OJK Riau Dorong Perluasan Akses Keuangan untuk UMKM Lewat Program EKI

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dalam upaya mempercepat perluasan akses keuangan bagi masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Riau, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau terus mengembangkan program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Program ini diharapkan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah.

Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Riau, Elvira Azwan mengatakan, program ini merupakan langkah strategis untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil, terutama yang belum mendapatkan akses ke layanan keuangan formal.

"Kami berkolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memberikan pelatihan, pendampingan, serta pembiayaan modal kerja bagi masyarakat Kampung Sengkemang, Kabupaten Siak. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menciptakan kesejahteraan," kata Elvira dalam kegiatan program Klasterisasi Pengembangan EKI di Kantor OJK Provinsi Riau, Kamis (12/12/2024).

Melalui program ini, warga Kampung Sengkemang diberdayakan untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi, seperti sabun dan lilin dari minyak jelantah, serta piring lidi dari lidi sawit. 

"Dengan pelatihan, masyarakat dapat menciptakan model bisnis berkelanjutan yang tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga memberikan tambahan penghasilan," tambahnya.

Kepala PNM Cabang Pekanbaru, Benny Satria, turut menyampaikan komitmennya dalam mendukung program inklusi keuangan ini. Ia menegaskan bahwa pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi UMKM merupakan salah satu cara efektif untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.

Ke depan, OJK Riau berencana untuk terus memperluas cakupan program EKI melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan. Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pencapaian target inklusi keuangan di Indonesia.

(Tribunpekanbaru.com/Alexander)