Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilkada Jakarta

Anies Baswedan Terlanjur Pakai Baju Merah , Malah yang Melenggang Duet Pramono Anung-Rano Karno

Entah bagaimana nasib Anies Baswedan di Pilkada Jakarta . Namanya justru menghilang setelah duet Pramono-Rano Karno yang muncul ke permukaan

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar Kompas.com / ist
Rano karno dan Anies Baswedan 

Djarot menyebutkan, nasib Anies diusung atau tidak diusung oleh PDI-P akan terjawab dalam 1-2 hari ke depan.

Ia pun menekankan bahwa keputusan itu berada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Satu dua hari, pasti ketua umum akan menyampaikan siapa yang nanti akan dicalonkan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur. Yang paling penting kan itu ya, jadi tunggu saja satu dua hari," ujar Djarot.

Duet Pramono Anung-Rano Karno

Ketika nama Anies urung diumumkan sebagai calon gubernur Jakartapada Senin kemarin, muncul kabar bahwa PDI-P bakal mencalonkan Pramono Anung-Rano Karno untuk Pilkada Jakarta.

Bendahara Umum PDI-P Olly Dondokambey menyebutkan bahwa Pramono yang kini menjabat sebagai sekretaris kabinet akan menggeser posisi Anies sebagai calon gubernur Jakarta.

"Iya (PDI-P mengusung Pramono-Rano)," kata Olly kepada Kompas.com.

Djarot pun mengakui bahwa duet Pramono-Rano merupakan salah satu aspirasi yang muncul dari kader partai.

"Iya (nama Pramono muncul). Karena itu juga ada aspirasi juga dari bawah. Gitu lho ya. Harus disebutkan, ya," kata Djarot.

Namun, ia kembali menekankan bahwa keputusan soal siapa yang diusung PDI-P pada Pilkada Jakarta adalah hak prerogatif Megawati selaku ketua umum.

Melihat situasi tersebut, pengamat politik Dedi Kurnia Syah berpandangan bahwa potensi PDI-P batal mengusung Anies terbuka.

Menurut dia, salah satu pertimbangan yang dapat membuat PDI-P urung mengusung Anies adalah soal pembiayaan dan dukungan logistik untuk pencalonan Anies.

"Sebagai tokoh independen yang bukan perkara mudah memutuskan mengusung Anies, terlebih PDI-P juga sendirian dalam pengusungan, artinya mereka sangat mungkin menimbang kesiapan pembiayaan dan dukungan logistik untuk Anies," ungkap Dedi kepada Kompas.com, Selasa (27/8/2024).

Dedi menyebutkan, persoalan logistik bukan kali pertama menimpa Anies ketika hendak berkontestasi pada pilkada.

Selain soal logistik, Dedi juga memandang PDI-P perlu memperhitungkan potensi perlawanan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved