Kelompok Sakai Bathin Tongonong Binaan PHR Bukukan Omset Rerata Rp 250 juta Lewat Penggemukan Sapi
Kelompok Sapi Fajar Pagi Bathin Tongonong yang beranggotakan 11 orang warga Suku Sakai berhasil dalam peternakan khusus penggemukan sapi
TRIBUNPEKANBARU.COM - Suku Sakai Bathin Tongonong memiliki kelompok masyarakat yang fokus pada penggemukan sapi. Kelompok ini dibentuk tahun 2020 beranggotakan 11 orang yang dinamakan Kelompok Sapi Fajar Pagi Bathin Tongonong.
Kelompok ini aktif dalam kegiatan peternakan sapi dengan metode penggemukan. Pada awalnya kelompok ini memiliki satu ekor sapi masing-masing anggotanya.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2021 PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) membina kelompok ini dengan memberikan bantuan awal sebanyak delapan ekor sapi serta pembangunan kandang sapi beserta kelengkapannya.
Kelompok sakai berhasil membukukan omset Rp128 juta dari hasil penjualan sapi pada tahun 2022 saat hari Raya Idhul Adha. Tahun kedua, PHR melihat perkembangan kelompok sangat baik dan terkoordinasi dengan rapi, maka pada tahun 2022 PHR kembali membantu pengadaan sapi sebanyak 14 ekor diringi beberapa pelatihan dan pengembangan tentang metode penggemukan sapi.
“Kami melihat kelompok ini serius dan bantuan pertama yang diberikan menghasilkan omset sesuai ekspektasi, maka kita kembali melanjutkan bantuan,“ kata Manager CSR PHR, Pandjie Galih Anoraga.
Ketua kelompok Rahmat amin mengaku sangat bersyukur telah dibantu dan dibimbing oleh PHR dan stakeholder terkait sehingga bisa cukup baik dalam mengembangkan peternakan sapi.
“Alhamdulillah dari bantuan tahap kedua kami bisa membukukan omset yang lumayan besar menurut kami, keuntungan dari penjualan sapi bisa menjadi tambahan pendapatan kami untuk sekolah anak,” ucap Rahmat Amin.
Tahun 2023 PHR masih belum berhenti membina kelompok ini, targetnya agar bisa memanfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk, dengan memberi bantuan tambahan sapi sebanyak 17 ekor yaitu sapi jantan sebanyak 15 ekor dan sapi betina sebanyak dua ekor induk dan anak. Kemudian diberikan juga bantuan berupa alat pengaduk kotoran.
Pada tahun 2024 kelompok peternakan sapi Bathin Tongonong berhasil membukukan omset Rp244 juta dengan rata-rata keuntungan total kelompok Rp90 juta rupiah.
”Tidak mudah membina kelompok dengan berbagai macam model dan pemikiran, kadang ada yang dijual tidak dibelikan lagi dan semua itu berproses, kami mengantisipasi dengan memberikan semacam sanksi peringatan hingga mengganti dan dikeluarkan dari kelompok, “ ungkap Rahmat amin.
PHR berharap kelompok ini menjadi percontohan serta mampu mendorong peningkatan penghasilan keluarga.
“Besar harapan kami kelompok ini nantinya menjadi role model bagi masyarakat lingkungan sehingga bisa ditiru dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari”, ungkap Pandjie.
PHR akan terus bergerak membantu meningkatkan pendapatan masyarakat di lingkungannya untuk menjadi masyarakat mandiri dan sejahtera.
PHR melihat perlu pengembangan untuk pengolahan kotoran menjadi pupuk dengan menambah beberapa peralatan dan perlengkapan sehingga proses pengolahan menjadi lebih maksimal.
“Kami telah melakukan studi lapangan dibeberapa tempat, kami akan membuatkan alat TTG yang masih kurang untuk keperluan pengolahan kotoran sapi seperti alat penghancur tanah, mesin pengayak, mesin pencacah pelepah kelapa sawit” ungkap M. Afridon Ketua Pembina kelompok dari Politeknik Negeri Bengkalis.
Wisata Tepian Batang Mandau, PHR Jembatani Impian Warga Wujudkan Desa Wisata Unggulan |
![]() |
---|
18 Sekolah SMA Negeri Masuk Kawasan HGU PHR, DPRD Bentuk Tim Selesaikan Status Aset |
![]() |
---|
PHR Kirim Pemuda Riau untuk Dididik Jadi Ahli Tenaga Kerja Migas |
![]() |
---|
Upaya PHR Wujudkan Kedaulatan Energi Untuk 80 Tahun Indonesia |
![]() |
---|
Pekan Karya Lokal 2025 Buktikan Kolaborasi Bisa Menjadi Energi Bagi UMKM |
![]() |
---|