Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Fantasi Aneh Pasutri di Badung yang Ajak Orang Pesta Seks Tukar Pasangan, Punya 17.732 Anggota

keduanya mengomersialkan kegiatan itu dalam bentuk video tanpa izin dari pihak yang ikut dalam pendaftaran di sebuah website SWXXX.COM.

Editor: Muhammad Ridho
Tribunpekanbaru.com
Fantasi Aneh Pasutri di Badung yang Ajak Orang Pesta Seks Tukar Pasangan, Punya 17.732 Anggota 

Sebanyak 17.732 orang tergabung dalam sebuah situs pesta seks dan pertukaran pasangan (swinger) yang digagas IG dan KS.

“Terhadap situs ini, di dalamnya terdapat 17.732 member yang sudah ikut serta di dalam komunitas pesta seks ini,” kata Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (10/1/2025).

Dalam perhelatan pesta swinger ini, diketahui IG dan KS telah menyelenggarakan sebanyak 10 kali di wilayah Jakarta dan Bali.

“Itu dilakukan di villa ataupun hotel. Usia (member) yang semuanya adalah usia dewasa, usia kategori dewasa,” ujar dia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, IG dan KS merupakan pihak yang membuat situs pesta seks swinger ini. Situs itu mengumpulkan member yang ingin turut tergabung tanpa dipungut biaya.

Rencanakan undang WNA

Pasutri tersebut ternyata sudah merencanakan adanya pesta seks lain di Bali yang melibatkan warga negara asing (WNA).

Roberto menuturkan, rencana tersebut pada akhirnya gagal karena pasutri inisiator pesta seks itu terlanjur ditangkap pihaknya lebih dulu.

 "Dalam waktu dekat ini, sudah ada 1 buah forum chatting yang juga di aplikasi tersebut untuk mengadakan pesta seks yang melibatkan warga negara asing," ucapnya.

Proses undercover pun dilakukan jajarannya berawal saat patroli siber yang menemukan adanya sebuah situs SWXXX.COM.

Situs itu mengajak pihak yang berminat untuk jadi anggota atau member.

"Ini situs awalnya kami melihat harus masuk menjadi member, sehingga kami melakukan undercover," kata dia.

"Masuk sebagai member gratis, hanya dengan catatan, ini situs dipakai untuk sarana pertemuan dengan model tukar pasangan," lanjut Roberto.

Sehingga pihaknya segera melakukan pengungkapan kasus tersebut.

"Jadi kami berpikir ini tidak bisa untuk kami lakukan undercover terlampau lama. Kami melakukan upaya penangkapan," tutur dia.

"Jadi kami mencegah, karena apabila ini melebar, sangat tidak baik tentunya bagi perkembangan anak-anak maupun dalam perkembangan budaya, kultur di negara kita sendiri," sambungnya.

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved