Sindiran Keras Sahabat Eky ke Pitra Ramadhoni, Minta Uang 12 Juta untuk Ganti Helm

TRIBUNPEKANBARU.COM - Fransiskus Marbun  menyindir Pitra Ramadhoni pengacara Iptu Rudiana yang sibuk memperlihatkan helm Eky yang disebut tidak rusak.

Frans yang adalah teman dekat Eky memilih meminta Pitra untuk membelikan helm baru

Ya, menurut Frans helm yang dipakai Eky pada saat ia ditemukan meninggal dunia tanggal 27 Agustus 2016 silam , adalah helm miliknya 

Baca juga: Tak Main-Main, 6 Terpidana Kasus Vina Siapkan 50 Saksi untuk Mengajukan PK

Eky yang meminjam helm sebelum ia pergi bersama Vina . 

Tak hanya helm, Eky juga memakai sepatu Frans pad malam naas itu.

Nah, terkait dengan helm, Frans bahkan memiliki foto helm tersebut usai Eky ditemukan meninggal dunia.

Frans memastikan jika helmnya yang dipakai Eky, hancur di bagian depan. 

Pitra Ramadhoni malah mengatakan helm Eky tidak rusak sama sekali.

Tantang Pitra Ramadhoni 

 Fransiskus Marbun menantang balik pengacara Iptu Rudiana, Pitra Romadoni.

Fransisksus merupakan pemilik helm yang dipakai oleh Eky saat ditemukan tewas di flyover Talun bersama Vina.

Ia mengatakan kalau saat ditemukan tewas, helm yang dipakai oleh Eky itu dipastikan hancur di bagian depan bawahnya.

Hal itu sekaligus menjawab pernyataan Kuasa Hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni yang mengatakan kalau helm Eky tidak rusak sama sekali.

Padahal kata Fransiskus, helm full face miliknya itu mengalami patah di bagian mulutnya.

Diungkap Fransiskus, helm miliknya itu tidak akan mudah pecah jika hanya dipukul menggunakan palu.

"Itu helm fullface ya bukan, halfface, bagian bawahnya udah hancur," kata Fransiskus dikutip dari Youtube Setia Bonar 17, Kamis (15/8/2024).

Fransiskus juga mengaku menceritakan hal yang sama saat dipanggil oleh Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.

"Kemaren pas diperiksa Bareskrim mereka sampai beli helm baru, ditunjukin hancur yang mana aja," jelas dia.

Diakui Fransiskus Marbun, hingga saat ini tidak ada itikad dari keluarga Eky untuk mengganti helmnya yang rusak itu.

Baca juga: Kesaksian Lengkap Arta, Saksi Baru Kasus Vina Cirebon: Akui Kenal dengan Iptu Rudiana

Sebab sejak kejadian, helm itu dijadikan barang bukti dan tidak pernah kembali ke tangannya.

"Bukannya saya minta ganti ya, tapi istilahnya sampai sekarang tidak omongan ke sana (soal helm), saya juga gak sampai hati kok nagihnya," kata dia lagi.

Apalagi Eky adalah sahabat dekatnya yang memang sering saling tukar pakai barang dengan dia.

Bahkan sepatu Nike Air yang dipakai Eky saat kejadian juga merupakan sepatu milik Fransiskus.

Namun ia geram dengan pernyataan Pitra Romadoni yang kekeuh mengatakan kalau helm Eky itu tidak rusak.

Padahal foto yang diperlihatkan oleh Pitra itu hanya bagian depan dan belakang saja.

Fransiskus pun kini menjawab tantangan Pitra Romadoni yang akan memberikan uang Rp 12 juta jika bisa membuktikan itu kecelakaan.

Menurut Fransiskus, jika Pitra serius ingin memberikan uang, lebih baik digunakan untuk mengganti helmnya.

"Gini aja deh bang Pitra, jangan jauh-jauh membuktikan kecelakaan, saya jadi pemilik helm aja kalau emang abang mau berniat ngasih Rp 12 juta, saya mau minta itu bang," kata Fransiskus Marbun.

Sebab menurut dia, helm miliknya itu sudah jelas-jelas hancur, dan hanya bisa terjadi jika kecelakaan parah.

"Kalau emang abang baik untuk mengganti helm bang, sebagai pengacaranya Pak Rudiana," kata Fransiskus lagi.

Sebelumnya, Pitra Romadoni kekeuh mengatakan kalau anak kliennya tewas karena dibunuh.

"Ini motornya yang katanya kecelakaan, gak ada rusak. Ini helmnya gak rusak, masih ada kacanya. Jadi masuk akal gak dia nabrak tiang trotoar tapi dia gak kenapa-kenapa," kata Pitra dikutip dari Kompas TV.

Menurutnya dengan melihat kondisi motor dan helm, maka seharusnya Eky dan Vina hanya mengalami luka lecet saja.

"Makanya saya tantang kalau ada yang bisa buktikan itu kecelakaan, saya kasih Rp 12 juta. Sampai sekarang gak ada yang bisa buktikan," kata Pitra Romadoni.

Tentu saja fakta-fakta yang terungkap akan memberikan gambaran bagi polisi terkait dengan pengungkapan kasus kematian Vina dan Eky tahun 2016 silam. (*)

( Tribunpekanbaru.com )