Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dugaan Oli Palsu di Kuansing

Penyalur Oli Palsu di Kuansing Ternyata Warga Pekanbaru, Beredar Juga di Kota Bertuah?

Penyalur oli pelumas palsu dan sejumlah suku cadang KW di Kabupaten Kuansing, diketahui merupakan warga Kota Pekanbaru.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Sesri
Istimewa
Anggota Sat Reskrim Polres Kuansing menggerebek gudang oli yang diduga palsu di Kuansing. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Penyalur oli pelumas palsu dan sejumlah suku cadang KW di Kabupaten Kuansing, diketahui merupakan warga Kota Pekanbaru.

Dia adalah pria berinisial Ri. Pengakuan pelaku, Ri ia mendapatkan oli dan sparepart tersebut dari seseorang yang berada di Jakarta.

Ada kemungkinan, selain di Kuansing, oli palsu juga berbesar di sejumlah daerah, termasuk Pekanbaru.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra saat dikonfirmasi perihal ini, menyebut pihaknya akan melakukan pengecekan dan pendalaman.

"Terkait adanya kemungkinan tersebut (oli palsu juga diedarkan di Pekanbaru, red), akan kita cek dulu, kita dalami," sebut Kompol Bery, Rabu (24/7/2024).

Oli palsu yang diedarkan pelaku ini, menggunakan berbagai merek terkenal.

Oli dan sparepart yang diduga palsu itu sulit untuk dibedakan dengan aslinya karena sama persis jika dilihat kasat mata.

Bahkan untuk memastikan asli dan palsu, Sat Reskrim Polres Kuansing harus membawa barang bukti ke Laboratorium Forensik Polda Riau untuk dilakukan uji lab.

Baca juga: Dugaan Oli Palsu Viral di Kuansing Riau, Sat Reskrim Polres Kuansing Ungkap Cara Cek Oli Asli

Baca juga: Juga Pakai Segel QR Code, Saat Discan Konsumen Oli Palsu di Kuansing Riau Diarahkan ke Web Abal-abal

"Sekilas sama, mulai dari segel, label merek dan kemasannya. Sebab itu kami akan membawa barang bukti ke Labfor Polda Riau malam ini juga untuk uji lab, memastikan barang ini asli atau palsu," kata Kasat Reskrim Polres Kuansing AKP Shilton, Selasa (23/7/2024) malam.

Bahkan kata AKP Shilton QR Code unik di kemasan oli yang diduga palsu tersebut tidak dapat dijadikan acuan.

Pasalnya, QR Code unik tersebut juga dapat dipalsukan. Hanya saja, QR Code palsu biasanya akan mengarahkan ke website palsu pula.

"Jika dipindai dengan kamera ponsel, bararcode palsu akan mengarahkan ke website palsu yang nama webnya menyerupai web resmi distributor atau tidak bisa dipindai sama sekali," ujar mantan Kasat Reskrim Polres Pandeglang itu.

AKP Shilton menjelaskan pengungkapan kasus itu bermula dari laporan masyarakat.

Satreskrim kemudian menindaklanjutinya dengan melakukan penyelidikan dan pendalaman.

Barang-barang tersebut diamankan di dua lokasi, Pekanbaru dan Kuansing.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved