Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Reshuffle Kabinet

Dulu Megawati Ingin Kadernya Lebih dari 4, Kini Satu Per Satu Menteri dari PDIP Dicopot Jokowi

Lalu, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming muncul menjadi calon Wakil Presiden yang berdampingan dengan Prabowo Subianto. 

IST
Jokowi dan Megawati diduga kini sudah tak sejalan lagi. 

2. Menteri ESDM Arifin Tasrif diganti Bahlil Lahadalia

3. Rosan Roeslani jabat Kepala BKPM/ Menteri Investasi 

4. Prof Dadan Hindayana jabat Kepala Badan Gizi

5. Hasan Nasbi jabat Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan

6. ⁠Taruna Ikrar jabat Kepala BPOM

7. Angga Raka Prabowo jabat Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).

Baca juga: Kondisi Terkini Cut Intan Nabila Usai Laporkan Suami karena KDRT: Trauma Berat, Mental Terguncang

Baca juga: Ternyata Iptu Rudiana Tak Dicopot Kapolri, Masih Berseragam Polisi Saat Upacara 17 Agustus

Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Yasonna Hamonangan Laoly di-reshuffle dari jabatan Menkumham digantikan elite Gerindra, Supratman Andi Agtas.

PDIP menegaskan tengah fokus mempersiapkan kontestasi pilkada dan tak mempersoalkan reshuffle Yasonna tersebut.

"Kita menganut sistem presidensial. Artinya, presiden memiliki kewenangan mengangkat dan memberhentikan menteri atau pejabat setingkat menteri. Itu hak prerogatif yang diberikan konstitusi kepada presiden. Jadi kalau presiden memberhentikan menteri itu kita hormati sebagai kewenangan beliau," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada wartawan, Senin (19/8/2024).

Said mengatakan kader-kader PDIP yang menjabat sebagai menteri telah diserahkan untuk berkontribusi di pemerintahan.

Dia menuturkan partainya menghormati apapun keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) apabila melakukan pergantian menteri.

"Kedua, semua kader PDI Perjuangan yang sekarang menjabat sebagai menteri telah kita wakafkan untuk kebaikan sebesar-besarnya bagi optimalnya jalannya pemerintahan. Jadi kalau Presiden Jokowi memandang perlu ada evaluasi atau kebutuhan lainnya sehingga sejumlah kader PDI Perjuangan diberhentikan, ya kita hormati itu," kata Said.

"Sehingga tidak mungkin kami meratapi itu, karena begitulah mekanisme tata negara kita. Apalagi kami akan mengawal pemerintahan ini sampai berakhir di bulan Oktober sesuai amanat kongres dan ini kami junjung tinggi keputusan kongres tersebut karena bagian dari ketaatan kepada konstitusi kami. Lagi pula, per Oktober nanti pemerintahan berganti ke Pak Prabowo," ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu menegaskan PDIP tengah fokus mempersiapkan pilkada. Menurutnya, partai berlogo banteng moncong putih itu perlu strategi terbaik untuk menyukseskan calon yang diusung di tiap daerah.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved