Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lipsus Siswa SD Keracunan Makanan

Siswa SD di Kampar Keracunan Jajanan Impor, Polisi Asal Usul Jajanan hingga ke Distributor

Hasil penelusuran, jajanan tersebut dibeli salah satu siswa SD dari sebuah warung di sekitar masjid dekat Pasar Kuok Kampar

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Sesri
Istimewa/Instagram @bpom_ri
Satu dari sembilan siswa SD Negeri 002 Terpadu Kecamatan Kuok, Kampar mendapat perawatan medis usai diduga mengalami keracunana jajanan sekolah, Rabu (30/10/2024). Sementara BBPOM Pekanbaru telah menarik produk Latiao dari peredaran 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sebanyak 9 murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Terpadu Kuok, Kabupaten Kampar, mengalami keracunan jajanan pada Rabu (30/10/2024) lalu.

Kejadian ini menghebohkan warga setempat dan membuat pihak kepolisian turun tangan melakukan penyelidikan. 

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto mengatakan, keracunan makanan ini diduga berasal dari jajanan yang dibawa salah seorang siswa dari luar sekolah. 

Jajanan tersebut kemudian dijual kembali kepada teman-temannya. Setelah mengonsumsi jajanan tersebut, para siswa mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual, muntah, hingga sesak napas. 

Menindaklanjuti kejadian tersebut, aparat bergerak melakukan penelusuran mendalam. 

Tim pun berhasil melacak asal-usul jajanan yang diduga menjadi penyebab keracunan

Anom berujar, hasil penelusuran, jajanan tersebut dibeli salah satu siswa SD dari sebuah warung di sekitar masjid dekat Pasar Kuok.

Baca juga: Anak SD Keracunan di Kampar, Sekolah di Tembilahan Larang Murid Jajan Sembarangan di Jam Sekolah

Baca juga: Pasca Anak SD Keracunan Makanan di Kampar, Dua Swalayan di Pekanbaru Tidak Jual Produk Latiao

“Pemilik warung mengaku membeli jajanan tersebut dari sebuah toko grosir di Jalan Prof M Yamin Kampar. Sementara toko grosir mendapatkan pasokan dari seorang distributor,” ungkap Anom, Rabu (6/11/2024). 

Anom mengungkap, produk tersebut diproduksi oleh sebuah perusahaan di Fujian, China. 

Terkait kasus ini, Anom mengimbau kepada masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman untuk anak-anak. 

Pihaknya juga meminta kepada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, BPOM, dan instansi terkait untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap makanan dan jajanan yang beredar di pasaran, khususnya di wilayah Kuok. 

"Kami akan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali," tegas Anom.

(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved