Berita Viral

'Ditunjang Aku dan Motor hingga Jatuh ke Parit' Kesaksian Warga Diserang Prajurit TNI di Deliserdang

Awalnya, Sri mengira mereka adalah geng motor. Namun, ia kemudian mengetahui bahwa mereka adalah prajurit Armed. 

ist
Sri Ulina Perangin-angin, seorang ibu berusia 35 tahun, masih merasakan ketakutan untuk keluar rumah setelah mengalami serangan brutal oleh sejumlah prajurit Batalyon Armed.  

Peristiwa tersebut masih membekas dalam ingatan Sri, dan ia serta sejumlah warga Desa Selamat lainnya merasakan trauma yang mendalam. 

Sudah hampir tiga hari ia tidak bekerja sebagai buruh harian lepas di kilang kayu. 

“Sementara ini tidak keluar dululah. Di rumah aja. Paling dua hari lagilah baru kerja,” kata Sri.

Anak-anak Takut ke Sekolah

Serangan puluhan prajurit TNI dari Batalyon Armed 2/KS juga menyisakan penderitaan psikis bagi anak-anak.

Tak sedikit anak-anak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) bolos sekolah karena melihat langsung prajurit TNI dari Batalyon Armed mendobrak pintu rumah mereka, menyeret dan menganiaya warga.

Binawanti, Kepala Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, mengungkap, para pelajar ketakutan imbas kejadian itu.

"Ini banyak anak sekolah ketakutan. Mereka pada bilang ke orang tuanya 'mak, cemana ini aku takut sekolah karena takut kepada TNI ini'," kata Binawanti, Senin (11/11/2024) kepada para wartawan di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru.

Pantauan di lokasi, suasana mencekam masih terasa di Desa Selamat hingga Senin sore, khususnya di rumah Raden Barus (60), tetua desa yang tewas dibunuh oleh oknum prajurit TNI.

Di berbagai sudut desa pun warga secara berkelompok masih terus membahas tentang penyerangan brutal tersebut. Mulai anak-anak hingga orang tua terlihat waswas ketika melihat orang tak dikenal datang ke kampungnya.

Binawanti mengaku, dirinya pun sebagai kepala dusun ketakutan saat hendak berangkat ke kantor desa.

Ia khawatir penyerangan hingga penganiayaan kembali terjadi di kampungnya. Bahkan, katanya, remaja di kampung mereka yang bekerja sebagai petani takut keluar.

"Jangankan mereka, saya pribadi saja ketakutan mau ke kantor desa saja waswas. Untuk laki-laki juga ketakutan, dikira mereka adalah teman yang sempat dicari-cari itu TNI," ujarnya.

Diketahui, sejumlah anggota TNI menyerang ke pemukiman warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Jumat malam hingga Sabtu dini hari (8-9/11/2024).

Akibatnya, satu orang warga bernama Raden Barus meninggal dunia dan belasan luka-luka.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved