Kereta Api Tabrak Mobil di Medan

KISAH Selamatnya Setia Manullang dari Kecelakaan Maut yang Merenggut Nyawa Ayah & 5 Kakaknya

Tetangga korban, Jhon Nainggolan menuturkan Setia Manulang tidak ikut pergi jalan-jalan karena saat itu sedang tidur.

|
IST
Setia Manullang,bungsu keluarga yang tewas kecelakaan di Medan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kecelakaan maut menimpa satu keluarga yang menumpangi Toyota Rush nopol BK 1496 MAA di Deli Serdang, Minggu, (21/7/2024) siang.

Mobil itu ditabrak kereta api tanpa palang pintu perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

Akibat tabrakan itu, mobil yang ditumpangi 7 anggota keluarga itu terpental.

6 orang diantaranya tewas.

Korban adalah Ramses Manulang (suami ) dan lima anak lainnya dinyatakan meninggal..

Sementara Herawati Manurung (51) sang istri mengalami luka-luka.

Dalam peristiwa itu, anak bungu Ramses dan Herawati, Setia Manulang 14 tahun selamat.

Dia tidak ikut dalam perjalanan mobil ke Kota Medan itu.

Tetangga korban, Jhon Nainggolan menuturkan Setia Manulang tidak ikut pergi jalan-jalan karena saat itu sedang tidur.

Baca juga: Kubu Iptu Rudiana Berang, Sebut Pernyataan Dede Adalah Fitnah, Siap Serang Balik

Baca juga: Sampai Tega Membacok Ibunya, Bagaimana Keseharian KD yang Masih Berusia 21 Tahun?

Ia ditinggal di rumah bersama bounya (bibik) dan sepupunya. Mereka tidak ikut lantaran mobil juga tidak muat.

Saat jasad korban sampai di rumah, tangisan Setia Manulang (14) anak bungsu korban yang saat itu terdengar paling kencang. 

Meski tidak banyak mengeluarkan kata-kata namun tangisannya terdengar meraung.

Wajahnya tampak sembab saat itu.

Beberapa tetangga tampak menguatkannya. 

"Sabar ya kau boru," peluk para tetangga. 

Setia yang masih kelas 1 SMP ini tidak mau jauh dari peti jenazah ayah dan abangnya.

Saat itu jenazah ditempatkan di ruang tengah.

Ia tampak menangis setiap jenazah dibuka dari peti.

Kondisi mobil yang ditabrak kereta api di Medan . Remuk
Kondisi mobil yang ditabrak kereta api di Medan . Remuk (tangkap layar)

Baca juga: Heboh Soal Roti Aoka Berpengawet Kosmetik, Kadin Riau Segera Koordinasi dengan BPOM Pekanbaru

Baca juga: Viral ASN Kampar Riau Isi BBM Mobil dengan Pertalite Cuma Rp 10.000, Diserbu Hujatan Netizen

Penjelasan PT KAI

PT KAI Drive I SU membenarkan telah terjadi kecelakaan Mobil Toyota Rush Hitam BK 1496 MAA di perlintasan kereta api tanpa palang pintu perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).

"Betul telah terjadi tabrakan pada KA U51A Sribilah Utama (Rantauprapat-Medan) dengan mobil di KM 33+800 petak jalan antara Stasiun Perbaungan - Stasiun Lubuk Pakam, Minggu (21/7) pukul 12.24 WIB," ujar Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut, Anwar Solikhin.

Dalam peristiwa tersebut 6 orang dilaporkan tewas dan satu orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Anwar menyampaikan atas kejadian tersebut PT KAI Divre I SU turut prihatin dan menyayangkan kecelakaan itu.

"Berdasarkan keterangan dari crew kereta api bahwa mobil melintas di perlintasan tidak terjaga saat KA akan melintas, secara berulangkali masinis sudah membunyikan klakson lokomotif namun tidak diindahkan," jelasnya.

Disampaikan Anwar dari kejadian tersebut seluruh penumpang dan crew KA U51 Sribilah Utama selamat sedangkan 6 penumpang mobil meninggal dunia.

"PT KAI menyampaikan belasungkawa dan duka yang mendalam kepada seluruh korban," ungkapnya.

Anwar juga menyampaikan permohonan maaf karena KA U51A Sribilah Utama mengalami keterlambatan 11 menit akibat kejadian tersebut.

"KAI mengucapkan permohon maaf kepada pelanggan KA karena keterlambatan yang dialami," pungkasnya.

Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).
Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024). (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN)

Penjelasan Polisi

Saat itu di dalam mobil ada 7 orang terdiri dari pasangan suami istri Ramses Manulang (52) dan Herawati Manurung (51) serta lima orang anaknya, Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22) dan Niko Manulang (20).

"Yang jadi sopir itu bapaknya si Ramses Manulang. Sekitar jam 12.30 kejadiannya," ucap Wagiso tetangga korban.

Setelah bergerak dari rumah sekitar satu menit kemudian mereka pun tiba di lokasi.

Jarak antara rumah korban dengan lokasi kejadian hanya berkisar 200 meter.

Saat itu mereka dari arah Desa Sumberjo mau ke arah Desa Pagar Jati.

"Kalau kereta apinya dari arah Labuhan Batu menuju Kota Medan. 6 tewas dan 1 luka-luka dalam kejadian ini," kata Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, Kompol Budiono.

Mobil korban terpental sekitar 30 meter dari titik pertama mobil dan kereta api bertemu.

Mobil masuk ke dalam areal persawahan yang sedang ditanami padi.

"Anak-anaknya semua tercampak keluar dan ke sawah. Istri sama suaminya yang tetap berada di dalam mobil.

Cuma istrinya yang selamat dan dirawat di RS Sari Mutiara sementara yang lainnya meninggal dunia dan masih berada di RSUD Amri Tambunan," ucap Jhon Nainggolan warga sekitar.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved