Kerangka Ibu dan Anak di Bandung
Tidak Ada Kekerasan dari Hasil Forensik Kerangka Ibu dan Anak di Bandung, Bagaimana dengan Racun?
Untuk kerangka pertama berjenis kelamin perempuan dengan tinggi badan antara 160 sentimeter hingga 170 sentimeter. Usia antara 50 tahun hingga 60 tahu
TRIBUNPEKANBARU.COM - Update kasus penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat (KBB).
Kali ini hasil forensik dari kedua kerangka sudah dirilis pihak berwajib.
Bahwa tidak ada tanda kekerasan pada kerangka ibu dan anak tersebut.
Setelah mengetahui kondisi fisik, termasuk jenis kelamin dan usia korban, tim forensik akan mengecek identitas korban melalui uji DNA dan mencari penyebab kematian melalui uji toksikologi untuk menguji efek toksik atau racun.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengatakan tes DNA dan toksikologi akan dilakukan oleh Puslabfor Mabes Polri.
"Tinggal sekarang yang kita tunggu adalah hasil tes DNA dan toksikologi oleh Puslabfor Mabes Polri. Itu untuk memastikan identitas dan penyebab kematian," ucapnya saat dihubungi, Minggu (4/8/2024).
Diketahui, uji toksikologi dalam dunia forensik digunakan untuk menemukan efek zat beracun pada tubuh seseorang, yang bisa saja mengungkap penyebab medis kasus kematian, keracunan, atau penggunaan obat dan zat kimia.
Dari hasil olah TKP, kata Tri, pihaknya juga mastikan tidak ada noda yang ditemukan di dua kerangka tersebut, tetapi hanya terdapat tanah dan debu yang diduga bekas pembusukan kulit.
Sebelumnya, dua kerangka yang ditemukan pada Senin (29/7/2024), disebut sebagai Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24).
Baca juga: Ternyata Ayah Mahasiswi yang Pulang Dugem dan Tabrak IRT Hingga Tewas Lagi Sakit
Baca juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Harap Pasangan Anton-Poti Memang di Pilkada Rohul 2024
"Kitamasih menunggu hasil pemeriksaan (kerangka) secara menyeluruh dari tim forensik," ujar Tri.
Selain itu, tim forensik juga telah mengidentifikasi jenis kelamin dan umur kedua kerangka itu.
Untuk kerangka pertama berjenis kelamin perempuan dengan tinggi badan antara 160 sentimeter hingga 170 sentimeter.
Usia antara 50 tahun hingga 60 tahun.
"Sedangkan kerangka kedua berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi antara 150 sentimeter hingga 160 sentimeter dengan usia antara 15 tahun hingga 20 tahun," kata Tri.
Ia mengatakan, kepastian jenis kelamin dan usia dari dua kerangka itu berdasarkan hasil pemeriksaan lingkar pinggul yang dilakukan dokter forensik, sehingga bisa dipastikan secara saintifik terkait jenis kelaminnya.
Minta Rumah Dijadikan Masjid, Pesan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat
Kasus penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung hingga kini disorot publik.
Diketahui Kerangka ibu bernama Indah Hayati(55) dan anaknya Elia Immanuel Putra (24).
Keduanya ditemukan dalam rumah mereka di Perumahan Tani Mulya, RT 11/15, Desa Tani Mulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Senin (29/7/2024).
Di dalam rumah itu, terdapat pesan yang ditinggalkan korban.
Pesan itu ditulis di dinding dan ditujukan kepada sang ayah, Mudjoyo Tjandra.
Baca juga: Begini Awal Mula Nyawa Irma Novitasari Dihabisi dan Dikubur Belakang Rumah, Asep Terbakar Cemburu
Baca juga: KPK Minta Pemprov Riau Pasang Plang Nama di Rumah Dinas yang Masih di Tangan Mantan Pejabat
Berikut pesan yang disampaikan:
"Surat untuk Mudjoyo, kalau buat janji jangan buat janji kalau gak bisa nepatin janji, Aku mau sekolah katanya mau bayar aku sekolah, tapi semua itu dusta. Akan kubawa sampai mati semua janji manismu!," tulisnya dilansir dari Youtube tvOneNews, Selasa (30/7/2024).
"Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu, katanya raihlah cita-cita setinggi langit tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah," imbuhnya.
"Maafkan aku tidak bisa jadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna," tulisnya.
Tak hanya itu, terdapat juga pesan meminta Mudjoyo Tjandra untuk tidak menyakiti wanita lain jika ingin menikah lagi.
"Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti, aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan, yang dari Ciamis yang foto bersamamu itu dipajang di FB Hendra Setiawan," katanya.
Tulisan lainnya yaitu, "Warning !!! Cari USB ada 4 USB Drive aku tulisan pesan untuk dibaca pak polisi dalam bentuk web," dalam tulisan itu.
Ibu dan anak itu meminta agar rumah yang mereka tempati dijadikan masjid atas nama mereka jika ayahnya merebut paksa hak mereka.
"Kalau Mudjoyo Jandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya. Untuk warga RT 10 Pak RT tolong tagih rumah ini untuk jadi mesjid atas kemaatian saya," dalam tulisan itu.
Diduga Meninggal 6 Tahun Lalu
Kusmawan menduga ibu dan anak tersebut diperkirakan sudah meninggal dunia sejak 6 tahun yang lalu.
Ia mengatakan, rumah tersebut milik ibu dan anak itu, sehingga selama ini mereka mengunci diri atau dikunci dari dalam karena saat suaminya akan masuk, pintunya harus dijebol.
"Jadi, selama ini ibu dan anak itu tidak berkomunikasi dengan warga setempat, termasuk dengan suaminya," ucapnya.
Sedangkan untuk penyebab kematian hingga kini masih dilakukan penyelidikan dan menunggu hasil autopsi.
"Jenazah sementara ini kita kembalikan dulu kepada keluarga, apakah mau dilakukan indentifikasi lanjutan atau tidak, jadi kita akan meminta keterangan terlebih dahulu," ujar Kusmawan.
Jika pihak keluarga tidak ingin dilakukan indentifikasi lanjutan, kata dia, maka harus mereka harus membuat surat pernyataan terkait penolakan visum atau autopsi.
Disisi lain, Ai Suryati (54), mengira ibu dan anak tersebut sudah pindah rumah karena kabarnya pernah meminta surat pindah ke RT dan RW setempat.
Dia mengatakan, selama ini tak pernah mencium bau mayat.
"Meraka hanya berdua di rumah karena domisilinya di sini sudah lama. Tapi setahu saya enggak ada keluarga lain di sini," katanya.
Warga semakin yakin mereka pindah karena di bagian rumah terdapat tulisan rumah dijual. Bahkan sempat ada beberapa kali yang menanyakan terkait dijualnya rumah tersebut.
"Tapi katanya pas menghubungi nomor yang dicantumkan tidak aktif, kami juga tidak tahu kan. Jadi semuanya sudah tahu rumah tahu kosong," ucap Ai.
Nanda (25), warga lainnya tak menyangka selama ini rumah yang berada tepat di sebelahnya ternyata terdapat dua kerangka ibu dan anak.
"Saya baru setahun tinggal di sini dan tahunya rumahnya memang kosong, terbengkalai. Makannya kaget pas tahu ada kerangka ternyata di dalamnya. Saya belum pernah ketemu sebelumnya," ujarnya
Pj Kades Desa Tani Mulya, Wawan Sutisna, mengatakan kondisi rumah lokasi penemuan kerangka sudah tak terawat sehingga warga mengira rumah kosong.
"Tadi saya mendapat kabar dari Babinsa Tani Mulya ada penemuan mayat yang merupakan ibu dan anak dengan kondisi sudah jadi kerangka, mungkin (meninggal) sudah lama," ucapnya.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)
UPDATE Temuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung: Ada Riwayat Pembelian Barang Terlarang |
![]() |
---|
UPDATE Temuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung: Tetangga Ungkap Sosok Indah |
![]() |
---|
Sulitnya Jalani Hidup , Indah jadi ART namun Tak Kuat , Sampai Ditemukan Sudah jadi Kerangka |
![]() |
---|
Sebelum Ditemukan Jadi Kerangka bersama Anak, Indah Hayati Sempat Curhat ke Pak RT |
![]() |
---|
Tewas Minum Racun atau Dianiaya? Inilah Hasil Forensik Kerangka Ibu dan Anak di Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.