Jasad Bocah yang Hilang Ditemukan

SOSOK Bocah Kelas 3 SD yang Hilang 14 Hari: Sudah Tak Bernyawa, Kondisi Jasad Mengenaskan

aparat kepolisian juga sudah melakukan pengumpulan informasi dan keterangan serta berdiskusi dengan keluarga untuk otopsi.

|
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Sosok AS Bocah Kelas 3 SD Ditemukan Tewas Mengenaskan, Rambut dan Kaki Hilang Usai Pamit ke Sekolah 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Update kasus Jasad Bocah yang Hilang Ditemukan sudah meninggal di Kampung Jengan Danum, Kalimantan Timur.

Korban adalah AD atau Amelinda Sari.

AD merupakan siswi kelas 3 SD.

Ia ditemukan sudah meregang nyawa dengan kondisi rambut dan kaki kirinya tidak ada.

Sebelumnya, AD dilaporkan hilang sejak 1 Agustus 2024.

Namun, pada Rabu (14/8/2024) jasad AD ditemukan.

Ayah AS, Salfianus Mulyono, dalam laporannya ke polisi menjelaskan bahwa putrinya pergi meninggalkan rumah pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 sekitar jam 07.30 pagi di Jalan Puruq, RT 002, Kampung Jengan Danum, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

AS pergi meninggalkan rumah tanpa izin kepada orangtuanya. 

Salfinus mengatakan, dia hanya tahu Amel berangkat ke sekolah di SD 002 Jengan Danum bersama kedua adiknya.

Tetapi AS saat itu tidak mengenakan seragam sekolah.

Baca juga: Pasutri Oknum Jaksa dan Polisi di Riau Dijebloskan ke Lapas, Sandang Status Terpidana

Baca juga: Kabar Terbaru Iptu Rudiana: Eks Kabareskrim Sebut Ayah Eky Dicopot dari Jabatan Kapolsek

"Dan terakhir anak saya terlihat di kantin sekolah SD 002 Jengan Danum, setelah itu tidak kembali lagi dan tidak terlihat sampai surat ini diterbitkan," jelas Salfianus.

AS akhirnya ditemukan meninggal dunia pada Selasa (13/8/2024) siang, melansir dari TribunKaltim.

Jasad bocah kelas 3 SD itu ditemukan dalam kondisi tak utuh.

Jeri, paman korban bercerita jasad keponakannya ditemukan penyadap karet sekitar 1 kilometer dari rumah orangtua korban.

Awalnya mereka hanya menemukan celana dan sandal milik korban.

"Awalnya mereka hanya lihat celana dan sandal Amel dekat Sungai Pesing, daerah itu ada rawa berlumpur.

Setelah itu mereka posting di Facebook," kata Jeri dilansir Tribun-medan.com dari TribunKaltim.

"Postingan itu dilihat sama keluarga sekitar jam 12 siang.

Kemudian ibu dan ayah Amel ini langsung telepon orang yang temukan itu, karena celana dan sandal itu memang milik Amel.

Akhirnya mereka pergi sama-sama ke kebun karet," tambah Jeri.

Baca juga: Warganet Mulai Kuliti Sosok Ayah Armor, Pelaku KDRT kepada Istrinya Cut Intan Nabila yang Viral

Baca juga: Saya Masih Mempunyai Ibu Kandung Kapolres Bogor Geram dengan KDRT yang Dilakukan Armor ke Istrinya

Sesampainya di lokasi, mereka langsung melakukan pencarian dekat celana dan sandal AS ditemukan. Jasad bocah malang itu akhirnya ditemukan ibunya sendiri sekitar 40 meter dari titik penemuan pakaian AS.

"Ibu AS pas lihat anaknya itu dalam keadaan telungkup di daerah rawa, langsung histeris teriak di situ. Akhirnya kami laporkan ke polisi, baru kita evakuasi bersama petugas BPBD," kata Jeri.

Saat ditemukan, kondisi jasad AS sudah hampir membusuk. Namun anehnya, kaki kiri korban dari lutut ke bawah tidak ada.

Kepala AS juga botak dengan rambut hampir tidak ada, padahal AS memiliki rambut panjang.

"Posisi jenazah itu tertelungkup dan kaki kanan seperti terpelintir, sedangkan kaki kirinya dari lutut ke bawah itu tidak ada, hanya tingggal paha ke atas, cuma ada tulang besarnya aja. Rambut juga tidak ada," papar Jeri.

Jasad AS kemudian dievakuasi ke rumah duka dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan Insan Sendwar untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.

Keluarga besar, lanjut Jeri, masih akan berdiskusi untuk dilakukan otopsi, mengingat banyak kejanggalan dalam jasad AS.

"Jenazah sudah dibawa kembali ke rumah duka sekitar jam 8 malam tadi."

"Kita keluarga besar minta diotopsi karena banyak keanehan di tubuh jenazah."

"Kita tidak mau berspekulasi apakah dibunuh atau apa, makanya kami maunya diotopsi dulu biar tahu penyebab kematian yang sebenarnya," ungkap Jeri.

Kondisi fisik yang tak wajar itu juga diungkapkan petugas BPBD Kabupaten Kubar, Seno, yang ikut mengevakuasi jasad Amel.

Menurutnya, saat dievakuasi, tubuh Amel hampir hancur dan tidak ada kaki kiri.

"Memang kaki kirinya dari lutut ke bawah tidak ada, apakah dimakan binatang atau apa kita enggak tahu juga. Hanya posisinya tertelungkup di rawa-rawa seperti parit kering begitu," ujar Seno.

Pihak BPBD, kata Seno, hanya membantu pencarian dan evakuasi.

Untuk proses penyelidikan lebih lanjut diserahkan pihak kepolisian.

"Dari awal dilaporkan hilang memang kami membantu pencarian dibantu warga, pemerintah kampung dan keluarga. Setelah ditemukan kita serahkan ke aparat kepolsian.

Tadi sudah dibawah sama tim Inafis Polres ke rumah sakit," tambah dia.

Sementara itu, aparat kepolisian juga sudah melakukan pengumpulan informasi dan keterangan serta berdiskusi dengan keluarga untuk otopsi.

"Ya betul, dari kepolisian sudah tawarkan apakah perlu otopsi, tapi keluarga malam ini masih diskusi lagi.

Kalau keluarga besar memang menginkan untuk diotpsi saja," pungkasnya.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved