Anggaran Puluhan Miliar Rupiah Kembali Digelontorkan untuk Dukung Program UHC di Pekanbaru

Layanan UHC di Pekanbaru ini terus dioptimalkan seiring banyaknya pasien yang memanfaatkan program tersebut.

Penulis: Fernando | Editor: Theo Rizky
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
Parkiran Puskesmas Sidomulyo Rawat Jalan, Kota Pekanbaru. Masyarakat kurang mampu di Kota Pekanbaru masih bisa memanfaatkan program Universal Health Coverage (UHC). 

TRIBUNPEKANBARU, PEKANBARU - Masyarakat kurang mampu di Kota Pekanbaru masih bisa memanfaatkan program Universal Health Coverage (UHC).

Mereka dapat mengakses layanan kesehatan di puskesmas secara gratis hanya dengan KTP.

Anggaran puluhan miliar rupiah kembali digelontorkan untuk mendukung program ini.

Total anggaran tambahan untuk program UHC di Kota Pekanbaru mencapai Rp 29 miliar.

Layanan UHC ini terus dioptimalkan seiring banyaknya pasien yang memanfaatkan program tersebut.

Kebanyakan para peserta adalah masyarakat kurang mampu yang belum memiliki jaminan kesehatan.

"Kita ada tambahan anggaran di APBD untuk mendukung layanan kesehatan bagi masyakarat lewat program UHC ini," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa kepada Tribunpekanbaru.com.

Menurutnya, pemerintah kota berencana mengalihkan rujukan pasien dalam program UHC ke rumah sakit pemerintah.

Baca juga: Apa Kabar Kelanjutan Program UHC di Kota Pekanbaru, Ini Harapan DPRD Pekanbaru

Baca juga: DPRD Pekanbaru Minta Pemko Serius Perhatikan Pelayanan, Rp 92 Miliar Anggaran untuk UHC 2024

Ia menyebut ada rencana Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru bakal jadi rujukan bagi pasien program UHC di Kota Pekanbaru.

"Awalnya memang rujukan pasien dari puskemas dalam program UHC ke rumah sakit swasta, tapi kita arahkan ke rumah sakit pemerintah," terangnya.

Risnandar menilai bahwa rencana peralihan rujukan itu bukan keharusan.

Tapi kebijakan ini sebagai upaya untuk mengoptimalkan RSD Madani Pekanbaru sebagai rumah sakit pemerintah.

"Tentu rumah sakit kita bakal kita benahi terus layanan. Kita juga perbaiki manajemen rumah sakit kita," ujarnya.

Dirinya mengajak masyarakat yang sudah masuk program UHC agar memperlihatkan kesehatan balita. Mereka bisa melakukan penimbangan balita secara rutin di posyandu.

"Upaya ini untuk memastikan kondisi balita sehat dan tidak mengalami stunting," ungkapnya.

(Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sikumbang) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved