Dinas PUPR Riau Beber Alasan Belum Aspal Jalan Cipta Karya Pekanbaru, Warga Keluhkan Debu

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Warga yang tinggal di sepanjang Jalan Cipta Karya Pekanbaru mengeluhkan banyaknya debu yang keluar dari jalan.

Kondisi ini disebabkan karena jalan Jalan Cipta Karya Pekanbaru sedang dilakukan perbaikan.

Namun saat ini perbaikan baru sebatas pengerasan. Belum dilakukan pengaspalan.

Akibatnya saat musim kemarau seperti ini, debu beterbangan.

Kondisi ini membuat warga resah, karena tidak hanya mengotori rumah dan toko, namun juga bisa berdampak terhadap kesehatan.

Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan mengaku pihaknya akan segera melakukan pengaspalan di ruas jalan Jalan Cipta Karya Pekanbaru tersebut.

Namun untuk saat ini pengaspalan belum bisa dilakukan, sebab pihaknya masih fokus melakukan perbaikan drainase yang ada di sepanjang ruas jalan tersebut.

"Untuk pengaspalan jalan cipta karya masih menunggu pembersihan drainase, kalau drainase nya sudah bersih baru nanti kita lanjutkan dengan pekerjaan pengaspalan," kata Arief, Senin (22/7/2024).

Baca juga: Debu Ganggu Aktivitas Ekonomi Warga, Pedagang Terpaksa Tutup Toko di Jalan Cipta Karya Pekanbaru

Baca juga: Viral, Sudah 3 Pekan Lebih Warga Jalan Cipta Karya Pekanbaru Hirup Debu

Sebelumnya kondisi jalan cipta karya ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Selain dipenuhi lubang, saat banjir di beberapa titik ruas jalan ini juga digenangi air.

Belum lama ini Pj Gubernur Riau SF Hariyanto juga langsung meninjau lokasi jalan cipta karya yang mengalami kerusakan tersebut.

Disela peninjauan dirinya memerintahkan kepala dinas PUPR Riau untuk segera melakukan perbaikan.

Meski saat ini sejumlah titik jalan yang berlubang sudah dilakukan perbaikan, namun masalah baru muncul, yakni banyaknya debu akibat pengerasan jalan yang tak kunjung dilakukan pengaspalan.

Bahkan dampak jalan yang belum kunjung diaspal di Jalan Cipta Karya Pekanbaru menyebabkan debu berterbangan, yang mengganggu aktivitas ekonomi warga setempat.

Sejumlah pemilik toko terpaksa menutup tokonya dalam dua minggu terakhir karena debu yang masuk dan menempel pada kain-kain di tokonya.

( Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)