HUT RI ke 79

Jangan Ragukan Nasionalisme Orang Siak, Sultan Syarif Kasim II Nyumbang Setara Rp 20,8 Triliun

Sejarah panjang kerajaan Siak Sri Indrapura sangat erat kaitannya dengan kemerdekaan Republik Indonesia.

|
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Istimewa
Bupati Siak Alfedri menyerahkan bendera merah putih kepada pembawa baki Paskibra kabupaten Siak saat upacara HUT RI ke -79, Sabtu (17/8/2024) di lapangan upacara Siak. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Sejarah panjang kerajaan Siak Sri Indrapura sangat erat kaitannya dengan kemerdekaan Republik Indonesia.

Sultan Siak terakhir, Sultan Syarif Kasim II secara sukarela menyerahkan kedaulatannya dan menyumbang 13 juta Gulden ke Presiden Soekarno di Jogyakarta. 

Bupati Siak Alfedri memaknai HUT RI ke -79, Sabtu (17/8/2024) sebagai momentum untuk mengenang perjuangan para pahlawan.

Terutama perjuangan Sultan Syarif Kasim II, yang sudah tercatat sebagai pahlawan nasional dari Riau. 

“Kita juga telah lama memperjuangkan Tengku Buwang Asmara, Sultan Abdul Jalil Muzafarsyah, untuk menjadi pahlawan nasional kedua dari Siak,” kata Alfedri usai upacara pengibaran bendera merah putih HUT RI ke -79 di lapangan upacara kantor bupati Siak.

Ia menerangkan, Tengku Buwang Asmara melawan Belanda dalam mempertahankan kerajaan Siak. 

Pengusulan Tengku Buwang Asmara menjadi pahlawan nasional sudah sampai ke tingkat nasional.

“Kita berharap Tengku Buwang Asmara bisa menjadi pahlawan nasional,” katanya. 

Ia menceritakan, di bawah kerajaan dulunya, Siak telah menjadi negara yang makmur, sejahtera dan berperadaban.

Begitu Indonesia merdeka, Sultan Syarif Kasim II menyerahkan kedaulatan ke Presiden I Indonesia, Soekarno di Jogyakarta. 

“Semangat nasionalisme Sultan Siak ini harus diejawantahkan oleh generasi sekarang dan generasi penerus, bagaimana Siak menjadi kabupaten yang berkemajuan ke depannya,” katanya. 

Salain menyerahkan kedaulatan untuk bergabung dengan RI, Sultan Syarif Kasim II juga menyumbangkan kekayaannya.

Di antaranya uang sebanyak 13 juta Gulden. 

“Disetarakan sekarang dengan Euro, kurs Euro saat ini Rp16 ribu, kalau 1 juta Gulden, berarti Rp 1,6 Triliun,” katanya. 

Berarti 13 juta Gulden setara dengan Rp 20,8 Triliun. Uang sebanyak itu setara dengan 7 kali APBD kabupaten Siak, jika sekali APBD dihitung Rp 3 Triliun. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved