Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perampokan Bidan di Dumai

Fakta Baru Soal Senpi Kasus Perampokan Bidan di Dumai, Begini Pengakuan Pelaku

Terungkap fakta baru kasus perampokan bidan di Dumai dalam ekspos kasus yang berlangsung Selasa (23/7/2024).

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Ariestia
Istimewa
Terungkap fakta baru kasus perampokan bidan di Dumai dalam ekspos kasus yang berlangsung Selasa (23/7/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Terungkap fakta baru kasus perampokan bidan di Dumai dalam ekspos kasus yang berlangsung Selasa (23/7/2024).

Fakta baru ini berasal dari pengakuan otak pelaku, MI.

Kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) yang dilakukan MI dan tiga rekannya terjadi atas korban Bidan Siti Aisyah, beberapa waktu lalu.

MI dan dua tersangka lainnya‎ berhasil diringkus oleh Satreskrim Polres Dumai, pada Rabu (17/07/2024) sekira pukul 19.00 WIB. 

Sedangkan seorang tersangka lagi masih diburu polisi.

Ekspos kasus di berlansung di Mapolres Dumai, pada Selasa (23/07/2024).

Baca juga: Pakai Modus yang Sama, Kawanan Curas dengan Korban Bidan di Dumai Ternyata Sudah Beraksi di 4 Tempat

Baca juga: Momen Bidan Aisyah bikin Pelaku Perampokan di Dumai Terperangah, Kabur dengan Cara yang Tak Terduga

Kapolres Dumai, AKBP Dhovan Oktavianton, didampingi Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Primadona, menggelar ekspos kasus Curas tersebut.

Dihadapan Kapolres Dumai, AKBP Dhovan dan Kasat Reskrim AKP Primadona, MI yang duduk di kursi roda, mengaku, bahwa aksi Curas kepada Bidan Aisyah ini, menggunakan senjata api hanya untuk menakut nakuti korban.

"Menyiapkan Senpi yang didapatnya dari teman abangnya di Pekanbaru, bersama dengan senjata tajam berupa samurai panjang dan pendek," katanya, Selasa.

Ia memastikan, bahwa Senpi yang disimpannya tersebut, hanya untuk menakut nakuti ‎korban saja.

Sebab, kondisi Senpi itu sudah tidak berfungsi, dan tidak ada pelurunya.

"Cuman menakut nakuti saja, Senpinya gak bisa dipakai Bang, dan gak ada pelurunya," imbuhnya

MI mengaku, sangat menyesal telah melakukan Curas, karena memang, dirinya gelap mata akibat kebutuhan hidup.

Ditambah dirinya menganggur.

Saat ditanya sudah berapa lama tinggal di jalan Gunung ‎Selamet, Kelurahan Bumi Ayu, MI mengaku, sudah tiga bulang mengontrak.

Niat untuk melakukan Curas karena kebutuhan Ekonomi.

"Uang hasil kejahatan, kami gunakan untuk kebutuhan sehari hari, karena memang gak ada kerja jadi butuh uang untuk sehari hari," ungkapnya.

(tribunpekanbaru.com/donny kusuma putra).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved