Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Muncul Pengakuan Cewek yang Diduga Korban Rudapaksa Agus Buntung, Ini yang bikin Korban Tak Berdaya

Cewek yang diduga korban rudapaksa Agus buntung muncul dan memberikan pengakuan terkait dengan apa yang dilakukan Agus Buntung

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar / Tribunnews
Muncul pengakuan cewek yang diduga korban rudapaksa agus buntung 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Muncul pengakuan rudapksa yang diduga dilakukan Agus Buntung di Mataram . Korban menceritakan perihal bagaimana ia akhirnya merasa dijebak dan kemudian dirudapaksa .

Pengakuan korban ini tentu saja makin memberikan gambaran bagaimana modus Agus Buntung menjalankan aksi tak terpujinya .

Setelah aksus pria disabilitas di Mataram yang kini viral , publik bertanya seperti apa sebenarnya perihal awal kejadian yang membuat publik geger tersebut .

Baca juga: Curhatan Agus, Pria Tanpa Tangan Jadi Tersangka Rudapaksa, Merasa Dijebak, Minta Tolong ke Presiden

Pasalnya , Agus yang kini telah menjadi tersangka adalah seorang Disabilitas . Dan ia juga sudah mengatakan tak pernah melakukan rudapaksa

Inilah pengakuan korban rudapaksa Agus Buntung, pria tanpa tangan yang diduga rudapaksa mahasiswi di NTB.

Kasus Agus Buntung pria disabilitas yang diduga rudapaksa banyak wanita dan kini dijadikan tersangka pemerkosaan masih menjadi sorotan.

Kini muncul pengakuan korban rudapaksa Agus Buntung.

Dimana para korban mengaku diimingi ritual pembersihan dosa hingga ancam umbar aib.

Tak hanya itu, ada juga korban yang sampai rela sepeda motornya digadaikan oleh Agus Buntung.

Lantas, bagaimana pengakuan para korban yang diduga dirudapaksa Agus Buntung?

Pendamping korban bernama Ade Lativa mengungkap cerita versi korban yakni mahasiswi yang dilecehkan oleh Agus Buntung.

Dalam tayangan tv one news, Ade Lativa menceritakan kronologi kliennya diperdaya Agus Buntung.

Baca juga: Siasat Licik Agus Buntung Perkosa Mahasiswi: Ritual Mandi Suci, Lucuti Pakaian Korban Pakai Kaki

Awalnya di awal Oktober 2024, korban bertemu tak sengaja dengan Agus di kampus.

Di pertemuan itu, korban merasa tidak nyaman dengan ucapan-ucapan Agus Buntung yang mengarah ke seksualitas.

"Keterangan dari korban, korban dengan pelaku tidak saling mengenal sebelumnya. Jadi pertemuan pertama mereka di taman Udayana seperti yang sudah diberitakan. 

Di sana korban sedang duduk santai sambil membuat konten sendirian, sampai akhirnya didatangi oleh pelaku untuk diajak berkenalan, ngobrol ringan, membicarakan tentang keseharian, keluarga dan persoalan kuliah," imbuh Ade Lativa dilansir Tribun-medan.com, Selasa (3/12/2024).

"Namun saat itu sempat terjadi beberapa percakapan-percakapan yang kurang nyaman terkait dengan seksualitas dan sebagainya yang membuat korban merasa kurang nyaman sampai akhirnya sempat menangis juga ketakutan," sambungnya.

Tak cuma itu, korban juga syok saat mendadak diancam oleh Agus Buntung.

Di momen itulah akhirnya korban terpaksa menuruti permintaan Agus termasuk untuk pergi ke homestay alias penginapan.

"Pernyataan korban yang menjadi titik perhatian kami adalah di sana terjadi manipulasi dan ancaman yang dirasakan oleh korban di mana pelaku mengancam bahwa jika korban tidak menuruti permintaan dari pelaku maka pelaku akan membeberkan masalah-masalah yang sudah mereka sharing selama obrolan itu terhadap orang tua korban," ujar Ade Lativa.

"Korban merasa ketakutan dan akhirnya secara terpaksa menuruti permintaan-permintaan pelaku. 

Setelah ancaman itu terjadi, pelaku meminta korban untuk membawa dirinya ke sebuah homestay, akhirnya di sana terjadi pelecehan seksual fisik dari pelaku ke korban," sambungnya.

Baca juga: Agus yang Meresahkan, Pria Disabilitas tanpa Lengan yang Perdaya 3 Perempuan untuk Dicabuli

Selain ancaman, Ade menyebut pelaku yakni Agus sempat mengiming-imingi korban dengan ritual pembersihan dosa.

Ya, Agus memaksa korban untuk mengikuti permintaannya agar dosanya bisa hilang.

Kala itu korban bercerita kepada Ade bahwa ia sempat melawan permintaan Agus.

Tapi karena korban ketakutan, akhirnya ia menurut saja.

"Ketika masih di taman Udayana korban sempat melakukan perlawanan, korban tidak ingin, tapi modusnya saat itu korban diajak melakukan pembersihan untuk terlepas dari dosa masa lalu. 

Saat itu korban menyatakan 'saya tidak mau, saya bisa bertaubat sendiri'. Tapi pelaku mengancam 'akan membeberkan semua obrolan itu ke orang tua'. Saat ini korban sudah terikat dengan dirinya (pelaku)," kata Ade Lativa.

Bahkan diungkap korban, ia sempat melawan Agus Buntung di kamar penginapan.

Yakni dengan mendorong dan memberontak kala dirudapaksa.

Namun lagi-lagi korban mengaku tak berdaya karena diancam oleh Agus.

"Sebenarnya korban sudah sempat melawan juga namun ada ancaman lainnya, dikatakan (oleh pelaku) bahwa kalau melawan hidupnya hancur dan juga kalau teriak didengar orang mereka akan dinikahkan. 

Korban semakin ketakutan dan akhirnya setelah itulah baru kemudian korban melaporkan kejadian itu ke kepolisian," ungkap Ade Lativa.

Sementara itu, korban lainya ada yang sampai rela sepeda motornya digadaikan oleh Agus.

Dimana kini Agus Buntung disebut telah merudapaksa 3 perempuan di Kota Mataram, NTB.

Selain korban pertama tersebut, koalisi anti kekerasan asusila NTB juga mencatat ada korban lainnya dengan terlapor yang sama.

Bahkan di korban kedua tersebut Agus menggadaikan sepeda motor korban senilai Rp 5 juta.

Namun, dengan korban kedua perbuatan tersebut dilakukan suka sama suka.

Sementara itu korban ketiga juga mengalami hal serupa dengan intimidasi yang dilakukan oleh pelaku, membuat para korban tidak berdaya.(*)

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved