Imlek 2025
Tahun 2024 Absen, Perang Air Kembali Digelar Meriahkan Perayaan Imlek 2025 di Selatpanjang Meranti
Festival Perang Air atau yang biasa disebut Cian Cui kembali digelar di Kepulauan Meranti pada perayaan Imlek 2025 setelah absen tahun lalu.
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: FebriHendra
TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Momen perayaan Imlek Tahun 2025 di Kabupaten Kepulauan Meranti diprediksi akan berlangsung meriah.
Berbeda dari tahun sebelumnya kemeriahan akan diisi dengan berbagai agenda yang bisa dinikmati masyarakat maupun wisatawan yang hadir.
Agenda utama yang pada tahun sebelumnya sempat absen yakni Festival Perang Air atau yang biasa disebut Cian Cui kembali digelar.
Keseruan Perang Air menjadi hal yang dinantikan wisatawan dari mancanegara yang kerap datang ke Selatpanjang, ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti ini berdekatan dengan momen Imlek.
Baca juga: Jelang Imlek, Jumlah Kedatangan di Pelabuhan Tanjung Harapan Meningkat Signifikan
Baca juga: Semarak Imlek 2025, Seluruh Hotel di Kota Bengkalis Full Booked Hingga 4 Februari
Pada tahun ini Festival Perang air akan dimulai pada 29 Januari 2025 mendatang, dan secara resmi akan dibuka pada 30 Januari 2025.
Walaupun tidak banyak yang berubah baik dari aturan main dan rute yang digunakan. Perang air tahun ini tampaknya akan berlangsung semarak.
Perang air dilakukan dengan saling menembakkan air kepada masyarakat yang ada di rute Perang Air yang telah ditentukan.
“Ini menjadi momen yang ditunggu masyarakat, apalagi ini satu-satunya festival di Indonesia,” ungkap Saputra, warga Selatpanjang.
Apalagi menurutnya Kepulauan Meranti perlu menunjukkan diri sebagai daerah yang memiliki daya tarik kepada masyarakat.
“Kita harus tunjukkan Meranti ini memiliki budaya dan daya tarik wisatawan di Indonesia yang erat dengan kearifan lokal dan sejarah,” tuturnya.
Berkaca dari sebelumnya Ratusan kendaraan, dari sepeda motor, becak dan gerobak biasanya pada momen Perang Air akan menyusuri jalur membawa armada yang dilengkapi dengan 'Senjatanya' masing-masing, ada yang menggunakan tembak air mainan, gayung, ember dan lain-lain yang bisa membawa air.
Adapun rute Festival Perang Air di Selatpanjang dimulai dari Jalan Ahmad Yani, Jalan Tebingtinggi, Diponegoro, Jalan Kartini dan Jalan Imam Bonjol.
Kepala Disparpora Kepulauan Meranti Ery Suhairi menyampaikan Perang Air memang kerap dijadikan momen masyarkat Tiong Hoa asal Meranti dari berbagai penjuru dunia.
Dari catatan Dinas Pariwisata Meranti tiap tahun puluhan ribu wisatawan masuk ke Kota Selatpanjang, mereka berasal dari Tiongkok, Malaysia, Singapura, Australia dan lainnya.
Warga Meranti dikatakannya harus berbangga karena daerah ini telah dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia melalui Festival Perang Air yang sudah dikenal sejak dahulu kala oleh masyarakat Meranti.
Perang Air sudah dikenal oleh masyarakat Meranti sejak tempo dulu untuk mengekspresikan kegembiraan perayaan Idul Fitri dengan melakukan siram-siraman air, berangkat dari kebiasaan itu kini oleh masyarakat Tiong Hoa kembali disemarakan dengan nama Cian Cui yang bertepatan dengan perayaan Imlek.
"Jadi Perang Air ini tidak ada hubungan dengan ritual keagamaan tetapi lahir dari kearifan lokal yang merupakan kebiasaan masyarakat sejak puluhan tahun lalu yang dikemas sedemikian rupa oleh masyarakat Tiong Hoa dan kebetulan bertepatan dengan perayaan Imlek," pungkasnya.
Beberapa agenda lainnya yang juga berlangsung yakni Festival Lampion, yang diikuti berbagai kelompok masyarakat. Tak heran hal ini membesut sejumlah lokasi di Selatpanjang dihiasi berbagai lampion.
Penampakan tersebut menjadi kemeriahan tersendiri di kota Selatpanjang.
Selain itu akan digelar Meranti Night Karnival pada 30 Januari 2025. Pada momen ini akan diisi berbagai pentas hiburan bagi masyarakat dan wisatawan yang hadir.
Selain itu akan ada pesta kembang api yang erat dengan ritual keagamaan masyarakat Tionghoa di Selatpanjang. Semua agenda tersebut akan berlangsung selama momen Imlek Tahun ini.
Sejak H-5 perayaan Imlek, jumlah kunjungan ke Kabupaten Kepulauan Meranti juga tampak naik signifikan hingga dua kali lipat.
Jumlah arus di Pelabuhan Tanjung Harapan yang biasanya 1.000 penumpang kini mencapai 2.000 hingga 3.000 penumpang.
Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat hingga menjelang perayaan Imlek tahun 2025.
( tribunpekanbaru.com )
Ikatan Keluarga Tionghoa Selatpanjang dan Sekitarnya Gelar Atraksi Barongsai Meriahkan Imlek 2025 |
![]() |
---|
Pawai Cue Lak di Selatpanjang Meriahkan Imlek 2025 |
![]() |
---|
Aktivitas Pelabuhan Domestik BSL Bengkalis Alami Peningkatan Pasca Perayaan Imlek 2025 |
![]() |
---|
Momen Imlek 2025 Berbeda Tahun Ini, Sarwendah Gembira Dapat Angpao Lagi |
![]() |
---|
Sembahyang Menyambut Dewa Keuangan di Kelenteng Tertua Siak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.