Penemuan Mayat Guru di Kampar

6 Fakta Guru SD di Kampar Riau Digorok dan Dibakar Saat Melintas di Kebun Sawit

Berikut beberapa fakta-fakta Guru di Kampar digorok dan dibakar di areal kebun Sawit. Korban adalah guru SD bernama Heri Saragih .

Editor: Muhammad Ridho
Ist
6 Fakta Guru SD di Kampar Riau Digorok dan Dibakar Saat Melintas di Kebun Sawit 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Berikut beberapa fakta-fakta Guru di Kampar digorok dan dibakar di areal kebun Sawit.

Diketahui korban merupakan seorang Guru di Kampar bernama Heri Saragih .

Ia ditemukan tewas dengan kondisi yang tidak wajar di jalan dalam areal perkebunan Kelapa Sawit Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu, Jumat (29/11/2024) sore. 

Korban merupakan warga Jalan Lindai Desa Kasikan.

1. Kondisi Memprihatinkan

Kondisi jasad Guru di Kampar yang berusia 30 tahun ini amat memprihatinkan saat ditemukan.

Bagian tubuh korban terbakar yang hanya menyisakan sedikit potongan kain. 

Jasadnya ditemukan di samping sepeda motor bebek warna biru muda ber nomor polisi BM 3148 OL sekitar pukul 16.30 WIB.

2. Luka gorok

Selain terbakar, juga ditemukan luka gorok di tubuh korban.

Jasad perama sekali ditemukan oleh seorang sekuriti kebun, Ali Azhari.

Saat itu, ia berpatroli dari Blok JK 7 Afdeling V Kebun Tandun PTPN Desa Kasikan menuju Blok JK V. 

Lalu ia melihat dari kejauhan, ada sepeda motor yang jatuh.

Kemudian ia mendekat dan melihat sosok mayat di dekat sepeda motor itu.

"Kondisi korban ditemukan saat itu berada di samping sepeda motor yang lehernya terdapat luka robek dan dibakar, " ungkapnya, Sabtu (30/11/2024). 

Ali pun langsung menghubungi koordinatornya, Bombong dan Reza Zuhdi Afgani.

Tak lama mereka tiba dan melihat jasad yang belakangan diketahui bekerja sebagai seorang guru. 

Mereka pun menghubungi Bhabinkamtibmas setempat.

Setelah informasi itu diterima, Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB dan langsung mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Hasil olah TKP, korban sudah meninggal dunia dengan posisi terlentang," katanya.

3. Pelaku Kabur ke Sumater Utara

Setelah jadi buronan selama 3 pekan, pelaku akhirnya ditangkap pihak kepolisian.

Pelaku yang diketahui adalah Doni Suharianto (DS) diamankan di Jalan Gerbang Tol Tebing Tinggi, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (15/12).

Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom, Jumat (20/12/2024).

Menurutnya, tersangka DS (33) ditangkap setelah tiga pekan kabur ke Sumatera Utara dengan membawa anak dan istrinya.

4. Motif Sakit Hati

DS nekat menghabisi korban secara sadis lantaran sakit hati.

Anom mengatakan, pelaku kesal kepada korban karena sering diejek dan direndahkan.

"Tak terima perlakuan tersebut, DS merencanakan aksi pembunuhan terhadap korban," terangnya.

5. Ditikam Saat Melintas

Pelaku beraksi di perkebunan sawit yang berada di Kecamatan Tapung Hulu.

Saat itu korban sedang melintas.

Tiba-tiba dari belakang pelaku menikam dan menggorok leher korban menggunakan pisau.

Serta korban serta merta langsung terjatuh.

Pelaku langsung mengambil barang berharga milik korban.

"Barang milik korban yang diambil berupa uang tunai Rp1,3 juta, dan satu unit handphone," kata Anom.

Sebelum meninggalkan korbannya, pelaku sempat membakar tubuh korban.

Pelaku mengambil minyak menggunakan selang karburator motor korban.

Minyak tersebut ditampung menggunakan teko yang sudah disiapkan.

"Minyak tersebut disiram ketubuh korban dengan lalu disulut dengan api mancis," katanya.

Setelah itu, barulah pelaku pergi menuju areal perkebunan sawit.

Pisau yang digunakan membunuh korban disembunyikannya dalam lumpur.

"Pelaku kembali pergi dan membakar identitas korban bersama dompet di dalam areal perkebunan sawit," jelas Anom.

6. Baru Diangkat Jadi PPPK

Berdasarkan penelusuran Tribunpekanbaru.com dari berbagai sumber, Heri Saragih adalah pria kelahiran 15 April 1994 .

Ia beralamat di Dusun III Kasikan RT 012 RW 002 Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu.

Kepergiannya diketahui meninggalkan seorang istri, Rasmi Siburian dan putranya, Boy Yunus Saragih yang masih berusia 1 tahun. 

Almarhum merupakan guru di SD Negeri 021 Senama Nenek Kecamatan Tapung Hulu.

Ia baru diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) melalui Surat Keputusan Bupati Kampar tanggal 28 Maret 2024 lalu. 

Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini berstatus sebagai Guru Kelas.

Sebelum menjadi PPPK, ia sudah mengajar sebagai Tenaga Honorer selama beberapa tahun.

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved