Pembunuhan Bos Aksesoris di Bekasi

Sempat Bersumpah di Makam Ayahnya, Ternyata Silvia Bohong, Ini Skenario Tewasnya Bos Aksesoris

Skenario yang dibuat tersangka kasus bos aksesoris dibunuh di Bekasi akhirnya terbongkar. Pembunuhan baru terungkap setelah 12 hari jenazah dikubur

Editor: Muhammad Ridho
ist
Sempat Bersumpah di Makam Ayahnya, Ternyata Silvia Bohong, Ini Skenario Tewasnya Bos Aksesoris 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Skenario yang dibuat tersangka kasus bos aksesoris dibunuh di Bekasi akhirnya terbongkar.

Pembunuhan baru terungkap setelah 12 hari jenazah dimakamkan.

Ketiga tersangka yakni Juhariah yang merupakan istri korban, Silvia Nur Alfiani, anak pertama korban serta Hagistiko Pramada, pacar anak.

Adik korban, Ahmad Wahyudi, mengatakan Silvia Nur Alfiani memberikan kesaksian palsu saat ditanya penyebab kematian korban.

Bahkan Silvia Nur Alfiani (22) sempat bersumpah di depan makam ayahnya mengenai kronologi kematian mendiang.

Sumpah yang dilontarkan itu sempat membuat keluarga besar Asep percaya pada kronologi yang disampaikan Silvia bahwa ayahnya berselingkuh, sebagaimana skenario yang dia bangun bersama ibunya, Juhariah (45).

“Bagaimana saya enggak percaya (sama kronologi awal). Dua hari setelah kematian, kami takziah ke makamnya (Asep),” ujar adik Asep, Ade Mulyana (43), di Kampung Serang, Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Rabu (24/7/2024).

“(Saya bilang), ‘Vi, di sini makam bapak kamu. Kamu cerita yang sejujurnya. Sumpah demi Allah sebutin, sumpah demi Rasulullah sebutin, sumpah demi bapak sebutin',” lanjutnya.

Dengan lantang dan lugas Silvia bersumpah bahwa dia menceritakan kronologi yang sebenar-benarnya kepada keluarga besar Asep.

“Di depan makamnya, dia ngomong. 'Iya, demi Allah, demi Rasulullah, demi bapak Asep Saepudin, memang begitu ceritanya'. Di atas makam ya. Lah kami mau bagaimana?” tutur Ade.

Namun, adik Asep yang bernama Ahmad Wahyudi (33) menyampaikan kronologi awal yang disampaikan Silvia dan Juhariah soal kematian Asep adalah sebuah kebohogan. Ibu dan anak tersebut membangun skenario perselingkuhan.

Skenario perselingkuhan dibangun kedua pelaku setelah keluarga Asep menyelesaikan proses pemakaman.

“Awalnya, si Juju dan Silvi bilang kalau almarhum ketahuan selingkuh, ketahuan beli handphone, tapi, handphone-nya enggak ada di rumah, ketahuan transfer cewek lain, dan terjadilah cekcok,” kata Yudi saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved