Meraih Indonesia Emas bersama JKN BPJS Kesehatan: Tumbuh Kembang Anak Menjadi Kunci

Fakhriza menjelaskan jumlah peserta JKN di Kota Bertuah sudah mencapai angka 98,73 persen atau setara 1.109.106 jiwa.

tribunpekanbaru/firmaulisihaloho
Kurang lebih 100 anak setiap harinya melakukan terapi di Layanan Tumbuh Kembang Anak di RS Awal Bros Pekanbaru Sudirman. Peningkatan ini juga berangkat dari pemahaman orangtua bahwa layanan tersebut juga dijamin oleh BPJS Kesehatan. 

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru Muhammad Fakhriza menjelaskan kasus layanan tumbuh kembang anak turut difasilitasi pihaknya selama mengikuti prosedur yang berlaku.

“Dapat kami sampaikan pada kondisi adanya diagnosa klinis oleh dokter penanggung jawab pasien (DPJP) yang mengakibatkan Peserta JKN membutuhkan layanan rehabilitatif termasuk layanan tumbuh kembang, maka penjaminan dapat dilakukan sesuai standar pelayanan dan panduan praktik klinik yang berlaku,” katanya kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (24/7/2024).

Komitmen Pemerintah Daerah

Fakhriza menjelaskan jumlah peserta JKN di Kota Bertuah sudah mencapai angka 98,73 persen atau setara 1.109.106 jiwa.

“Sementara untuk layanan JKN (PBI APBD) total pasien yang mengakses UHC atau Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah (JKPB) mencapai 207.201 jiwa atau setara 18,44 persen,” singkatnya.

Adapun Kota Pekanbaru meraih predikat UHC pada Juli 2023 lalu dengan anggaran sebesar Rp 42 Miliar. Untuk tahun ini, pemerintah harus menyiapkan anggaran sekitar Rp 95 miliar.

Oleh sebab itu, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution kepada awak media Senin (15/7/2024), mengatakan pihaknya berupaya agar biaya kesehatan itu bisa ikut ditanggulangi Pemprov Riau mengingat keterbatasan anggaran.

“Saya juga meminta Dinas Kesehatan (Diskes) harus berpikir keras agar kita tak mengeluarkan anggaran sebanyak itu. Salah satunya memperbarui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) supaya kita juga mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat" tuntasnya.

Program Jaminan Kesehatan Semesta sudah seharusnya tetap dilanjutkan agar Visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.

Namun, program ini tidak hanya tergantung pada pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat.

Bahwa setiap rupiah yang dibayarkan sebagai iuran, merupakan investasi bersama untuk masa depan bangsa.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved