Jasad Terkubur di Pariaman

Terbata-bata IS Pembunuh Gadis Penjual Goreng di Pariaman Minta Maaf, 'Saya Menyesal Melakukannya'

IS hanya bisa menunduk saat ditanya perihal aksi kejinya pada Nia Kurnia Sari. Ia kemudian meminta maaf kepada keluarga korban

Editor: Budi Rahmat
TribunPadang.com/Panji Rahmat
IS tersangka kasus kematian Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan saat jumpa pers di aula Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Indra Septiarman alias In Dragon alias IS menyampaikan permintaan maaf terkait aksi kejinya pada Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Kayu Tanam , Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Korban Nia Kurnia Sari ditemukan terkubur Jumat ( 8/9/2024). Mirisnya jasad korban ditemukan dalam kondisi tak berpakaian.

Penyelidikan polisi akhirnya mendapati tersangka IS. Namun usaha polisi untuk mengungkapnya terhalang karena IS ternyata telah kabur duluan. 

Baca juga: Drama IS Menghilang , Cari Jalan Pintas untuk Sergap Nia Gadis Penjual Gorengan saat Hujan Lebat

Butuh waktu 10 hari sampai akhirnya polisi yang dibantu warga mengetahui persembunyian IS yang masih di wilayah Kayu Tanam.

IS berhasil ditangkap di persembunyiannya di sebuah rumah kosong pada hari Kamis (19/9)2024).

Upaya evakuasi IS dari lokasi sempat menegangkan karena warga yang geram telah berkumpul di luar.

Polisi bekerja keras untuk bisa mengamankan IS hingga dibawa ke Mapolresta Padang Pariaman.

Dengan tertangkapnya IS, temuan jasad Nia Kurnia Sari akhirnya terungkap.

Korban tenyata dibunuh dan diperkosa oleh IS pada Jumat (6/9/2024) malam. Korban dihadang saat ia hendak pulang ke rumah setelah jualan gorengan.

" Kepada keluarga korban, saya minta maaf sedalam dalamnya. Saya menyesal telah melakukan ini semua," ungkap IS dengan suara yang terbata-bata seperti dikutip dari Tv one, Senin ( 30/9/2024).

IS juga mengungkapkan mengapa melakukan perbuatan keji tersebut. IS mengatakan karena kondisi yang sepi menjadikanya termotivasi untuk melakukanya.

IS juga mengaku pernah membeli gorengan korban. Dan pada hari Jumat 6 September 2024 sebelum melakukan aksinya, IS juga membeli gorengan dengan temannya yang lain.

" Saat itu sepi. Jadi saya kepikiran berbuat itu " ungkapnya.

IS mengatakan, usai mengetahui korban tak lagi bernyawa, ia panik. Ia kemudian memilih untuk mengubur korban.

IS juga mengakui selama pelarian nya ia resah dan tak tenang. Ia ternyata tak jauh-jauh bersembunyi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved