Warga Jakarta Tewas Usai Turuni Tangga Darurat Hotel di Pekanbaru, Sebelumnya Check In Bareng Wanita
Pemeriksaan terhadap korban yang meninggal di hotel Pekanbaru itu juga menunjukkan hasil positif terhadap narkoba jenis amfetamin dan metamfetamin
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Seorang pria berinisial MN, warga asal DKI Jakarta tewas usai menuruni tangga darurat disebuah hotel di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru.
Ia turun dari lantai 7 hotel ke lobi. Tiba-tiba, ia lemas dan pingsan.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia.
Berdasarkan informasi kepolisian, korban diketahui check in bersama seorang wanita di hotel tersebut pada Selasa (10/12/2024) tengah malam.
Lalu keesokannya, Rabu (11/12/2024), menurut keterangan wanita berstatus saksi itu, ia meminta pembayaran jasa kepada korban.
Namun, korban mengirimkan bukti transfer palsu melalui pesan WhatsApp.
Setelah dilakukan pengecekan, bukti transfer tersebut ternyata tidak valid, yang kemudian memicu pertengkaran antara korban dan saksi.
Dalam suasana tegang, korban mengajak wanita tersebut untuk pergi mengecek ke bank untuk memastikan transaksi tersebut.
Saat itu, korban berlari turun menuju lantai dasar melewati tangga darurat, dan saat melewati lantai 6, korban sempat terjatuh.
Setibanya di lobi hotel, korban terlihat lemas, kehausan, dan meminta minum kepada petugas keamanan hotel yang ada di sana.
Korban kemudian berjalan menuju pintu keluar lobi hotel, namun tiba-tiba pingsan.
Korban kemudian diangkat masuk ke dalam mobil untuk dibawa ke Rumah Sakit Petala Bumi.
Namun, sesampainya di rumah sakit, pihak medis menyatakan korban sudah meninggal dunia dalam perjalanan.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan, berdasarkan hasil visum sementara yang dilakukan oleh tim medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, ditemukan sejumlah luka lecet pada tangan kanan dan kedua lengan korban, serta memar pada lengan kiri dan tungkai kiri.
Luka-luka tersebut diduga akibat kekerasan tumpul.
Selain itu, terdapat tanda sianosis atau perubahan warna kebiruan pada ujung jari kuku korban, yang mengindikasikan kurangnya oksigen dalam darah.
“Pemeriksaan juga menunjukkan hasil positif terhadap narkoba jenis amfetamin dan metamfetamin. Namun, penyebab pasti kematian korban belum dapat dipastikan, karena tidak dilakukan pemeriksaan bedah mayat,” ujar Bery, Senin (16/12/2024).
Polisi masih menunggu hasil koordinasi lebih lanjut dengan pihak keluarga dan rumah sakit terkait untuk melaksanakan autopsi.
“Kita sudah mendatangi lokasi kejadian, mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi, mengamankan barang bukti, dan Mengamankan rekaman CCTV yang ada di hotel untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” pungkas Bery.
(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
Master Plan Penanganan Banjir di Kota Pekanbaru Bakal Dibuat Lagi |
![]() |
---|
Penanganan Banjir di Kota Pekanbaru Bakal Dibantu Pemprov Riau |
![]() |
---|
Dua Sahabat Kecil dari Air Molek, Kini, Flock, Band Indie Pekanbaru Menuju Belantika Musik Indonesia |
![]() |
---|
Atasi Kemacetan, Pengendara Ditargetkan Bisa Melintas di Simpang Purna MTQ Pekanbaru Tahun Depan |
![]() |
---|
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho Banggakan Anggota Paskibra Kota Pekanbaru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.