Jasad Bocah yang Hilang Ditemukan
SOSOK Bocah Kelas 3 SD yang Hilang 14 Hari: Sudah Tak Bernyawa, Kondisi Jasad Mengenaskan
aparat kepolisian juga sudah melakukan pengumpulan informasi dan keterangan serta berdiskusi dengan keluarga untuk otopsi.
"Awalnya mereka hanya lihat celana dan sandal Amel dekat Sungai Pesing, daerah itu ada rawa berlumpur.
Setelah itu mereka posting di Facebook," kata Jeri dilansir Tribun-medan.com dari TribunKaltim.
"Postingan itu dilihat sama keluarga sekitar jam 12 siang.
Kemudian ibu dan ayah Amel ini langsung telepon orang yang temukan itu, karena celana dan sandal itu memang milik Amel.
Akhirnya mereka pergi sama-sama ke kebun karet," tambah Jeri.
Baca juga: Warganet Mulai Kuliti Sosok Ayah Armor, Pelaku KDRT kepada Istrinya Cut Intan Nabila yang Viral
Baca juga: Saya Masih Mempunyai Ibu Kandung Kapolres Bogor Geram dengan KDRT yang Dilakukan Armor ke Istrinya
Sesampainya di lokasi, mereka langsung melakukan pencarian dekat celana dan sandal AS ditemukan. Jasad bocah malang itu akhirnya ditemukan ibunya sendiri sekitar 40 meter dari titik penemuan pakaian AS.
"Ibu AS pas lihat anaknya itu dalam keadaan telungkup di daerah rawa, langsung histeris teriak di situ. Akhirnya kami laporkan ke polisi, baru kita evakuasi bersama petugas BPBD," kata Jeri.
Saat ditemukan, kondisi jasad AS sudah hampir membusuk. Namun anehnya, kaki kiri korban dari lutut ke bawah tidak ada.
Kepala AS juga botak dengan rambut hampir tidak ada, padahal AS memiliki rambut panjang.
"Posisi jenazah itu tertelungkup dan kaki kanan seperti terpelintir, sedangkan kaki kirinya dari lutut ke bawah itu tidak ada, hanya tingggal paha ke atas, cuma ada tulang besarnya aja. Rambut juga tidak ada," papar Jeri.
Jasad AS kemudian dievakuasi ke rumah duka dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan Insan Sendwar untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.
Keluarga besar, lanjut Jeri, masih akan berdiskusi untuk dilakukan otopsi, mengingat banyak kejanggalan dalam jasad AS.
"Jenazah sudah dibawa kembali ke rumah duka sekitar jam 8 malam tadi."
"Kita keluarga besar minta diotopsi karena banyak keanehan di tubuh jenazah."
"Kita tidak mau berspekulasi apakah dibunuh atau apa, makanya kami maunya diotopsi dulu biar tahu penyebab kematian yang sebenarnya," ungkap Jeri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.