Sosok Kombes Manang di Mutasi Ke Polda Jambi, Aktif di Medsos dan Bikin Pelaku Narkoba di Riau Takut

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kombes Pol Manang Soebeti, yang baru saja dimutasi sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi, meninggalkan jejak penting selama menjabat sebagai Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Riau.

Pria kelahiran Surabaya, 29 Juni 1980, yang populer dengan sapaan ‘Bray’ ini, memiliki karier yang cemerlang di dunia kepolisian. Ia sukses mengukir prestasi memerangi narkoba.

Sejak menjabat Dirresnarkoba Polda Riau pada 7 Desember 2023, tercatat Manang berhasil mengungkap 2.281 kasus narkoba, menangkap 3.359 tersangka yang terdiri dari kurir, pengedar hingga bandar, dan menyita 515,54 kg sabu.

Baca juga: Kombes Pol Manang Soebeti Punya 600 Ribu Informan, Sudah Tangkap 2.205 Orang Terkait Narkoba di Riau

Baca juga: Kombes Manang Geram Interogasi Pengendara Mobil Positif Narkoba Tabrak 4 Pemotor di Pekanbaru

Selama masa tugasnya, ia tampil sebagai sosok yang humanis dan humoris namun tetap tegas, yang membuatnya sangat dikenal oleh masyarakat, terutama di media sosial.

Di mana, Kombes Pol Manang Soebeti memiliki 108 ribu pengikut di Instagram dan 1,1 juta pengikut di Tiktok.

Manang juga memanfaatkan platform media sosial untuk berinteraksi dengan masyarakat, menerima informasi terkait peredaran narkoba, serta memberikan edukasi tentang bahaya narkoba.

Untuk diketahui, pria berdarah Minang-Jawa ini memiliki latar belakang pendidikan yang kuat.

Manang merupakan alumnus SMA Taruna Nusantara pada tahun 1998, lalu lanjut ke Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus tahun 2001. 

Ia juga sempat mengenyam pendidikan studi ilmu kepolisian STIK PTIK Polri dan lulus pada 2009. Ia juga sempat melanjutkan studi Strata 2 di Universitas Airlangga Surabaya, dan berlanjut mendapat gelar S3 dari Universitas Islam Sultan Agung pada 2022.

Kariernya di kepolisian terbilang moncer. Ia pernah mengemban sejumlah jabatan strategis.

Seperti Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Polda Jawa Timur, Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya pada 2012, Kapolres Kapuas Polda Kalimantan Tengah dan Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Kalteng, sebelum akhirnya diangkat sebagai Dirresnarkoba Polda Riau.

Dengan gaya kepemimpinan yang terbuka dan responsif, Manang berhasil membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat Riau, yang turut membantu dalam pengungkapan banyak kasus narkoba.

Meski menghadapi risiko tinggi, termasuk ancaman dari bandar narkoba, Manang selalu menunjukkan kesiapan dan kesungguhan dalam menjalankan tugasnya.

Kepada masyarakat, Manang berpesan agar terus menjauhi narkoba dan memberikan dukungan kepada kepolisian dalam memerangi peredaran narkoba.

Ia meyakini, kolaborasi antara masyarakat dan aparat kepolisian sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.

Manang menyatakan, dirinya sangat kerasan bertugas di Riau.

Ia sangat mengapresiasi masyarakat yang sudah ikut membantu memberikan informasi perihal peredaran narkoba.

Ia pun memanfaatkan keterbukaan masyarakat tersebut dengan membuka pengaduan di media sosial miliknya.

"Awalnya memang saya manfaatkan untuk menerima informasi dari masyarakat terkait peredaran narkoba. Kemudian berkembang," ujarnya, Selasa (31/12/2024.

Manang aktif memberikan sosiliasi tentang bahaya narkoba di media sosial.

Ia berpesan kepada seluruh masyarakat Riau agar jangan memberikan ruang bagi narkoba.

Ia mengajak masyarakat semakin gencar untuk memerangi peredaran gelap barang haram itu.

"Jauhi narkoba, karena efeknya sangat berbahaya. Baik jangka panjang, maupun jangka pendek. Narkoba selain merugikan diri sendiri, juga merugikan orang terdekat. Keluarga terutama," tuturnya.

Sementara itu terkait kepindahannya ke Polda Jambi, Kombes Manang mengaku bersyukur. Ia menyatakan siap ditempatkan di mana saja.

"Sebagai anggota Polri tentu harus siap ditempatkan di mana saja. Penempatan tersebut tentunya amanah dari pimpinan, dan saya akan berupaya maksimal dalam menjalankan tugas," kata Kombes Manang.

Selama bertugas sebagai Dirresnarkoba Polda Riau, Manang mengakui dirinya banyak menemukan tantangan.

"Macam-macam risiko kita hadapi. Yang namanya bandar, penjahat, mereka selalu melakukan berbagai cara agar bisa lolos. Termasuk mencoba melakukan perlawanan kepada petugas. Namun semuanya bisa kita hadapi dengan taktik dan strategi yang kita punya,” bebernya. ( tribunpekanbaru.com /Rizky Armanda)