MTQ Nasional 2024

2 Hari Tak Keluar Kamar Demi Jaga Lisan dan Makanan, Perjuangan Bayu Juara 1 MTQ Nasional 2024 

Bayu Wibisono berhasil menyabet juara pertama di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2024 pada cabang lomba Hifzil Quran 20 Juz.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Sesri
Istimewa
Bayu Wibisono Damanik Kafilah Riau Peraih Juara 1 MTQ Nasional 2024 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bayu Wibisono Damanik tersenyum sumringah. Pria asal Desa Sungai Kuti Kecamatan Kunto Darussalam ,Rokan Hulu ini berhasil mengharumkan nama Riau di kancah nasional. 

Dia berhasil menyabet juara pertama di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2024 pada cabang lomba Hifzil Quran 20 Juz.

Mahasiswa semester 7 Perguruan Tinggi Ilmu Quran Jakarta ini menjadi satu-satu kafilah Riau yang berhasil meraih juara 1 di ajang MTQ Nasional yang berlangsung Samarinda, Kalimantan Timur.

Perjalanannya sampai ke babak final hingga tembus menjadi juara 1 untuk cabang lomba Hifzil Quran 20 Juz melewatinya dengan penuh tantangan.

Bahkan dua hari sebelum babak final berlangsung, Bayu harus mengurung diri di dalam kamar hotel tempat dia menginap di Samarinda.

Bukan tanpa alasan, tujuan dirinya tak keluar kamar tidak lebih dari upaya agar lisan terjaga dari perkataan yang dikhawatirkan bisa mengganggu hafalannya.

Atas arahan sang pelatih, Bayu pun rela bertahan tidak keluar kamar selama dua hari sebelum final berlangsung.

"Menjelang final itu saya memang diminta untuk menjaga lisan, makanya saya di kamar saja, tidak ke mana-mana, dua hari sebelum final itu, namanya juga manusia kan kada kalau sudah berkumpul itu ngomongnya tidak bisa dikontrol," kata anak bungsu dari dua bersaudara ini.

Baca juga: Tribun Digital Award Memotivasi Pemerintah Daerah Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

Dua hari jelang final itu, Bayu mengaku lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk memperbanyak beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sebab kata Bayu, kemampuan para peserta yang masuk final semua diatas rata-rata. Sehingga pertolongan dari Allah lah yang menurutnya bisa membantu tampil lebih sempurna lagi.

"Dua hari di kamar itu saya manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah, saya perbanyak sholat, berdzikir dan mengulang-ulang, lagi hafalan," ujar pria kelahiran 2003 yang akan merayakan ulang tahun pada 20 September ini.

Tidak hanya lisan yang ia jaga dari omongan yang tidak berguna, namun Bayu juga sangat menjaga makanan yang ia konsumsi selama perlombaan.

Terlebih saat akan masuk final. Dia bahkan tidak ada mengkonsumsi makanan maupun minuman diluar yang sudah disiapkan oleh panitia.

"Kalau untuk makan saya makan yang disiapkan oleh LPTQ, ditahan dulu makan-makanan yang diluar, yang jelas, semuanya ditahan lah," katanya.

Usahanya tidak menghianati hasil. Saat tampil di babak final, Bayu mampu membuat dewan juri terpukau. Hingga akhirnya saat pengumuman, dirinya ditetapkan sebagai juara 1 di cabang lomba Hifzil Quran 20 Juz tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved