Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Cewek-cewek di Surabaya Tertipu Casting Palsu, Padahal Terlanjur Beradegan Sensual di Kolam Renang

Katanya iklan prosuk makanan ringan. Ternyata cewek-cewek difoto untuk kebutuhan lain . Gambar mereka tersebar di media sosial

Editor: Budi Rahmat
pixabay
Ilustrasi cewek 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Terlanjur beradegan sensual di kolam renang , sejumlah cewek ternyata telah menjadi korban casting palsu.

Korban lebih dari satu orang itu awalnya tidak curiga terkait dengan adanya rencana casting iklan untuk salah satu produk makanan ringan .

Kejadian yang kini menggemparkan di Surabaya, Jawa Timur tersebut menjadi perhatian publik . Para korban ternyata dijebak dengan penipuan seolah ada iklan untuk produk makanan ringan.

Baca juga: Berita Viral : Detik-detik Babi Hutan Mengamuk di Sungai Geringging, Pariaman, 2 Warga jadi Korban

Proses casting dimulai dari pendaftar kemudian beberapa tes lainnya .

Sampai kemudian korban dinyatakan lolos untuk selanjutnya melakukan sesi pemotretan atau pengambilan gambar untuk iklan produk makanan ringan tersebut .

Sesi pemotretan atau pengambilan gambar inilah yang kemudian mulai menimbulkan kecurigaan .

Casting iklan palsu itu terjadi pada 2017 silam, namun dokumentasinya beredar luas di media sosial belakangan ini.

Seperti salah satunya video wanita berinisial GN (29) yang tersebar di aplikasi Telegram dan X (Twitter). 

Video adegan tak senonoh yang beredar di media sosial itu itu membuar GN resah.

Dia pun yang awalnya tak ingin hal ini diketahui publik, ahkhirnya buka suara.

“Saya ingin pelaku ditangkap agar tidak ada lagi korban seperti saya,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin (16/12/2024) dikutip dari Kompas.com.

Awalnya GN mendapatkan tawaran casting iklan produk snack dari sebuah perusahaan ternama. 

Baca juga: VIRAL Foto Lawas Lady Aurellia Bareng Raffi Ahmad: Terungkap Pula Sang Ayah Pernah Terlibat OTT

GN mengikuti seleksi berupa proses foto casting di Gresik sampai tahap seleksi berikutnya.

Pada tahap casting selanjutnya, GN diminta datang ke sebuah apartemen di wilayah Surabaya bagian barat. 

Di apartemen tersebut, GN bertemu dengan pelaku yang tampak profesional. 

Pelaku meminta GN untuk mengisi daftar hadir yang sudah mencantumkan nama-nama perempuan lain. 

Namun, situasi mulai mencurigakan ketika GN diperintahkan untuk mengganti pakaian yang sudah disediakan, seperti dress pendek hitam dan dress bermotif bunga. 

Saat mengganti pakaian, GN curiga melihat sebuah handycam yang mengarah ke tempatnya. 

Untuk menghindari risiko direkam, GN segera berpindah ke kamar mandi.

Pelaku kemudian meminta GN melakukan adegan tidak senonoh, seperti berpura-pura menikmati lolipop sambil menunjukkan ekspresi sensual. 

Adegan tersebut diminta dengan tujuan mempromosikan produk iklan casting. 

“Pelaku meminta saya berekspresi seperti sedang menikmati produk tersebut,” ujarnya. 

Setelah berpamitan, GN melihat korban lain yang diajak pelaku ke kolam renang untuk melakukan adegan serupa. 

Baca juga: Buntut Viral Dokter Koas Dianiaya, KPK Soroti Harta Kepala BPJN Kalbar Dedy Mardansyah Ayah :Lady

Warganet Heboh 

Pada 11 Desember 2024, GN dihubungi korban lain melalui Instagram yang mengabarkan bahwa video casting GN sudah tersebar di grup Telegram. 

Video itu menampilkan GN memegang papan nama dengan identitas lengkap, seperti nama dan umur.

Korban Bertambah dan Harapan Keadilan 

GN mengungkapkan sudah ada enam perempuan lainnya yang menjadi korban dengan modus yang sama. 

Ia menduga masih ada korban lain yang belum diketahui. 

“Sudah ada lima korban yang menghubungi saya, ditambah saya, total ada enam orang. Kami sudah membuat grup untuk saling berbagi informasi,” ungkap GN. 

GN berharap agar pihak berwenang segera menangkap pelaku dan memprosesnya secara hukum agar tidak ada lagi korban lain yang mengalami hal serupa.

“Saya ingin pelaku ditangkap supaya tidak ada perempuan lain yang harus melewati pengalaman ini,” ujarnya dengan penuh harapan.

Para korban tentu saja berharap video atau gambar mereka di media sosial tidak menjadi konsumsi publik . Serta berharap pelaku segera mendapat ganjaran atas apa yang dilakukan . (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved