kepada Koptu HB.

Koptu HB disebut-sebut otak pembakaran wartawan Sempurna Pasaribu dan membuka lapak judi.

Kodam I Bukit Barisan menyatakan telah memeriksa Koptu HB, yang disebut-sebut membuka lapak perjudian untuk operasional Batalyon 125 Si'Mbisa, Kodam I BB.

Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico Siagian menyebut, personelnya tidak membuka perjudian seperti yang diunggah akun Facebook Rico Sempurna Pasaribu.

"Sudah diperiksa. Tidak benar buka lapak judi,"kata Rico melalui pesan singkat dilansir Tribun-medan.com kembali pada Minggu (14/7/2024).

Dibantah oleh Kodam I BB, keluarga Sempurna Pasaribu pun mengadu ke Puspom TNI AD.

Dalam hal ini, Eva Meliani Pasaribu, anak wartawan Sempurna Pasaribu melaporkan dugaan keterlibatan anggota TNI berinisial HB dalam kasus kematian ayah dan tiga anggota keluarganya di Karo, Sumut ke Puspom AD.

Eva didamping kuasa hukum, suaminya, LBH, dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mendatangi Markas Puspom AD, Jakarta pada Jumat, 12 Juli 2024.

Pelaporan dugaan keterlibatan prajurit TNI itu kini sudah diterima oleh Puspom AD.

Laporan tersebut dibuat berkenaan dengan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana atau pembunuhan, dan atau pembakaran.

Didampingi kuasa hukum, suami, perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), Eva mengunjungi Markas Puspom AD di Jakarta.

Kedatangan Eva untuk melaporkan dugaan pembunuhan berencana yang menewaskan empat anggota keluarganya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved