Berita Viral

FAKTA Baru Mutilasi Uswatun di Ngawi: Pisau yang Dipakai Tak Ada Jejak Darah, Potongan Antok Rapi

Ia menyebut pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kemungkinan Antok menggunakan senjata lain

Tribunjatim
FAKTA BARU: Tidak ditemukan jejak darah pada pisau yang digunakan Antok dalam memutilasi Uswatun di Ngawi 

Terpisah, PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskriumum Polda Jatim, AKP Fauzi, menjelaskan Antok mengaku memiliki keahlian dalam memotong daging.

Antok mengklaim dirinya hapal di bagian sendi mana saja daging harus dipotong. Hal itu yang kemudian dijadikan pedoman Antok saat memutilasi jasad Uswatun.

"Dia sudah saya interogasi. Dia cerita, 'Saya sering motong kambing, saya tahu sendi sendinya, saya paham karena sendi sama seperti manusia'," ungkap Fauzi menirukan ucapan Antok, Senin,

Diketahui, selain Antok, kerabatnya yang berinisial MAM juga turut diamankan karena diduga membantu pelaku membuang jasad korban.

Sebab, menurut rekaman CCTV hotel, MAM terlihat duduk di depan hotel saat Antok memasukkan koper merah berisi jasad Uswatun ke dalam mobil.

Kronologi Antok Bunuh Uswatun

Pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah diketahui sudah direncakan Rohmad Tri Hartanto alias Antok karena didasari rasa cemburu dan sakit hati.

Antok diketahui sengaja mengajak bertemu Uswatun dan meminta dijemput di Terminal Gayatri, Kabupaten Tulungagung, Minggu (19/1/2025) sore.

Ia juga telah menyiapakan Rp1 juta sebagai iming-iming untuk Uswatun.

Baca juga: Pertemuan Terakhir Uswatun Khasanah dengan Keluarga, Jasadnya Ditemukan dalam Koper di Ngawi

"(Pembunuhan) sudah direncanakan oleh pelaku jauh hari. Korban sering minta uang ke pelaku," jelas Kombes M Farman.

Setelah bertemu di Terminal Gayatri, Antok dan Uswatun menuju Kota Kediri dan check-in di sebuah hotel pada Minggu pukul 22.00 WIB.

Sesaat setelah check-in, keduanya terlibat cekcok, lalu Antok mencekik Uswatun hingga tewas.

"Kemudian (setelah check-in) terjadi percekcokan dan korban dicekik oleh tersangka sehingga meninggal dunia," kata Farman.

Setelahnya, Minggu pukul 23.30 WIB, Antok menghubungi kerabatnya, MAM, agar dibantu mengambil koper dan sejumlah barang di rumahnya di kawasan Desa Gombal, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved