Kasus Vina Cirebon

Baru Terbongkar Kondisi Helm Eky Pacar Vina Cirebon, Ternyata Hanya Tinggal Busa Saja

Dikatakan Fransiskus , Eky juga kerap membawa Vina untuk nongkrong. Fransiskus Marbun juga tahu kondisi helm almarhum saat ditemukan tewas di flyover.

|
Editor: Muhammad Ridho
tangkap layar
Fransiskus Marbun ungkap Kondisi Helm Eky Pacar Vina Cirebon 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Fransiskus Marbun, teman dekat Eky ternyata banyak tahu soal anak Iptu Rudiana.

Hal ini dikarenakan Fransiskus Marbum adalah teman nongkrong yang kerap menghabiskan waktu bersama-sama .

Dikatakan Fransiskus , Eky juga kerap membawa Vina untuk nongkrong .

Fransiskus Marbun juga tahu kondisi helm almarhum saat ditemukan tewas di flyover Talun.

Menurut Fransiskus, helm yang dipakai oleh Eky saat kejadian itu mengalami kerusakan parah di bagian depannya.

Bahkan ia menyebut helm yang dipakai Eky di akhir hayatnya itu adalah miliknya.

Bukan cuma helm, sepatu yang dipakai oleh Eky saat malam kejadian juga milik Fransiskus.

"Sepatu punya saya, helm punya saya, pinjam sekitar sebulan," kata Fransiskus Marbun, dikutip dari Youtube Dedi Mulyadi, Kamis (25/7/2024).

Diakui Fransiskus, dirinya bertukar sepatu dengan Eky sebelum kejadian itu.

"Saya pakai Vans punya Eky, sepatu saya Nike Air Max warna biru merah jadi barang bukti," kata dia.

Bahkan helm miliknya yang dipakai Eky itu juga ternyata dijadikan barang bukti.

Fransiskus mengaku mendapat kabar soal Eky melalui status BBM.

Ia juga mengatakan bahwa pada malam itu dirinya tidak bertemu dengan Eky.

"Dapet kabar dari anak-anak XTC, ada yang bikin status di BBM," ungkapnya.

Awalnya ia mendapat foto Eky dan Vina saat masih berada di jembatan.

Lalu ia mendapat kabar lagi kalau keduanya sudah dibawa ke RSUD Gunung Jati.

"Dapat kabar Eky sudah dibawa ke kamar mayat," kata dia.

Sebagai sahabat, Fransiskus pun sempat melihat jasad Eky dengan kondisi yang mengenaskan.

"Saya masuk ke dalam, sempet nangis, lihat dia dimandiin darahnya masih keluar, tangannya sudah turun," ungkapnya.

Fransiskus juga sempat mengambil foto helm miliknya yang terakhir dipakai oleh Eky.

Menurutnya, helm KYT berwarna merah putih itu sudah dalam kondisi rusak bagian depannya.

"Helm bagian depan pecah, tinggal busa, full darah bagian dalam," katanya sambil memperlihatkan foto helm tersebut.

"Pecah yang plastiknya, yang kerasnya. Helm belakang cuma lecet doang," ungkap dia lagi.

Tak hanya itu, Fransiskus juga mengungkap kalau selama kenal dengannya Eky tidak pernah terlibat konflik dengan siapapun.

"Selama sama saya sih gak pernah tawuran, gak pernah ribut dia," ujarnya.

Ia juga mengatakan kalau Eky tak pernah cerita bahwa ia sedang ada masalah.

"Kalau dia ada masalah pun pasti cerita."

"Justru pada tahun itu, pamornya Eky yang malah naik, yang dikagumin banyak cewek malah Eky," tandasnya.

Sementara itu, pemilik bengkel di sekitar TKP, Oki mengatakan bahwa saat ditemukan posisi Eky masih menggunakan helm.

Oki rupanya merupakan saksi yang pertama kali datang di TKP.

"Kata polisi 'ayo gotong, buka helmnya'," jelas dia.

Kemudian Oki pun membuka tali helm yang dipakai oleh Eky.

"Saya cuma buka talinya doang pak, ada orang yang bukain helm karena disuruh oleh petugas polsek, terus tangannya kena darah," kata Oki lagi.

Iptu Rudiana Segera Muncul

Iptu Rudiana diduga akan segera muncul di hadapan publik.

Hal itu setelah muncul desakan dari sejumlah pihak agar Iptu Rudiana mengukap cerita sebernya yang terjadi di tahun 2016 silam.

Sebab, sosok Iptu Rudiana disebut-sebut sebagai kunci dari kasus pembunuhan Vina Cirebon dan putranya, Eky, pada 8 tahun silam.

Publik berharap, Iptu Rudiana mau bercerita kejadian yang sebenarnya agar kasus Vina Cirebon ini terang benderang.

Kasus Vina Cirebon hingga kini masih menjadi kontroversi.

Bahkan, Liga Akbar, seorang saksi kunci kasus Vina Cirebon telah mencabut kesaksian Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Kuasa hukum Liga Akbar, Bana mengungkapkan, kliennya telah mencabut beberapa poin dalam BAP yang dilakukan 2016 silam.

"Ada beberapa poin yang oleh Liga dicabut. Memang akan dilakukan lagi pendalaman oleh teman-teman kepolisian," ujarnya kepada awak media.

Sementara itu, kuasa hukum Iptu Rudiana, Rhony Sapulette menanggapi soal rencana kemunculan kliennya di hadapan publik.

Menurutnya, Iptu Rudianan akan muncul jika mendapat persetujuan pimpinan Polri.

Sebab, sambung dia, Iptu Rudiana masih aktif sebagai Kapolsek Kapetakan, Cirebon.

Rhony tak menepis kabar tersebut dan menilai Rudiana perlu memberikan keterangan.

Namun, ia kembali menegaskan jika kliennya harus berdasarkan izin pimpinan kepolisian.

"Iya kita tunggu nanti, kita tunggu nanti, kalau beliau benar diberikan izin untuk itu."

"Beliau harus, beliau harus bicara, harus mendapat izin dari pimpinan,” kata Rhony Sapulette dalam sesi Dialog Spesial Rakyat Bersuara di iNewsTV, Selasa (23/7/2024).

Menurutnya, Iptu Rudiana pasti ingin memberikan keterangan atau klarifikasi atas tuduhan yang dilontarkan kepadanya sejak kasus Vina Cirebon kembali mencuat.

Kendati demikian, sebagai seorang polisi aktif Iptu Rudiana tidak bisa memberikan pernyataan karena Standar Operasional Prosedur (SOP) kepolisian.

"Sebenarnya begini, hati kecil beliau pasti sebagai manusia, pasti."

"Karena begitu serangan yang luar biasa ya terhadap keluarganya, terhadap pribadinya, tapi ini kembali lagi karena masih sebagai polisi aktif,” paparnya.

Sebagai anggota Polri, sambung dia, Iptu Rudiana harus mengikuti SOP yang berlaku di instansinya

"Iptu Rudiana ini kan beliau masih sebagai polisi aktif."

"Beliau pasti terikat dengan yang namanya SOP."

"Ketika beliau menyampaikan sesuatu masalah itu pasti harus ada izin dari pimpinannya, untuk apa beliau katakan."

"Apalagi beliau sudah memberikan kuasa kepada kami," katanya.

Sayembara Susno Duadji

Mantan Kabareskrim Polri 2008-2009 Komjen Pol (PURN) Susno Duadji, buka sayembara untuk membuktikan bahwa kasus Vina Cirebon bukanlah kasus pembunuhan.

Susno Duadji siap memberikan hadiah senilai Rp10 juta dengan syarat harus membuktikan kalau kasus Vina Cirebon merupakan pembunuhan.

"Saya beri tantangan kan, siapa yang bisa membuktikan ini adalah tindak pidana pembunuhan, saya beri hadiah Rp10 juta," ucap Susno Duadji.

Ia juga menyebut kalau sayembara ini terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Susno Duadji juga meyakini bahwa peninjauan kembali (PK) untuk Saka Tatal terpidana kasus Vina Cirebon akan pasti dimenangkan oleh kuasa hukum Saka Tatal.

"Ya jelas lah, ini kecelakaan lalu lintas kok," ujarnya.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved