Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

PON 2024

Dayung Riau Gagal Sumbang Emas di PON 2024

Dayung Riau meraih medali yakni 3 perak dan 3 perunggu. Sebelumnya dayung Riau ditarget 1 emas di ajang PON 2024 ini.

|
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Sesri
Istimewa
Plt ketua umum Podsi Riau (dua dari kiri) bersama atlet dayung yang meraih medali di PON 2024 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pertandingan Rowing Beach Sprint Singke Men Sculls, di Aceh, Rabu (18/9/2024) menjadi pertandingan penutup dayung di PON Aceh Sumut 2024.

Dayung Riau, lewat Gathan Sholehalbi meraih perunggu.

Dengan hasil Gathan ini, dayung Riau gagal menyumbang emas di PON.

Total medali yakni 3 perak dan 3 perunggu.

Padahal dayung Riau ditarget 1 emas di ajang PON 2024 ini.

Plt ketua umum Pengprov Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Riau, Khairul Rizal  memberi analisis atas kegagalan atletnya meraih emas di PON 2024 ini.

"Melihat hasil prestasi dayung Riau pada PON XXI 2024 Aceh Sumut ada beberapa poin hasil evaluasi kita," kata Khairul Rizal pada Tribunpekanbaru.com, Rabu (18/9/2024).

Dari sisi sumber daya manusia, Khairul Rizal mengatakan saat ini dayung Riau memiliki 23 atlet dimana Nopriadi paling senior dan ini menjadi PON terakhir baginya sesuai batasan umur. Nopriadi menyumbangb2 perak di nomor andalannya.

Baca juga: Dua Petinju Riau Masuk Final PON 2024, Petinju Sumut Jadi Lawan

Baca juga: Atlet Riau Vanessa Evato Raih Medali Emas, Jadi PON Terakhir untuk Cucu Mantan Gubernur Riau

Sedangkan Parela Rizky atlet termuda dayung yg mendapatkan perak dari kelas canoe single men 1000 putra. Dari 4 atlet senior dayung, sisa 3 atlet yg masih memiliki peluang besar prestasi pada pon selanjutnya.

"19 atlet lainnya memiliki catatan waktu 10 besar dari setiap nomor pertandingan. Kekurangan yang perlu ditingkatkan dari sisi atlet adalah daya juang dan mental juara. Hal ini dpt dilihat dr catatan waktu yg hanya kalah bbrp detik dr peraih emas," katanya.

Sementara dari sisi pelatih, katanya, perlu ditingkatkan pengetahuan untuk manajemen pelatihan dan juga pengetahuan teknis dari sisi sport science.

Pada sisi peralatan dan perlengkapan, yang dimiliki dayung Riau saat ini merupakan sisa PON 2012 lalu. Sehingga secara teknologi dan bahan jauh tertinggal dari provinsi lain yang sudah mengupgrade peralatan dan perlengkapannya pada 2023 dan 2024.

"Memang dayung Riau telah mengadakan perahu slalom dan Rowing coastal, dan Alhamdulillah dapat menyumbangkan medali pada PON XXI 2024 ini," katanya.

Dari sisi venue yakni di danau kebun Nop, Kuansing, Riau. Perlu di bangun mess atlet di venue ini agar pemusatan latihan dapat lebih optimal.

Sedangkan sisi training dan kompetisi, kondisi anggaran yang belum cukup untuk mencover pemusatan latihan yang terpadu dan berkelanjutan menyebabkan banyak atlet dayung Riau tidak fokus dan tidak berlanjut dengan baik.

Serta kompetisi yang terbatas sebagai ajang seleksi dan try out untuk mendapatkan catatan waktu atlet. Ini menjadi penyebab kurangnya daya juang dan mental juara sang atlet sendiri.

"Membina atlet bukan hal instan. Diperlukan waktu, kosentrasi, kesabaran, kontinuitas sehingga dapat menghasilkan atlet yqng punya peluang prestasi tertinggi," tegasnya.

 (Tribunpekanbaru.com/ Palti Siahaan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved