Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pasca Pekerja HTI Diduga Diserang Harimau di Pelalawan, Warga Diminta Kurangi Aktivitas

Jali diduga diserang satwa harimau Sumatera di areal konsesi HTI, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti Pelalawan

Penulis: johanes | Editor: Theo Rizky
Istimewa
Tim gabungan melihat lokasi interaksi negatif satwa diduga harimau Sumatera yang menyerang pekerjaan di areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT Arara Abadi distrik Merawang Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan Riau, Sabtu (17/8/2024) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Polsek Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Riau mengimbau masyarakat dan pekerja selalu waspada setelah seorang karyawan diduga diserang harimau sumatera pada Sabtu (17/8/2024) lalu di Desa Pulau Muda.

Korban diketahui bernama Jali (40) tercatat sebagai warga Tanjung Baru Alai.

Jali diduga diserang satwa harimau sumatera di areal tanaman akasia petak 162 distrik Merawang HTI PT Arara Abadi Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti.

Pria itu diserang sekitar pukul 02.00 wib saat tidur di dalam camp tempat tinggal pekerja.

"Kita tingkatkan sosialisasi kepada masyarakat setelah kejadian kemarin seorang pekerja diduga diserang harimau sumatera. Jadi harus waspada dan berhati-hati," tutur Kapolsek Teluk Meranti, Iptu Hendra Gunawan SH MH kepada tribunpekanbaru.com, Senin (19/8/2024). 

Polsek bersama perangkat Desa Pulau Muda dan perusahaan pemilik konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi gencar memberikan sosialisasi.

Baca juga: Pesan Tersirat Harimau Sumatera yang Bermunculan di Pelalawan Riau, Pemuka Masyarakat Sebut Pertanda

Warga setempat dan pekerja yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) maupun sekitarnya diminta agar tidak beraktivitas hingga sore maupun malam hari.

Selain itu, menjauhi areal hutan atau tanaman akasia yang menjadi daerah perlintasan si belang agar meminimalisir konflik satwa langka itu dengan manusia. 

"Kita minta dikurangi dulu jam kerjanya sementara ini. Jangan terlalu sore di kebun atau di areal hutan. Termasuk jangan sampai ada perburuan liar," papar Iptu Hendra. 

Selain mensosialisasikan kepada masyarakat bersama perangkat desa dan perusahaan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau terkait interaksi negatif manusia dengan satwa bernama latin Panthera Tigris Sumatrae ini.

Agar petugas BKSDA turun ke lokasi dengan melakukan penanganan yang dibutuhkan di lapangan.

Kondisi korban bernama Jali, lanjut Hendra, dalam keadaan sadar saat dibawa ke fasilitas kesehatan untuk ditangani tim medis.

Pria berusia 40 tahun itu mengalami luka robek di bagian kepala atas sebelah kanan.

Baca juga: Diduga Diserang Harimau, Pekerja HTI di Desa Pulau Muda Pelalawan Alami luka Serius di Kepala

Korban diduga diserang harimau sumatera, sebab ditemukan jejak milik si belang disekitar camp yang dihuni korban dengan rekan kerjanya. 

"Kami interogasi betul, mana tau luka itu akibat konflik antar sesama rekan kerja. Ternyata tidak ada dan dugaan diserang harimau, karena jejak yang ditemukan di sekitar camp," tambah Hendra. 

Harimau yang diduga menyerang korban diperkirakan masih remaja atau berukuran kecil.

Hal itu terlihat dari jejak kaki yang ditemukan di seputaran TKP dengan ukuran lebih kecil dari biasanya.

Memang korban maupun rekan kerjanya tidak bertemu atau melihat langsung dengan satwa yang dilindungi itu saat kejadian.

"Menurut cerita warga sekitar, harimau remaja itu menyerang tidak mematikan dan hanya melukai saja. Itu pengalaman berdasarkan dari masyarakat," tandasnya. 

Diberitakan sebelumnya, seorang pekerja HTI di areal konsesi PT Arara Abadi Desa Pulau Muda diduga diserang harimau sumatera.

Berdasarkan keterangan korban dan saksi di lapangan, pada Jumat (16/8/2024) korban Jali bersama tiga orang temannya Abu Bakar, Kadar, dan Bujang tidur di camp Pelun B petak 162 distrik Merawang HTI PT Arara Abadi Desa Pulau Muda,.

Mereka merupakan karyawan kontraktor perawatan akasi di HTI perusahaan. 

Kemudian sekitar jam 02.00 WIB Sabtu (17/8/2024), korban terbangun dari tidurnya lantaran merasakan sakit di bagian kepala.

Baca juga: PT RAPP Benarkan Video 4 Harimau di Jalan Koridor Pelalawan, Dilarang Melintas Jam 18.00- 05.00 WIB

Bahkan darah segar keluar dari bagian atas kepalanya. Sadar dirinya terluka, korban Jali membangunkan temanya bersama Abu Bakar alias Meling yang memberitahu jika ia terluka di kepala. Melihat temannya luka serius dan berdarah, saksi Abu Bakar langsung ke luar camp.

Melihat luka korban sangat serius dan mengeluarkan banyak darah, ketiga rekannya membawa Jali keluar dari areal tanaman akasia dan dilanjutkan menggunakan sepeda motor menuju klinik mandiri Bidan Yuni.

Pada saat pemeriksaan terhadap korban Bidan Yuni merasa tidak sanggup dan meminta korban dibawa ke rumah petugas Puskesmas Bidan Neli. 

Setibanya di rumah bidan Neli, ternyata tenaga kesehatan itu juga merasa tidak mampu menangani cidera Jalin selanjutnya korban dibawa ke Klinik Mandiri Bidang Novia dan juga tempat tinggal tenaga medis di Distrik Merawang.

Sekitar jam 06.20 wib korban langsung ditangani oleh tenaga kesehatan. Setelah mendapatkan penanganan medis, pada jam 10.00 wib korban dirujuk ke RSUD Selasih Pangkalan Kerinci menggunakan ambulance Desa Pulau Muda untuk penanganan lebih lanjut.

( Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved