Gunung Marapi Erupsi

KISAH Gunung Marapi Sumbar Resmi Ditutup Permanen, Tak Ada lagi Pendakian, Gantinya Wisata Kemah

Inilah kisah Gunung Marapi yang resmi ditutup permanen. tak adalagi aktifitas pendakian. gantinya akan dibikinkan wisaya kemah

Editor: Budi Rahmat
Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky
MARAPI DITUTUP PERMANEN. Kamis (7/12/2023), operasi Search dan Rescue (SAR) pencarian korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), resmi ditutup. Terlihat Gunung Marapi masih mengalami erupsi. 

"Jadi kita akan menunggu hasil kajian ini terlebih dahulu apakah bisa dilaksanakan atau bagaimana nantinya," pungkasnya.

Inilah Sosok Gubung Marapi

Gunung Marapi terletak di dua wilayah, yakni Kabupaten Agam dan Kabupaten tanah Datar, Sumatra Barat. Gunung ini berjarak sekitar 24 kilometer dari Kota Bukittinggi ke arah tenggara.

Gunung Marapi dan Merapi merupakan dua gunung yang berbeda. Marapi terletak di Sumatra Barat sedangkan Merapi berlokasi di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Gunung Marapi berada 2.891 mdpl (meter di atas permukaan laut). Selain cukup tinggi, status Gunung Marapi juga masih aktif. Namun demikian, tetap banyak pendaki yang berambisi menaklukkan puncaknya.

Sejarah Gunung Marapi Sumbar Meletus Sejak 1700-an

Gunung Marapi termasuk jenis gunung berapi kerucut alias stratovolcano. Gunung ini memiliki puncak dengan kawah yang saling tumpang tindih. Namanya Kaldera Bancah dengan lebar 1,4 kilometer.

Meskipun begitu, sebagian besar erupsi Gunung Marapi terjadi dalam skala kecil hingga sedang. Erupsi tersebut juga tidak disertai aliran lava, terutama selama periode pengamatan modern.

Sejarah Gunung Marapi Sumbar meletus dengan skala besar terakhir kali pada 12 Maret 2000. Ketika itu, ledakan dari erupsi Gunung Marapi terdengar sampai jarak 25 kilometer.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Marapi, Sumbar , Pemerintah Sudah Bagi-bagi Masker, Status Level III , Siaga

Kolong abu hitam akibat letusan Gunung Marapi ketika itu mampu menembus ketinggian 3 kilometer dari puncak. Sebaran abunya menjangkau area sampai 350 kilometer ke arah utara.

Dilansir situs Volcano Discovery,erupsi lebih kuat lagi terjadi pada 23 April 2001. Saat itu kolong abu menjulang hingga 6 kilometer.

Gunung Marapi meletus dengan ledakan cukup fatal beberapa kali, yakni pada 1975, 1979, dan 1992.

Pada 30 April 1979, misalnya, Gunung Marapi Bukittinggi meletus dengan disertai hujan lebat. Hujan tersebut membuat lahar matang dan material vulkanik lainnya turun dan mengalir ke sisi utara dan timur. Akibatnya, tanah longsor pun terjadi dan menimbulkan korban 80 orang tewas.

Tentu saja bagi sebagian orang keberadaan Gunung Marapi adalah sebuah cerita panjang yang akan terus meluncur dari mulut ke mulut . (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved