Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Masih Ingat Margriet Christina Megawe yang Membunuh Angeline di Denpasar Bali, Dikabarkan Meninggal

Margriet Christina Megawe dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit karena gagal ginjal . Margriet Christina Megawe dihukum seumur hidup

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar / Tribun Bali
Sosok Margriet Christina Megawe pembunuh Angeline di Denpasar bali meninggal dunia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Masih ingat dengan sosok Margriet Christina Megawe (69), pelaku pembunuh Engeline atau Angeline di Denpasar Bali tahun 2025 silam . 

Sosok Margriet Christina Megawe  dikabarkan meninggal dunia . Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas) Perempuan Kelas II A Kerobokan, Bali tersebut meninggal dunia karena gagal ginjal .

Informasi dari pihak Lapas Krobokan, Margriet meninggal dunia di rumah sakit, (6/12/2024) pagi. 

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ditangkap: Kedua Kaki Yusak Diperban, Hukuman Mati Menanti

Ia menghembuskan napas terakhir karena kondisi kesehatan yang terus memburuk.

Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan, Bali, Ni Luh Putu Andiyani, menuturkan Margriet memiliki riwawayat gagal ginjal kronis stadium V.

"Kesehatan Warga Binaan selalu menjadi prioritas kami. Almarhumah punya riwayat gagal ginjal kronis stadium V, dia rutin cuci darah 2 kali seminggu," kata Putu Andiyani pada keterangan tertulis yang diterima Tribun Bali, Sabtu 7 Desember 2024. 

Ia menambahkan bahwa kesehatan Margriet selalu dipantau mengingat penyakit kronis yang di deritanya. 

Dokter Lapas, dr. Ida Ayu Sri Indra Laksmi, menyebutkan bahwa Margriet sebelumnya telah mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin dari petugas medis lapas.

"Tahapan cuci darah 2 kali seminggu rutin dilaksanakan sejak bulan Juli 2024 dengan pengawalan dan pendampingan petugas," imbuh dr. Ayu Sri.

Angeline dan ibu angkatnya Margriet Ch Megawe, beserta dua kakak angkatnya.
Angeline dan ibu angkatnya Margriet Ch Megawe, beserta dua kakak angkatnya. (Ist)

Meskipun telah mendapatkan pengobatan, kondisi kesehatan Margriet terus menurun dalam beberapa waktu terakhir. 

Pihak Lapas juga memastikan bahwa proses pemulasaraan jenazah dilakukan sesuai dengan prosedur, serta berkoordinasi dengan pihak keluarga Margriet untuk proses pemakaman.

Baca juga: Pembunuhan Sekeluarga di Kediri , Terungkap Sosok Pelaku dan Cara Keji Menghabisi Korbannya

"Kami turut berduka cita atas meninggalnya almarhum. Kami sudah berkoordinasi dengan keluarga untuk menghormati hak-haknya sebagai manusia," ucap Putu Andiyani. 

Pihaknya sudah menyerahkan jenazah Margriet ke keluarganya dan kemarin pagi anaknya mewakili keluarga melakukan serah terima.

Ni Luh Putu Andiyani menyampaikan bahwa Margriet telah ditahan selama 9 tahun 5 bulan 22 hari dimana masuk Lapas sejak 14 juni 2015 lalu.

Sakit gagal ginjal yang diidap almarhum Margriet sudah lama namun makin memburuk sejak beberapa bulan terakhir.

"Sudah lumayan lama sekitar tahun 2023 awal. Parahnya sejak Juli 2024 lalu," imbuhnya.

Almarhum Margriet adalah terpidana pembunuhan yang dijatuhi hukuman seumur hidup karena terbukti membunuh anak angkatnya, Engeline (sebelumnya disebut Angeline).

Margriet juga berperan memerintahkan pembantunya untuk mengubur Engeline di pekarangan rumah di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.

Awalnya ia mengabarkan Engeline hilang dari rumahnya di Jl Sedap Malam No 26, Kesiman, Denpasar, pada 16 Mei 2015.

Setelah 24 hari dinyatakan hilang, polisi menemukan jasad Engeline di pekarangan rumah Margariet pada 10 Juni 2015.

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri, Terungkap Motifnya

Engeline ditemukan dikubur pada kedalaman setengah meter, dengan pakaian lengkap dan tangan memeluk boneka.

Tubuhnya dililit seprei dan tali.

Semula Agus Tay Handamay mengaku sebagai pembunuh Engeline dan langsung ditetapkan sebagai tersangka.

Agus kemudian menarik pengakuannya, dan berbalik menyebut Margriet sebagai pembunuh dan dirinya hanya membantu menguburkan jenazah Engeline.

Hingga akhirnya semua fakta terungkap bahwa almarhum Margriet lah yang telah membunuh Engeline dan dijatuhi hukuman seumur hidup.

Tentu saja ini adalah bukti bahwa ajal seseorang takkan ada yang tahu . Tentu saja bagi kita, jadikan pelajaran terkait bagaimana harusnya menjalani kehidupan dnegan kebaikan. (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved