Iran Serang Israel: Fakta-Fakta Rudal Fatah Hipersonik dan Alasan Iron Dome Bisa Bobol

“Malam ini tampaknya Iran meluncurkan rudal yang lebih sedikit tetapi lebih canggih, tetapi jika ini meningkat menjadi konflik, ini adalah sesuatu yang mungkin disadari oleh Israel,” kata Hickey.

Sementara itu, analis Iran dari Yayasan Pertahanan dan Demokrasi, Behnam Ben Taleblu mengatakan serangan Iran ke Israel kali ini memecahkan rekor dan sejarah.

"Teheran tengah berupaya menemukan cara untuk memperbaiki sistem pencegahannya yang hancur. Mereka (Iran) melakukannya dengan cara yang mengerikan, termasuk serangan rudal balistik terbesar terhadap negara lain dalam sejarah," kata dia, dilansir dari ABC Net.

Rudal balistik pada awalnya ditenagai oleh roket, kemudian mengikuti lintasan jatuh bebas tanpa tenaga menuju targetnya.

Direktur dan pendiri Strategic Analysis Australia Michael Shoebridge mengatakan, rudal balistik diluncurkan seperti "peluru dari pistol”.

Ketika mencapai kecepatan tertinggi, rudal-rudal tersebut menjadi balistik, melesat ke ketinggian sebelum menukik dalam dan cepat.

“Mereka membentuk semacam busur parabola,” kata Shoebridge.

Mengenal rudal Fattah hipersonik

Masih dari sumber yang sama, IRGC mengatakan, pihaknya menyerang Israel menggunakan rudal Fattah hipersonik untuk kali pertama pada serangan Selasa (1/10/2024).

IRGC mengeklaim, 90 persen serangan berhasil mencapai target mereka di Israel.

Sebelumnya, Iran pernah meluncurkan rudal Fattah pada Juni 2023. Rudal tersebut diklaim hipersonik dengan kemampuan mencapai kecepatan Mach 13-15.

Rudal berpemandu presisi Fattah memiliki jangkauan 1.400 kilometer dan disebut memiliki kemampuan manuver. Rudal ini juga dilengkapi dengan fitur “kemampuan siluman” untuk melewati sistem radar.

Shoebridge mengatakan, ada beberapa varian rudal Fattah yang berbeda.

Semakin jauh jangkauannya, semakin tinggi rudal tersebut dapat meluncur dan melaju dengan kecepatan tinggi menuju sasaran.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)