Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Temuan Mayat di Kuburan Cina Palembang

Hanya 1 Ditahan, 3 Bocah Pembunuh Siswi SMP di Palembang Direhab: Psikolog Bilang Tak Menjamin

faktor seringnya menonton video porno salah satu menjadi pemicu tersangka melakukan perbuatan keji tersebut. 

tribunsumsel
Sadisnya Cara 4 Pelaku Habisi Nyawa Ayu, Celana Dalam Dibakar Usai Digilir, Mayat Dibuang ke Kuburan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pelaku pembunuhan siswi SMP, Ayu Andriani di Palembang sudah ditangkap.

Ada empat yang diamankan dengan status di bawah umur.

Dari keempat pelaku, hanya satu yang ditahan.

Semenatara tiga lainnya, dibawa ke Balai Rehabilitasi.

Ketiga tersangka yang tidak ditahan itu adalah MZ (13), NS (12), dan AS (12). 

Sedangkan satu tersangka lainnya berinisial IS (16 tahun) yang merupakan tersangka utama, tetap ditahan dan diproses hukum.

Psikolog dari Lentera Jiwa Palembang, Diana Putri Arini menilai kedua cara itu belum tentu bisa menjadi efek jera bagi tersangka yang berstatus anak.

Cara itu dinilai belum bisa menjamin ketika keluar, para bocah tersebut menjadi berkelakuan baik.

"Ada dua kemungkinan kalau tersangka ditahan, pas keluar jadi bandit, lagi karena berkumpul dengan terpidana lainnya di dalam penjara. Kalau seandainya RJ atau dibawa ke Balai Rehabilitasi, belum tentu menjamin juga jadi baik karena pola pengasuhan orangtua tersangka juga sudah salah. Anak-anak seperti mereka ini butuh penanganan khusus," tuturnya, Jumat (6/9/2024). 

Diana menyebut, faktor seringnya menonton video porno salah satu menjadi pemicu tersangka melakukan perbuatan keji tersebut. 

Diketahui, selain dibunuh keempat tersangka yang masih bocah juga merudapaksa jasad korban. 

Baca juga: Arab Saudi Tak Berdaya Lawan Indonesia , Cristiano Ronaldo Komentari soal Piala Dunia

Baca juga: Sebelum Peristiwa Tragis Itu, Ibu Ayu Andriani Ceritakan Kegiatan Korban: Ada Gelagat Aneh

Menurut Diana, bisa jadi tersangka melakukan itu karena coba-coba karena terlalu sering menonton video-video dewasa.

"Di HP tersangka pasti menyimpan video dewasa. Mereka tidak punya pengalaman seksual, apa yang mereka tonton dengan seks yang sebenarnya itu berbeda. Mereka pasti coba-coba," ujarnya. 

Dalam kesempat ini, Diana juga pemerintah Kota Palembang mengambil langkah preventif dengan cara memasang penerangan lampu penerangan, memasang CCTV di area tersebut serta membuat pengawasan.

"Supaya tidak ada lagi kejadian yang seperti ini terulang kembali," tutupnya.
 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved