Pengakuan Penting Anak Dr Tiromsi Sitanggang ungkap Dugaan Penyebab Kematian Rusman Maralen

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sempat ditangkap , lalu dilepaskan lagi . Kini Dr Tiromsi Sitanggang kembali dibekuk polisi dengan sangkaan pembunuhan pada suaminya , Rusman Maralen Situngkir (61).

Korban yang awalnya diakui meninggal dunia karena kecelakan , kini semakin menguat jika ia sengaja dibunuh atau dihabisi oleh pelaku .

Inilah yang kemudian menjadi buah bibir ditengah warga di sekitar awasan Jalan Gaperta, Kecamatan Medan Helvetia, Medan .

Baca juga: Sebelum Dosen di Medan Itu Bunuh Suami, Sang Anak Ungkap Kejadian Kedua Orangtuanya

Karena ada yang curiga atas kematian korban yang tiba-tiba . Kemudian keganjilan lainnya yang akhirnya menjadikan polisi mengambil keputusan tersangkanya adalah istri korban.

Lantas , apakah itu terkait dengan klaim asuransi yang tengah dupayakan oleh pelaku atau istri korban ?

Petugas Asuransi Bolak-balik Datang

Dr Tiromsi Sitanggang ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian karena membunuh suaminya Rusman Maralen Situngkir (61).

Diketahui, wanita berusia 61 tahun merupakan dosen di salah satu kampus swasta di Medan.

Kasus pembunuhan ini pun sempat menjadi simpang siur di tengah masyarakat yang tinggal di kawasan Jalan Gaperta, Kecamatan Medan Helvetia.

Pasalnya, Tiromsi Sitanggang sempat mengatakan bahwa suaminya meninggal dunia karena kecelakaan. 

Seorang warga, Mariana Lubis, mengatakan, setelah kematian korban pihak asuransi sempat juga datang dan menanyakan kepada warga terkait kronologis kejadian kecelakaan yang disebutkan oleh Tiromsi Sitanggang.

Baca juga: Warga Bongkar Sosok Dr Tiromsi yang Bunuh Suami di Medan: Dikenal Tempramen, Sempat Lihat Korban

"Korban ini baru tiga bulan di daftarkan asuransi, makanya setelah kejadian orang asuransi sempat datang untuk nyari tahu apa memang benar korban tewas kerena kecelakaan," katanya.

Sosok yang Tempramental

Mariana mengatakan, keluarga korban/pelaku sudah tinggal di rumah itu selama kurang lebih 20 tahun lamanya.

Kesehariannya, pelaku dikenal sebagai orang yang kurang bergaul dan tidak ramah dengan para tetangga sekitar.